Jika sudah punya pandangan dini tentang pensiun seperti itu, maka bisa dipastikan pada usia muda harusnya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan menghasilkan cuan. Berusaha dari pagi sampai petang, jika ada peluang maka melompatlah lebih tinggi.Â
Untuk seorang pelajar, maka belajarlah lebih giat, jangan sampai mensia-siakan masa muda dengan hal-hal yang mubazir.Â
Karena kita tidak tahu umur berapa kita bisa pensiun, makna pensiun di sini dalam artian tidak punya tanggung jawab atau pekerjaan, hanya tinggal menikmati hidup dan bebas kemana-mana.
Jadi sebenarnya umur berapa kita harus pensiun adalah kita yang bisa menentukan dari sekarang. Seperti layaknya kita membuat target bahwa ketika memasuki usia 55 tahun kita hendaknya sudah pensiun.Â
Atau malah kita tidak ingin pensiun sama sekali.
Mau pensiun atau tidak ingin pensiun adalah keinginan dan pilihan masing masing individu. Tentu berangkat dari alasan yang ada pada individu itu sendiri.
Masa produktif
Ketika kita sedang getol bekerja, maka waktu yang tersedia 24 jam lamanya ini tidaklah cukup rasanya. Terkadang kita menolak untuk tidur karena ingin segera menyelesaikan pekerjaan yang sedang kita garap.
Namun, dalam Al-Quran, kitab suci Umat Islam, telah dijelaskan di dalamnya melalui firman Allah SWT "Bahwa diciptakan siang dan malam agar kita bisa bersyukur dan menempatkan diri dengan sebaik-baiknya sebagai hamba Tuhan, siang untuk bekerja dan malam untuk beristirahat".
Maka sebagai bentuk pengamalannya manfaatkan waktu siang, mulai dari pagi hingga petang untuk bekerja, jika sudah malam maka beristirahatlah.
Pensiunan gagal
Seperti istilah pepatah Minang di bawah ini yang sering dipakai sebagai perumpamaan orang yang telah gagal mengisi masa mudanya sehingga dimasa tua tidak bisa pensiun dan menikmati hari tua dengan baik.
"pagi baleha-leha"
"sanjo takaja-kaja"
(pagi hari: masa muda dipakai untuk bersantai)
(sanjo/senja hari: masa tua tergesa-gesa/baru terpikir untuk berusaha dan mencari uang)