Minimnya public space di sekitar kita, kegiatan healing keluarga jadi tertunda
Ruangan publik untuk healing
Masa pandemi Covid-19 telah berlalu, namun bukan berarti virus Coronanya sudah hilang atau mati.
Tentu masih banyak virus-virus mematikan di sekitar kita saat ini masih bebas dan siap mencari mangsa atau biotik yang akan dihinggapinya. Ketika masa pandemi berakhir maka banyak keluarga bersiap mencari tempat untuk healing bersama keluarga.
Ruangan publik favorit
Tidak jauh dari tempat saya tinggal, terdapat ruangan publik yang ditata dan kelola oleh pemerintah setempat. Masyarakat dan orang-orang sekitar sangat suka bermain dan berkunjung ke tempat tersebut.
Di sana kita jumpai sebuah lapangan olahraga atau stadion tempat bertanding, dengan ukuran lapangan sekitar seperempat hektar luasnya.
Pada hari minggu biasanya saya dan keluarga datang dan berkunjung ke tempat tersebut. Setiap sore dan minggu pagi tempat tersebut selalu ramai oleh orang-orang yang akan melakukan olahraga, senam bersama jantung sehat, lari keliling lapangan, atau main plosotan.
Ada juga beberapa pedagang menjual makanan, yang laris adalah penjual “karak talua”,, pelanggan yang terdiri dari anak-anak dan beberapa orang dewasa pada ngantri terhadap makanan ini, ada juga pedagang lepas yang menyediakan otopad, motor listrik serta lukisan cat air untuk anak-anak.
Ditemui juga pedagang batagor, dan pop ice meramaikan lapangan tersebut. Pendeknya lapangan tersebut sudah menjadi tempat arena healing untuk warga, maupun pengunjung dari luar selalu menyempatkan datang ketempat tersebut.
Beberapa hal lainnya yang menyenangkan adalah adanya kebun buah yang dibolehkan untuk umum atau pengunjung memetiknya. Kebun buah yang dikelola oleh departemen pertanian kota yang menanam berbagai macam buah-buahan seperti buah jambu biji, rambutan, lengkeng, serta pohon belimbing yang tumbuh subur dan berbuah di sekitar area tersebut.
Setelah jalan-jalan, duduk santai, memetik buah,, hmm benar-benar tempat publik yang menyenangkan, healing bersama keluarga terasa benar manfaatnya. Jadi rindu untuk kembali.
Namun beberapa yang ditemui dari masyarakat atau pengunjung yang datang ketempat tersebut adalah kurang terjaganya sikap membuang sampah pada tempatnya.
Setelah berkunjung selalu ada saja orang atau tangan yang tidak bertanggungjawab melemparkan sampah ke pojok atau ke tempat saluran air, atau meninggalkan begitu saja bekas makanan teronggok di sudut jalan atau ditinggal saja di taman tempat bersantai tadi, ada juga yang memetik buah dan digigit satu gigitan terus dilempar kemana suka.
Itu adalah perbuatan yang tidak pada tempatnya, dan jangan sampai dilestarikan oleh anak-anak kita dari generasi ke generasi berikutnya.
Ruangan publik juga harus memiliki air bersih. Namun pada tempat ini sulit ditemui sumber air mengalir yang memadai.
Nampak beberapa kran atau slot wadah penampung air dan wastafel di sudut bangunan, namun setelah diputar, krannya rusak dan membuat air keluar tidak terkontrol, sehingga itu tentu menjadi pemborosan, dan kita tidak bisa memakai air sesuai dengan kebutuhan. Sulit untuk mencuci tangan atau sekedar mencuci muka dan berwudhu.
Ada beberapa bangunan yang dibuat sebagai tempat mencuci tangan atau jamban umum, namun itu juga tidak terjaga kebersihannya dikarenakan tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab tadi juga yang memakainya.
Entah kenapa memang sulit sekali mengedukasi warga tentang sampah dan kebersihan?
Kenapa setelah bersenang-senang maka hanya ada sampah yang tinggal berserakan? Kan nanti ada petugas sampah, atau petugas kebersihan yang memungut, begitukah?
Nah, kita sangat paham pentingnya ruang publik di sekitar kita. Namun kenapa masih banyak yang tidak paham ketika sudah menjumpai ruangan publik tersebut tidak bisa menjaga etika dan menjaga kebersihan. Apakah datang hanya untuk menikmati dan tidak mempedulikan akan kelestarian tempat tersebut. Sangat disayangkan bukan
Salam takzim saya
Rose Marz
Padang Sarai, 11 Agustus 2022, 16:30pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H