Setelah anak-anak nyaman dan fasih menggunakan nama alat indera tersebut maka guru memberi intruksi selanjutnya.
6. Guru meminta anak sama-sama membuat kalimat yang memakai alat indera tersebut dengan memberi contoh.
For eyes sense card. What do you see? I see a flower. I see a car on the road. I see some books...
7. Guru memberikan lembaran kartu kosong permasing-masing anak lima kartu kosong
8. Guru meminta anak menggambar alat indera di setiap kartu  yang kosong
9. Guru meminta anak menuliskan nama (label) di bawah gambar
10. Guru meminta anak menuliskan kalimat di belakang kartu sesuai dengan sense function
11. Setelah semua anak selesai bisa berteriak mengatakan Bingo atau yang lain sesuai intruksi guru
12. Guru meminta anak berkumpul dan memimpin permainan sense card
13. Guru mengatakan "Nose!", maka anak diminta mengeluarkan kartu Nose mereka, yang tercepat meletakkan kartu nose menyampaikan kalimat utuh yang menggunakan nose sense function.
14. Guru menyebutkan kartu sense yang lain.
Sampai seluruh sense tersebut disebutkan, maka pemenang adalah anak tercepat meletakkan kartu, menyampaikan kalimat sesuai sense function dalam kartu sampai habis, sudah tidak memiliki kartu sense lagi ditangannya.
Dilansir dari growhappy.co.id.Â
Manfaat bermain dengan menggunakan alat sensory atau indera untuk anak adalah membantu dalam perkembangan kognitif, membuat anak lebih fokus dan tenang (pengendalian emosi), serta mendorong anak untuk berfikir secara alamiah dan memecahkan masalah.
 Selain itu manfaat bermain sense card untuk peserta didik dapat:
Meningkatkan rasa peduli, sosial dan emosional terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Mereka lebih mengenal diri sendiri, orang lain dan lingkungan karena semua hal yang mereka ungkapkan terjadi pada alat indera mereka dan benar-benar mereka alami.Â
Mereka coba mengungkapkan dan mengutarakan semua itu dengan baik. Tingkat kepekaan dan sensibility mereka akan bekerja dan lebih berkembang dari sebelumnya.
Kegiatan sense card game ini begitu bermanfaat. Dalam kelas bahasa Inggris, mereka jadi terpancing untuk menjadi peduli ke diri, teman dan lingkungan yang ada di sekitar dengan daya indera mereka.
Mereka dengan cepat menemukan kalimat- kalimat yang mewakili perasaan tersebut. Dan tentu mereka tidak sabar untuk mengungkapkannya. Tidak ada lagi siswa atau anak yang insecure dengan kemampuan bahasa Inggris mereka.