Mohon tunggu...
Rosni Dwi
Rosni Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan pendidikan matematika

Jangan merasa diri tak mampu, karena ada Allah yang selalu membantu.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Reviu Novel Kata by Rintik Sedu

2 Januari 2023   21:45 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:47 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini siapa yang hobi baca novel fiksi? pastinya sudah tidak asing lagi dengan seorang penulis yang biasa dipanggil Tsana, atau nama penanya yaitu 'rintik sedu'.

Karya-karyanya sangat luar biasa, mampu membuat berbagai cerita fiksi dengan sangat apik di setiap kisahnya. Salah satu novel yang paling banyak pembacanya adalah "Kata". 

Kata merupakan novel karya rintik sedu yang seperti biasanya selalu beratmosfer kesedihan. Namun, ini salah satu yang menjadikan karya-karyanya yang berhasil menarik simpati kaum milenial dan gen z. Cerita yang disuguhkan selalu relate dengan kehidupan remaja di jaman sekarang.

"Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan."

Itulah sepenggal blurb yang terdapat di bagian belakang sampul novel kata. Novel ini mengisahkan kehidupan Binta yang "gelap". Gelap di sini bukan suatu hal buruk yang dilakukan oleh Binta, tetapi memang takdir yang membuat hidupnya seperti itu.

Ayahnya meninggalkan Binta dan sang ibu sehingga ibunya mengidap skizofrenia. Hal itulah yang menjadikan Binta selalu sulit untuk membuat keputusan dalam hidupnya. 

Di tengah ketidaksempurnaan hidupnya, Binta bersyukur mempunyai teman kecil bernama Biru. Mereka hidup saling melengkapi sebagai sahabat kecil hingga beranjak remaja.

Namun, karena satu hal Biru memutuskan untuk meninggalkan Jakarta. Sehingga mereka berpisah. 

Di saat mereka saling melengkapi hidup sebagai sahabat. Nyatanya perasaan mereka menginginkan lebih. Namun, perasaan itu tak sampai diutarakan oleh keduanya.

Di saat kehidupan Binta kembali terasa kosong karena terpisah dengan Biru, datanglah seorang laki-laki yang sering dipanggil Nug masuk ke dalam kehidupannya. 

Akhirnya mereka bertiga terlibat satu sama lain. Mereka memendam perasaan satu pada yang lainnya. Namun, kehidupan semakin rumit karena mereka tidak mampu mengungkapkannya dengan kata. Padahal semuanya tidak akan serumit itu jika mereka berani merangkai kata dan mengutarakannya satu sama lain.

Menurut saya, buku ini sangat luar biasa. Alur ceritanya dikemas dengan sangat apik, sehingga tebakan saya mengenai endingnya melesat. Wkwk

Selain itu, penulis mampu membangun suasana di dalam kalimat-kalimat puitisnya. Sehingga membuat saya menitikan air mata di salah satu scene cerita tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun