Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostalgia Film Lasykar Pelangi

9 Mei 2020   23:59 Diperbarui: 10 Mei 2020   00:09 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Laskar Pelangi   akan abadi dalam kenangan para penonton dengan banyak alasan diantaranya karena kekuatan kisah dalam novel Laskar Pelangi karya perdana  Andrea Hirata (2005)   sangat Indonesia banget,    kisah ini  berbasis pada kehidupan masyarakat level bawah di Belitong. 

Para penonton yang telah khatam membaca novelnya  harus bersikap teramat bijak,  karena keindahan novel dengan kata - kata yang agak ke - Melayu - melayuan tidak akan semuanya dapat di terjemahkan dalam bahasa  visual  (2008),   meskipun seingat penulis ketika menonton dan  saat ending    menangis hingga dibawa sampai rumah.  

Sesungguhnya penulis sangat  terkesan terhadap penggarapan gambar,  musik dan pemilihan  tokoh - tokoh pemain dalam film ini yang dikomandani oleh Riri Riza, Mira Lesmana juga salut ataas  kekompakan tim dalam proses penggarapannya. 

Jika saja membaca  novel karya   Andrea Hirata   dalam  situasi yang tidak    terdistraksi     dengan  kehidupan yang sangat berbeda jauh masa itu.

Maka dibandingkan  masa kini,  sesungguhnya  cukup  banyak  menyisakan kesan mendalam tentang kehidupan anak manusia, kompleksitasnya bisa kita simak dari  kehidupan para tokohnya seperti  Ibu Muslimah yang diperankan dengan cukup manis oleh Cut Mini  dan Pak Arfan,  Ikal, Lintang, Syahdan,    Sahara,  Mahar    A Kiong   Kucai  Borek  Trapani.  

Laskar Pelangi   yang diadaptasi dari  novel    viral    dijamannya dengan title yang sama  yaitu  Laskar Pelangi juga,     mengajak  kita  semua sebagai penonton atau pembaca hendaklah memandang kemiskinan dengan cara lain dan berbeda  bukan semata - mata takdir tetapi anugerah yang penting disyukuri paling tidak yang penulis tangkap bahwa murid Ibu Muslimah ditempa dengan optimisme yang tinggi.

Indahnya lagi  bahwa semua murid Ibu Muslimah gemar memandang Pelangi bersama - sama, sesuatu yang rasanya tidak mungkin kaum millenials masa kini berlari ke Pantai bersama - sama mencari jejak Pelangi.  

Mungkin ada jika dilacak ke anak - anak Pantai yang jauh dari hiruk pikuknya kehidupan masyarakat kota.

sepeda.wordpress.com
sepeda.wordpress.com

Giring Nidji Mempercantik Film Laskar Pelangi

Satu bait awal  yang ditulis oleh  Giring Nidji mewakili kondisi sesungguhnya  kaum miskin di tengah hiruk - pikuk kehidupan yang materialis  di wakili oleh para tokoh di Pabrik,  ketika itu.   Namun bagi penulis film ini bisa mewakili denyut nadi bangsa Indonesia setiap jaman.

Giring sangat berhasil menciptakan dan mengaransemen lagu ini,   sehingga berasa akrab sekali untuk diulang - ulang kita nikmati bersama dan sangat cocok dilagukan untuk berbagai umur.

Mimpi adalah kunci

Untuk kita menaklukan dunia

Berlarilah tanpa lelah

Sampai engkau meraihnya

Mengulang bait ini tentunya ada kekuatan spirit untuk anak Indonesia,  dan untuk kita semua yang kini tengah dirundung pandemi COVID - 19. Semoga virus segera berlalu,  dan kita semua rakyaat Indonesia kembali pada kehidupan yang rmai ditulis sebagai new normal.

Okay tim yang berjuang terwujudnya film Laskar Pelangi yang indah,  mereka adalah . . . . 

Sutradara   :  Riri Riza

Produksi   :   Miles Film dan  Mizan Production

Penulis Skenario  :  Salman Aristo,  Riri Riza  dan Mira Lesmana

Lokasi Syuting : Pulau Belitong

Biaya Produksi   :  Rp  8  Milyar.   sumber  dari  sini.


edisiviral.com
edisiviral.com
Ciburial,  Bandung.

Ahad  17  Ramadan  1441  H   /    Sabtu   10  Mei  2020 M

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun