Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan multimedia melaksanakan pelatihan intensif di Ampu Studio pada tanggal 12 Agustus 2024, yang diikuti oleh 20 siswa terpilih dengan minat dan potensi tinggi dalam industri kreatif. Kegiatan ini dipandu oleh Ilham Albana, S.Kom., M.MSI, dosen dari Universitas Amikom, yang bekerja sama dengan praktisi profesional dari Ampu Studio untuk memberikan bimbingan langsung kepada peserta.
Sebelum pelatihan, tim pengabdi melakukan survei dan diskusi untuk mengidentifikasi kebutuhan serta potensi keterampilan siswa. Hasil survei menunjukkan bahwa kompetensi awal siswa rata-rata berada pada skor 65 dari skala 100. Detail hasil survei menunjukkan pemahaman teknik produksi multimedia sebesar 60%, kemampuan manajemen konten 55%, serta strategi pemasaran media sosial 50%. Temuan ini menunjukkan adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki siswa dan tuntutan industri kreatif yang semakin kompetitif.
"Modul pelatihan kami susun berdasarkan kebutuhan nyata yang ada di pasar," ujar Ilham Albana. Modul tersebut mencakup berbagai topik, mulai dari pengembangan ide kreatif hingga teknik publikasi konten yang relevan dengan perkembangan industri terkini. Program pelatihan ini dirancang secara interaktif, tidak hanya menyampaikan teori tetapi juga mengajak siswa berpraktik langsung melalui workshop. Dalam kegiatan ini, siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendorong kolaborasi produktif. Setiap sesi memberikan pemahaman mendalam tentang teknik produksi multimedia, strategi pengelolaan media sosial, dan pemasaran konten yang dapat diterapkan secara langsung.
Pelatihan ini juga didukung oleh sesi pendampingan dari mentor berpengalaman yang bertujuan membantu siswa menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari dalam proyek nyata. "Kami berharap, melalui pendampingan ini, siswa dapat mengatasi tantangan kreasi konten dan membangun personal branding yang kuat di media sosial," ungkap salah satu mentor. Dengan bimbingan ini, siswa didorong untuk berpikir kreatif serta inovatif dalam mengembangkan proyek mereka sendiri, yang dirancang untuk melatih mereka dalam merancang, mengelola, dan memasarkan produk multimedia.
Setelah pelatihan, evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan kemampuan siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata skor siswa mencapai 82 dari 100. Detail hasil evaluasi mencatatkan pemahaman teknik produksi multimedia meningkat menjadi 78%, kemampuan manajemen konten mencapai 75%, dan pemahaman strategi pemasaran di media sosial mencapai 70%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa metode pengajaran yang diterapkan berhasil mencapai tujuan pelatihan, dengan hasil yang positif dalam peningkatan keterampilan para siswa.
Umpan balik dari peserta menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap metode pelatihan. Banyak siswa yang merasa lebih siap dan percaya diri untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek industri kreatif setelah mengikuti pelatihan ini. "Saya merasa jauh lebih paham dan siap menghadapi industri ini setelah mengikuti pelatihan yang sangat interaktif ini," ungkap salah satu peserta.
Secara keseluruhan, pelatihan ini berhasil menjembatani keterampilan siswa dengan kebutuhan pasar kerja serta memotivasi mereka untuk mengeksplorasi karir di bidang multimedia. Dengan keberhasilan yang dicapai, diharapkan pelatihan ini dapat  terus dilaksanakan sebagai bagian dari dukungan berkelanjutan bagi pengembangan keterampilan siswa SMK dalam menghadapi industri kreatif yang semakin dinamis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H