Menurut Ibu saya, namanya rimbang, sejenis tumbuhan sayuran semak-semak.
Buahnya berbentuk bulat kecil dan bewarna hijau, sebesar telur burung gereja.
Tumbuhan rimbang mempunyai batang yang kecil, cabang, ranting dan daun tunggal yang melebar namun meruncing di ujung. Tumbuhan rimbang memiliki duri-duri yang tajam.Â
Duri-duri rimbang terdapat pada sela-sela batang dan cabang. Semakin tua umur batang pohon rimbang maka duri-duri nya semakin tajam.
Rimbang adalah tumbuhan pohon rendah yang banyak tumbuh di sekitar pekarangan dan halaman rumah. Berguna sebagai tumbuhan apotik dan sangat berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit.
Rimbang atau pokak, dikenal juga dengan terung pipit.
Membudidayakan pohon rimbang sangat mudah. Biasanya buah rimbang yang telah tua akan masak dan jatuh ke tanah. Kemudian setelah itu biji-biji masak tersebut akan tumbuh dan menjadi pohon rimbang muda.Â
Pohon rimbang muda sekitar 5-6 bulan akan membentuk benang sari dan kelopak bunga sebagai bakal calon buah atau buah rimbang muda.
Tanaman rimbang atau pokak memiliki usia tumbuh sekitar 6 bulan atau lebih dan bisa bertumbuh lebih lama di suhu dan ph tanah yang sesuai. Pada umumnya rimbang bisa tumbuh di daerah yang panas atau tropis.
Pada pasar tradisional banyak sekali kita menemukan pedagang penjual buah rimbang. Harganya pun murah. Sekantong asoi plastik itu biasanya dijual paling mahal lima ribuan rupiah.
Buah rimbang atau pokak mempunyai berbagai manfaat. Selain itu daunnya ada obat antiseptik yang mujarab. Daun rimbang sangat efektif dalam menghentikan pendarahan yang terjadi pada kulit. Cocok digunakan sebagai obat salep luar.Â
Jika kulit terluka dan mengeluarkan darah, maka daun rimbang yang telah dihaluskan diperas sehingga mengeluarkan cairan atau getahnya maka getah tersebut dioles langsung ke bagian kulit yang terluka.Â