Namun kemudian  Nabi Yusuf dengan kelapangan hati akhirnya memaafkan saudara - saudaranya seraya memfasilitasi mereka dengan ketinggian spiritual yang teramat sulit kita tandingi.
Paling tidak rentang waktu dengan kehidupan Buya Hamka yang dengan legowo memaafkan lawan - lawan politiknya, Â dengan lapang dada memaafkan mereka meskipun pasti sakit hati itu akan membekas selamanya ibarat paku yang sudah ditanam dalam kayu kemudian kita coba tarik kembali pasti akan ada bekasnya.
Spirit Buya Hamka semoga melekat dalam sanubari kita semua, Â dan Bismillah meskipun sulit mari bermaaf - maafan sesuai dengan perintah Allah Swt, Â bahwa barang siapa yang bersyukur pada - Nya adalah mereka yang berlapang dada memaafkan saudara - saudaranya. Amiin
Jum'at  22 Mei 2020 M  /  Sabtu,  30 Ramadan 1441  M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H