Hidup ini bukanlah milik kita, tetapi sepenuhnya milik Tuhan yang Maha Kuasa
Kita hidup bukan untuk berleha-leha, kita menjalani hidup harus dengan sebaik-baiknya. Dengan ditiupkan roh pada segumpal daging yang dititipkan di rahim Ibu, maka kita berkesempatan menghirup udara di Dunia. Ketika kita telah lahir dan memijakkan kaki di bumi, maka disanalah tanggung jawab yang kita genggam harus kita tunaikan dengan sungguh-sungguh dengan tujuan mendapat ridho dari yang maha kuasa.
Dalam Alquran dijelaskan bahwa tidak diciptakan Jin dan manusia melainkan untuk mengagungkan-Nya. Manusia di utus ke bumi untuk menjadi khalifah, mengagungkan ke-Esaan Tuhan dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Mensyiarkan ilmu Agama dan bermanfaat untuk sesama.
Hidup ini bukanlah milik kita. Dalam kehidupan sudah ada Tuhan yang mengaturnya. Kita yang merencanakan dan Tuhan yang memutuskan. Seperti yang yang para Ulama katakan bahwa jodoh, rezeki, pertemuan dan maut itu adalah kuasa Tuhan.
Ketika bicara jodoh, siapa sangka setelah si A bercerai  dan hidup bersolo karir bertahun-tahun lamanya, maka bertemu lagi ketika pulang kampung dengan teman SDnya yang kemudian menikahinya. Jodoh?
Siapa sangka, setelah Star Up berubah mejadi  Star Down, ribuan pekerja kena PHK, ketika ayah tidak bekerja, ada tetangga yang selalu mengantarkan sepiring makanan dengan lauk-pauknya. Rezeki!
Kemarin  (Alm Buya ) Guru Cendikia dan sekarang ada berita duka, pencarian anak muda nan gagah itu, kesayangan ayah bunda masih terus dilanjutkan. Setelah tujuh hari dari peristiwa yang na'as itu dia dilaporkan hilang ketika sedang berenang di sungai terpanjang di Swiss, Sungai Aare, peristiwa "Hilang" yang masih menjadi misteri sampai kini.
Emmeril Mumtadz Kahn, anak Bapak gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil, tanggal 3 juni 2022 setelah tujuh hari pencarian setelah dilaporkan hilang (26/5) sudah disepakati untuk dishalatkan. Permintaan Ketua MUI Jabar  yang juga telah disepakati oleh Pihak Keluarga untuk melaksanakan Shalat Ghaib atau Shalat Jenazah di Masjid dan mushalla.
Hidup ini bukanlah milik kita. Tidak tua tidak muda, kita tidak bisa mengelak akan takdir yang Maha Kuasa. Maut? tidak seorang pun yang tahu akan kapan, dimana atau sedang apa, maut menghampirinya. Di darat dilaut, sedang dalam perjalanan atau di rumah, itu benar-benar rahasia. Mau dalam sakit atau dalam keadaan sehat. Kita sebagai manusia harus tunduk dan patuh akan ketentuan Tuhan, hanya keikhlasan untuk melepas apa yang hakikatnya bukanlah milik kita. Apa yang ada pada diri kita hanyalah titipan belaka yang sewaktu-waktu akan di ambil lagi oleh pemilik-Nya. Pada waktu yang ditentukan-Nya kita akan pulang. Pulang kembali pada-Nya.
Seperti Potongan ayat berikut :
