Mohon tunggu...
Rose Marz
Rose Marz Mohon Tunggu... Tutor - Unlimited Love Edition :) Kesederhanaan dalam Kebersamaan Itu Penting Bacalah, Menulislah, Bacalah, Tuliskan, maka itu akan mengantarkan ke depan pintu-pintu gerbang kebahagiaan hidup sepanjang hayat

Give the best, Let Allah pay you off! "Love All .." Keep Writing On ;)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Guru Honorer dengan Tenaga Outsourcing, Apa Sih Hubungannya?

22 Juni 2022   00:01 Diperbarui: 2 Agustus 2022   10:26 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tenaga Guru

Guru Honorer dengan tenaga Outsourcing, apa sih hubungannya?

Guru Honorer

Sampai saat ini ribuan guru honorer masih bertanya-tanya dan penuh harap kelanjutan akan tes PPPK. Waktu terus berjalan,namun progres terasa berjalan lambat. Mengapa demikian, iya bagi sebagian guru yang sudah dinyatakan lulus namun Sk  pengangkatan belum juga ditangan.

Sudah hampir pertengahan tahun 2022, bahkan di beberapa kabupaten masih saya dengar ada guru yang sudah dinyatakan lulus PPPK namun belum menerima SK. Meski guru tersebut sudah masuk dan bekerja di sekolah tempat formasinya berada terhitung sejak bulan Januari. Sudah hampir satu semester dan nasib masih terkatung-katung tanpa gaji.

Itu guru jelas-jelas sudah lulus, bagi guru yang passing grade namun belum ada penempatan juga malah lebih bingung lagi, bagaimana nasib mereka kedepan. Sejauh ini memang ada pemerintah menyatakan bahwa mereka diusahakan tinggal pemberkasan dan akan diusulkan mengisi formasi yang ada. Angin segar atau ada perubahan peraturan berikutnya?

Dan sepanjang menanti-nanti informasi resmi dari BKN, maka ada kabar yang beredar bahwa guru honorer akan dikategorikan begini dan begitu, di bagi dalam prioritas ini dan itu. Jika berita ini benar maka bukankah semakin banyak guru honorer yang akan tersingkirkan kembali dalam ronde seleksi berikutnya ini? 

Karena jumlah pesaing tahun ini juga sudah tentu bertambah. Sementara formasi sudah banyak terisi dari tes PPPK tahap 1 dan 2 sebelumnya, serta guru passing grade yang belum ada formasinya yang juga akan dicarikan formasinya. Berapa tahun lagi kah mereka menunggu untuk kesejahteraan yang sebenarnya sudah jelas hak mereka, karena mereka juga bekerja sama seperti layaknya PNS, di sekolah mereka membantu kerja PNS?

Dalam kesempatannya berbicara Bapak  Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa guru akan diangkat menjadi ASN melalui seleksi PPPK dengan berbagai kategorinya. Kesejahteraan guru akan lebih diperhatikan setidaknya gaji UMR. Jadi semua guru honorer tidak usah cemas, bekerja sajalah sebaik-baiknya. Semua guru honorer saat ini sedang menanti pembuktian kata-kata Bapak Kemenpanrb tersebut.

Banyak CPNS dan Guru PPPK mengundurkan diri

Baca juga: Fatimah Ali

Lain halnya cerita seorang ibu guru di Padang di sebuah sekolah SMK yang beliau sudah mengabdi bertahun-tahun lamanya. Ketika pengabdian beliau menjelang beberapa tahun lagi, beliau lulus PPPK di luar kota Kabupaten Pessel. Tentu saja sebenarnya ini adalah hal yang menggembirakan namun setelah mempertimbangkan kondisi dan situasi, maka dengan terpaksa si Ibu mengundurkan diri dan mengugurkan haknya sebagai guru PPPK. Sungguh kenyataan yang berbanding terbalik bukan? Dan ini merupakan keputusan berat yang harus di ambil si Ibu , karena menimbang dan mengingat keluarga dan kondisi si Ibu.

Lalu kalau begitu, bagaimanakah nasib si Ibu seterusnya? Betul-betul tidak ada lagi kah pengangkatan untuk beliau? Sementara secara kompetensi beliau dinyatakan sudah memenuhi syarat seleksi tapi hanya terkendala jarak jauh tempat bekerja, usia dan keluarga? Tidak kah ini menjadi pemikiran oleh pemerintah? 

Bukankah tes PPPK dibuat untuk menghargai jasa guru honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun dengan gaji dibayar sekali dalam tiga bulan tersebut? Tapi realisasinya, apa ini? bukankah lebih baik beliau di SK kan ditempat beliau mengabdi sebelumnya?

Tenaga Outsourcing

Seperti dilansir dari artikel yang ditulis Omjay, "Ada Apa dengan Outsourcing?' di blog beliau. Beliau mengatakan miris memang jika tenaga honorer dijadikan tenaga outsourching, mereka bekerja untuk pemerintah, namun gaji bukan dari pemerintah. 

Ya sudah kalau menurut saya kalau tidak bisa membayar jasa tenaga tersebut pakai saja lagi tenaga robot tidak perlu digaji robotnya kan wahai Bapak pemerintah. Jadi tenaga honorer di pemerintahan juga bisa berpikir dari sekarang-sekarang. Banting setir untuk membuka usaha lain atau berdagang. Intinya jangan jadikan mereka tenaga outsourcing! 

Memang menjadi tenaga outsourcing ada kelebihan-kelebihan tertentu, namun bukan itu yang diharapkan oleh tenaga honorer yang rela honor di pemerintahan. Tentu mereka berharap akan ada pengangkatan juga nantinya sebagai tenaga ASN. Tentu mereka berharap perubahan honorarium yang lebih sepadan.

Seperti yang diberitakan, tenaga yang akan di outsourcingkan nanti seperti petugas keamanan, satpam, tukang bersih-bersih dan lain-lain, lalu tenaga honorer teknis yang kualifikasi sarjana itu dari lulusan kampus terbaik dilarangkah mereka menghonor meski mereka mau bekerja sukarela? Dan kantor-kantor itu juga butuh staf. Menunggu seleksi rekrutan PNS juga lama dan persaingan ketat, maka berwiraswata saja lagi pilihan yang mungkin yang ada berikutnya.

PPPK Non Guru

Info resmi yang rilis di situs BKN terbaru menyatakan bahwa pemerintah secara berkesinambungan berupaya merumuskan kembali aturan dan formasi untuk perekrutan pppk, merevisi tes ppppk yang telah dilangsungkan sebelumnya dan persiapan tes pppk yang akan di gelar tahun ini.  Selain pppk guru, pemerintah juga membuka peluang untuk pppk non guru. Dalam artian ini merupakan peluang juga untuk tenaga kontrak atau tenaga honorer yang bekerja di kantor pemerintahan dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Sebagai seorang yang honor, saya hanya bisa berpasrah kepada Tuhan yang Maha Pengasih. Tentu tidak henti saya berdo'a akan perubahan nasib dan kesejahteraan diri. Dengan bekerja sungguh-sungguh dan belajar lebih giat menambah ilmu dan skill, saya percaya akan ada masanya saya juga memperoleh rezeki yang saya idam-idamkan itu dari yang Maha Kuasa. Suatu hari hard work will be paid off, so semangat untuk teman-teman guru honorer dan tenaga honorer dimana saja berada. 

Bekerjalah sungguh-sungguh, Manjadda wa Jadda! Jangan lupa terus bersyukur untuk rezeki hari ini. Semoga semua guru dan tenaga honorer di Indonesia mendapat tempat dan hak yang sesuai dengan jerih payah dan pengorbanan yang telah diberikan. Katakan TIDAK untuk OUTSOURCING!

Terima kasih sudah membaca

Salam takzim saya,

Rose Marz

Di Selasa sore nan malu-malu, 14 June 2022, 15:35pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun