Mohon tunggu...
Rose Marz
Rose Marz Mohon Tunggu... Tutor - Unlimited Love Edition :) Kesederhanaan dalam Kebersamaan Itu Penting Bacalah, Menulislah, Bacalah, Tuliskan, maka itu akan mengantarkan ke depan pintu-pintu gerbang kebahagiaan hidup sepanjang hayat

Alumni SMAN 7 Padang Alumni FBBS UNP Guru Motivator Literasi 2021 Guru Penggerak 2023 Kpld 2024 Kota Padang Keep Writing On ;)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ruangan Publik yang Menyenangkan untuk Healing Keluarga

10 September 2022   18:30 Diperbarui: 21 Oktober 2022   11:57 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Publik yang nyaman untuk healing keluarga (dokpri)

Minimnya public space di sekitar kita, kegiatan healing keluarga jadi tertunda

Ruangan publik untuk healing

Masa pandemi Covid-19 telah berlalu, namun bukan berarti virus Coronanya sudah hilang atau mati. 

Tentu masih banyak virus-virus mematikan di sekitar kita saat ini masih bebas dan siap mencari mangsa atau biotik yang akan dihinggapinya. Ketika masa pandemi berakhir maka banyak keluarga bersiap mencari tempat untuk healing bersama keluarga.

Ruangan publik favorit

Tidak jauh dari tempat saya tinggal, terdapat ruangan publik yang ditata dan kelola oleh pemerintah setempat. Masyarakat dan orang-orang sekitar sangat suka bermain dan berkunjung ke tempat tersebut. 

Di sana kita jumpai sebuah lapangan olahraga atau stadion tempat bertanding, dengan ukuran lapangan sekitar seperempat hektar luasnya.

Ruang Publik Sport Center  Komplek Bupati Lubuk Basung Kabupaten Agam (dokpri)
Ruang Publik Sport Center  Komplek Bupati Lubuk Basung Kabupaten Agam (dokpri)

Pada hari minggu biasanya saya dan keluarga datang dan berkunjung ke tempat tersebut. Setiap sore dan minggu pagi tempat tersebut selalu ramai oleh orang-orang yang akan melakukan olahraga, senam bersama jantung sehat, lari keliling lapangan, atau main plosotan. 

Ada juga beberapa pedagang menjual makanan, yang laris adalah penjual “karak talua”,, pelanggan yang terdiri dari anak-anak dan beberapa orang dewasa pada ngantri terhadap makanan ini, ada juga pedagang lepas yang menyediakan otopad, motor listrik serta lukisan cat air untuk anak-anak.

Ditemui juga pedagang batagor, dan pop ice meramaikan lapangan tersebut. Pendeknya lapangan tersebut sudah menjadi tempat arena healing untuk warga, maupun pengunjung dari luar selalu menyempatkan datang ketempat tersebut.

Beberapa hal lainnya yang menyenangkan adalah adanya kebun buah yang dibolehkan untuk umum atau pengunjung memetiknya. Kebun buah yang dikelola oleh departemen pertanian kota yang menanam berbagai macam buah-buahan seperti buah jambu biji, rambutan, lengkeng, serta pohon belimbing yang tumbuh subur dan berbuah di sekitar area tersebut.

Setelah jalan-jalan, duduk santai, memetik buah,, hmm benar-benar tempat publik yang menyenangkan, healing bersama keluarga terasa benar manfaatnya. Jadi rindu untuk kembali.

Ruang Publik depan Vet Fac Unand (dokpri)
Ruang Publik depan Vet Fac Unand (dokpri)

Etika di ruang publik

Namun beberapa yang ditemui dari masyarakat atau pengunjung yang datang ketempat tersebut adalah kurang terjaganya sikap membuang sampah pada tempatnya. 

Setelah berkunjung selalu ada saja orang atau tangan yang tidak bertanggungjawab melemparkan sampah ke pojok atau ke tempat saluran air, atau meninggalkan begitu saja bekas makanan teronggok di sudut jalan atau ditinggal saja di taman tempat bersantai tadi, ada juga yang memetik buah dan digigit satu gigitan terus dilempar kemana suka.

 Itu adalah perbuatan yang tidak pada tempatnya, dan jangan sampai dilestarikan oleh anak-anak kita dari generasi ke generasi berikutnya.

Ruangan publik juga harus memiliki air bersih. Namun pada tempat ini sulit ditemui sumber air mengalir yang memadai.

Nampak beberapa kran atau slot wadah penampung air dan wastafel di sudut bangunan, namun setelah diputar, krannya rusak dan membuat air keluar tidak terkontrol, sehingga itu tentu menjadi pemborosan, dan kita tidak bisa memakai air sesuai dengan kebutuhan. Sulit untuk mencuci tangan atau sekedar mencuci muka dan berwudhu.

Ada beberapa bangunan yang dibuat sebagai tempat mencuci tangan atau jamban umum, namun itu juga tidak terjaga kebersihannya dikarenakan tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab tadi juga yang memakainya.

Entah kenapa memang sulit sekali mengedukasi warga tentang sampah dan kebersihan?

Kenapa setelah bersenang-senang maka hanya ada sampah yang tinggal berserakan? Kan nanti ada petugas sampah, atau petugas kebersihan yang memungut, begitukah?

Nah, kita sangat paham pentingnya ruang publik di sekitar kita. Namun kenapa masih banyak yang tidak paham ketika sudah menjumpai ruangan publik tersebut tidak bisa menjaga etika dan menjaga kebersihan. Apakah datang hanya untuk menikmati dan tidak mempedulikan akan kelestarian tempat tersebut. Sangat disayangkan bukan

Ruang Publik yang nyaman untuk healing keluarga (dokpri)
Ruang Publik yang nyaman untuk healing keluarga (dokpri)
Terimakasih sudah membaca,
Salam takzim saya
Rose Marz
Padang Sarai, 11 Agustus 2022, 16:30pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun