Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ilham Pradipta: Sosialisasi Gaya Hidup Halal

30 Oktober 2023   17:42 Diperbarui: 30 Oktober 2023   18:05 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekjen KPMI Pusat. dok.pri 

 

Dalam ajaran Islam yang nyata bahwa sesuatu hal jika dilakukan jelas kehalalannya maka berpahalalah dia dan kalau sesuatu dilakukan karena keharamannya maka berdosalah ia,  konsekwensi terberatnya dalam kontek Islam masuk neraka.

Seramlah dan sangat menakutkan . . .

Akan tetapi terlepas dari pahala dan dosa, surga dan neraka terkait halal dan haram ini Allah SWT.  memberikan keputusan yang sangat tegas,    adanya halal dan haram adalah semata -- mata demi keberlangsungan hidup manusia yang tertib juga aman. 

Konsep halal dan haram dalam Islam,  terutama mengacu pada dasar berfikir  :

 

Pertama 

Ketentuan halal dan haramnya sesuatu dalam kehidupan dunia khususnya umat Islam ( kendati dalam agama Kristen dan Yahudi ada ketentuan halal dan haram juga ) adalah  untuk   kebaikan manusia itu sendiri,  dalam Islam makanan halal demikian  minuman adalah  barang yang diperuntukkan untuk dimakan ataupun  diminum oleh  manusia sebagai  kebutuhan yang  sangat urgent demikianpun  bahan -- bahan  yang di kelola terkait hajat hidup manusia.

Islam memberikan arahan   seperti yang disebutkan pada surat Al Baqarah ( 2 ) : 168   yang menjelaskan bahwa Allah SWT.  menyuruh  manusia untuk menjaga makanan dan minumannya,   

"Wahai manusia !   

Makanlah dari  ( makanan ) yang halal  dan baik  yang terdapat di bumi 

 dan janganlah kamu mengikuti  langkah -- langkah setan.             

Sungguh,  setan itu musuh yang nyata bagimu."


Garis -- garisnya tegas dan pasti tinggal bagaimana ketundukan kita pada -- Nya,  tentu sangat terarah pada ketundukan yang ditata dalam konsep bahwa tidak mengikuti jalannya setan  sebagaimana ditunjuk dalam ayat  tsb.  karena sesungguhnya setan adalah  musuh manusia yang nyata adanya mengikuti jalan setan maka kerugian yang akan dialami dunia juga akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun