Menakjubkan sekali perbuatan Allah sedemikian dahsyat dan merata hingga ke desa – desa terpencil. Ingat kata Allah dalam salah satu wahyu – Nya.
"Sesungguhnya orang - orang yang boros adalah saudara - saudara setan, Â dan adalah setan itu sangat ingkar kepada Tuhan - Nya"
Al Quran, surat : Al - Israa' (Perjalanan Malam ) / 17 : 27
Kami tinggal di desa Babakan kecamatan Cimenyan  Kabupaten Bandung, sedihnya ada sekitar 15 – 30 sopir angkot mendadak miskin tidak memiliki penghasilan, jika situasi normal pendapatan mereka rerata  Rp 200.000,- Rp 300.000,-  saat ini diberlakukan Work From Home, siapa yang hendak mereka angkut, siswa diliburkan pegawai juga dilarang berkeliaran, semua dengan terpaksa atau dengan kesadaran berdiam diri di rumah.
Penulis sebagai guru swasta, yang pasrah menerima apapun kenyataan yang ada, bersyukur kami sudah terbiasa berdoa, sehingga doa menjadi senjata yang paling bisa diandalkan untuk menghadapi kondisi yang aneh.
Jadi menyaksikan panic buying bagi kami di desa tetap berfikir agak sedikit heran, atau tidak masuk akal. Coba kita berfikir sedikit seperti berfikirnya orang miskin . . .
Kenapa harus menumpuk sebegitu banyak makanan juga minuman, apakah tidak akan mubazir hingga terbuang ?
Kenapa sebegitu ketakutan kehabisan beras, kehabisan gula, kehabisan minyak goreng, dsb. Kami orang – orang miskin, karena sudah terbiasa hidup seadanya. Jarang sekali memiliki persiapan makanan untuk esok, dan esok lagi. Sudah cukup bagi kami saat usai shalat subuh, melangkah berjalan perlahan dan menghirup udara segar setiap hari itulah cadangan alam yang maha mewah.
Dan kami buka semua jendela . . . . . .