Mohon tunggu...
Rosyida Asmaul Husna
Rosyida Asmaul Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN "Veteran" Jawa Timur

Seorang yang sedang menempuh ilmu di jenjang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Teori ke Praktik: Implementasi Manajemen dalam Mendukung Kesadaran Berbangsa dan Bernegara melalui Urbanisasi dan Pembangunan Berkelanjutan

22 Desember 2024   18:34 Diperbarui: 22 Desember 2024   18:34 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nilai bela negara sangat penting untuk menjaga kedaulatan dan keamanan suatu negara. Konsep ini mencakup tanggung jawab warga negara dalam mempertahankan integritas wilayah, melindungi kepentingan nasional, dan memupuk rasa nasionalisme. Melalui pemahaman bela negara, generasi muda diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan negara. Selain itu, bela negara juga mengajarkan kesadaran berbangsa dan bernegara, serta kerelaan untuk berkorban demi kepentingan bersama.

Nilai bela negara merupakan manifestasi dari semangat cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan terhadap Pancasila, serta tekad untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Dalam konteks modern, nilai bela negara tidak hanya diartikan sebagai kewajiban militer, tetapi juga sebagai partisipasi aktif warga negara dalam mempertahankan eksistensi bangsa melalui peran di berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Nilai ini menjadi penting karena berfungsi sebagai landasan untuk memperkuat identitas kebangsaan dan menjawab tantangan global yang terus berkembang.

Saat ini, Indonesia menghadapi sejumlah tantangan nasional yang membutuhkan penguatan nilai bela negara. Urbanisasi yang cepat, misalnya, memunculkan masalah ketimpangan sosial, penurunan kualitas lingkungan, dan tekanan terhadap infrastruktur perkotaan. Digitalisasi dan penyebaran informasi juga menghadirkan tantangan berupa hoaks dan radikalisasi yang mengancam persatuan bangsa. Di sisi lain, kesenjangan wilayah antara pusat dan daerah menunjukkan perlunya pemerataan pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, nilai bela negara berperan sebagai motivasi kolektif untuk membangun solidaritas sosial. Nilai ini mengarahkan seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa, baik melalui pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, inovasi teknologi, maupun upaya menjaga harmoni sosial. Implementasi nilai bela negara yang selaras dengan tantangan nasional menjadi kunci untuk mempertahankan kedaulatan dan mendorong kemajuan Indonesia.

Dengan memahami latar belakang ini, penting untuk mengeksplorasi bagaimana nilai bela negara dapat diintegrasikan ke dalam strategi pembangunan, sehingga mampu menjawab tantangan global dan nasional secara holistik.

Nilai bela negara ada lima, salah satunya nilai kedua adalah kesadaran berbangsa dan bernegara, yaitu sikap individu yang mencerminkan pemahaman akan identitas dan tanggung jawab sebagai bagian dari suatu negara. Nilai ini penting untuk membangun persatuan di tengah keberagaman, serta mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan nasional.

Dalam konteks urbanisasi, kesadaran ini membantu masyarakat memahami dampak migrasi ke kota, sehingga mereka dapat menjaga nilai-nilai lokal dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Dengan kesadaran ini, individu lebih cenderung terlibat dalam upaya menjaga lingkungan dan infrastruktur kota.

Sedangkan dalam pembangunan berkelanjutan, kesadaran berbangsa dan bernegara mendorong kolaborasi antarwarga untuk menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan inklusif, serta memastikan bahwa pembangunan tidak merugikan generasi mendatang.

Kesadaran bela negara merupakan fondasi penting bagi keberlangsungan dan stabilitas bangsa Indonesia. Dalam konteks tantangan nasional saat ini, seperti ancaman ideologi dan konflik sosial, nilai-nilai bela negara menjadi semakin relevan. Implementasi manajemen yang efektif dalam mendukung kesadaran berbangsa dan bernegara melalui urbanisasi dan pembangunan berkelanjutan dapat memperkuat integrasi sosial dan ekonomi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan nasional untuk melindungi dan memajukan kesejahteraan umum, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 (Kementerian Pertahanan RI, 2016)

