Mohon tunggu...
Rosmerry S.
Rosmerry S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

---------------Merindu kekasih sehati...\r\n\r\nSingle parent yg belajar menulis.\r\nTak mau dikekang & tak ingin mengekang, berjuang menghilangkan dorongan kelesbianannya namun tak pernah benar2 bisa.\r\n\r\nTerbuka 'bersahabat' dg perempuan yg memiliki kecenderungan sama.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Akil Mochtar Menjadi Wistle Blower?

6 Oktober 2013   15:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:55 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="631" caption="foto: detik.com"][/caption]

Pemimpin adalah sosok yang menjadi panutan. Ketua RT akan menjadi teladan lingkungan RT yang dipimpinnya. Ketua RW biasanya menjadi teladan warganya. Lanjut ke atas, kita juga mengenal pemimpin MK yang kita kenal sebagai ketua MK. MK, sebuah lembaga negara besar yang selama ini menjadi muara terakhir dari perjuangan panjang para pencari keadilan. Kasus-kasus yang ditanganinya pun bukanlah kasus sembarangan.

Melihat kasus-kasus besar yang selama ini ditangani oleh MK dan berakhir dengan hasil yang biasa-biasa saja atau jauh dari pemberitaan yang negatif, MK seakan telah menjadi harapan bangsa Indonesia yang tidak mungkin terpeleset dalam hal-hal negatif seperti kasus-kasus yang menimpa beberapa oknum institusi lain.

Hingga kemudian kita bagai mendengar ledakan dahsyat dari MK, ledakan berita spektakuler yang membuat kita sama terhenyak seakan tak percaya. Tapi itulah yang terjadi, seorang Ketua MK ditangkap KPK karena dituduh melakuakan tindakan korupsi, terganjal kasus suap.

Percayakah anda bahwa seorang ketua MK bermain seorang diri dalam tindakan suap? Bisa saja dia memang bermain sendirian dalam tindakan suap tersebut, tapi jika melihat perkembangan kasus-kasus lain yang di kemudian hari menyeret nama-nama lainnya, mari kita sama-sama menunggu apakah seorang Akil mochtar juga bisa bernyanyi merdu dan menjadi wistle blower untuk kejahatan yang mungkin dilakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun