Stoic menempatkan kedua rasa itu dengan proporsional. Stoic marah pada waktu marah dengan melahirkan tindakan atau solusi dari penyebab rasa marah itu muncul.Â
Stoic bersedih pada porsinya dan tidak berlebihan dalam memakai perasaan ini, karena stoic menyadari menurutkan hati yang sedih berkepanjangan tidak akan menghasilkan solusi apapun dari permasalahan yang sedang dihadapi.
Terima kasih sudah membaca,
Salam takzim saya
Rose Marz
Kamis malam berawan, 6 Oktober 2022, 20:22pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!