Implementasi manajemen dalam mendukung kesadaran berbangsa dan bernegara dapat dilakukan melalui berbagai strategi yang terintegrasi dengan tantangan nasional, seperti urbanisasi dan pembangunan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat diterapkan:

1. Penerapan Nilai-Nilai Manajemen dalam Kesadaran Berbangsa 

Manajemen dapat mengintegrasikan nilai-nilai kesadaran berbangsa dan bernegara dalam kebijakan dan praktik sehari-hari. Ini mencakup:

  • Kepemimpinan Inklusif
    Pemimpin organisasi harus mampu menginspirasi tim untuk bekerja demi kepentingan bersama, bukan hanya keuntungan individu atau perusahaan. Gaya kepemimpinan seperti servant leadership dan transformational leadership dapat mendorong kolaborasi dan rasa saling menghormati diantara anggota tim, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
  • Corporate Social Responsibility (CSR) Organisasi dapat menerapkan CSR dengan fokus pada program-program yang mendukung pendidikan, kesehatan, dan pengembangan masyarakat. Misalnya, perusahaan dapat menginisiasi pelatihan keterampilan bagi generasi muda untuk meningkatkan employability mereka di tengah tantangan urbanisasi.

2. Strategi Manajemen untuk Menghadapi Urbanisasi 

Urbanisasi sering kali menyebabkan masalah sosial dan lingkungan. Manajemen dapat berperan dalam:

  • Pengelolaan Sumber Daya yang EfisienDengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang baik, organisasi dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal, membantu mengurangi ketergantungan pada produk impor, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
  • Program Pemberdayaan MasyarakatMelalui program pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), organisasi dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung keberlanjutan ekonomi local.

3. Pembangunan Berkelanjutan Melalui Manajemen 

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, manajemen memiliki peran penting dalam:

  • Pengembangan Kebijakan Berkelanjutan

Organisasi harus merancang kebijakan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan. Ini termasuk mempromosikan praktik bisnis yang berkelanjutan dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

  • Edukasi dan Kesadaran Lingkungan Manajemen dapat menyelenggarakan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan di kalangan karyawan dan masyarakat. Kegiatan ini bisa meliputi pelatihan tentang pengelolaan limbah, penggunaan energi terbarukan, dan konservasi sumber daya alam. 

Implementasi manajemen dalam mendukung kesadaran berbangsa dan bernegara dapat memberikan dampak signifikan pada beberapa aspek, termasuk:

1. Pertumbuhan Ekonomi Lokal

  •  Efisiensi Sumber Daya
    Pengelolaan sumber daya yang efisien dapat membantu organisasi meningkatkan daya saing produk dalam negeri, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
  • Optimalisasi Rantai Pasok

Prinsip manajemen rantai pasok dapat meningkatkan efisiensi distribusi hasil pertanian lokal, membuat produk domestik lebih bersaing dengan produk impor. 

2. Pemberdayaan Masyarakat
• Program UMKM
Implementasi UMKM yang dioperasikan dengan baik dapat menjadi pilar ekonomi negara, membantu mengurangi ketergantungan pada produk asing dan meningkatkan lapangan kerja.
• Pelatihan Keterampilan Digital
Pelatihan keterampilan digital bagi generasi muda dapat membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan literasi teknologi,sehingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

3. Perbaikan Lingkungan Hidup

• Praktik Bisnis Ramah Lingkungan

Merancang kebijakan yang berorientasi pada keberlanjutan dapat mempromosikan praktik bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan.

• Edukasi Lingkungan

Program edukasi tentang pengelolaan limbah, penggunaan energi

terbarukan, dan konservasi sumber daya alam dapat meningkatkan

kesadaran lingkungan di kalangan karyawan dan masyarakat.

4. Pembangunan Karakter Bangsa

• Integrasi Nilai-Nilai Kebangsaan

Menerapkan nilai-nilai integrasi, kejujuran, dan tanggung jawab dalam setiap aktivitas organisasi dapat mencontohkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat.

• Partnership dengan Lembaga Pendidikan

Bermitra dengan lembaga pendidikan untuk mengembangkan program pelatihan yang tidak hanya fokus pada keterampilan teknis tapi juga pada pembentukan karakter seperti semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun