"aku mau hidup seribu tahun lagi"
Semua orang terbius dengan kata-kata ini. semua orang yang membaca mengaminkannya. Harapan dan keinginan Bapak Chairil Anwar untuk hidup dan terus berjuang telah disematkan dalam puisi ini.
Puisi Kerawang Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Kerawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka " dan angkat
senjata lagi
tapi siapakah yang tidak lagi mendengar
deru kami
terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di
Malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda
Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
.....................
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Kerawang-Bekasi
Yang terampas dan terputus
Puisi  Kerawang Bekasi oleh bapak Chairil Anwar lahir karena bentuk empati yang sangat dalam terhadap apa yang dialami para pahlawan yang gugur di medan perang dalam merebut kemerdekaan. Hati pembaca menjadi pilu dan teraduk-aduk jika membaca puisi Kerawang Bekasi. Sesak dan berat.
Maka harapan dan keinginan bapak Chairil Anwar dalam puisi ini untuk di kenang tersampaikan sudah. Sejatinya sebagai generasi penerus bangsa maka sudah seharusnya kita mengenang jasa-jasa pahlawan dan pelopor kemerdekaan dengan melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan "kemerdekaan abadi" dan "kesejahteraan sosial" sebagai sasaran kerja dari negara Pancasila, menjadi bangsa yang bermoral dan lebih bermartabat lagi.
Tiga sikap yang diwariskan dari seorang bapak Chairil Anwar yang wajib dilestarikan oleh generasi penerus kemerdekaan selain sajak-sajak ekpresif beliau adalah :
1. Jiwa ekpresionis (bahwasanya kita perlu mengekpresikan diri dengan cara yang baik dan benar berlandaskan ilmu pengetahuan)
2. Never give up (semangat pantang menyerah, berjuang sampai menang, be the winner)
3. Sikap totalitas (full tidak setengah-setengah untuk berkarya, mencurahkan rasa dan karsa dalam menggeluti dunia sastra)
Selamat memperingati 100 tahun Bapak Chairil Anwar, thankful untuk semua perjuangan dan larik-larik yang mempesona, God Bless you
Terima kasih sudah membaca
Salam takzim saya
Rose Marz
Di malam dingin jangkrik berdendang, 2 Agustus 2022, 23:12pm