Manusia sekuat dan sepopuler  Iskandar Dzulkarnain pada titik kesendiriannya pasti memohon berbagai kebutuhan dunia untuk akhiratnya bahkan kebutuhan akhirat untuk dunianya demikianpun ketergantungan seseorang  berserah diri hanya kepada Allah Swt jika mengalami kegagalan, kesulitan dan penderitaan bahkan mungkin kesendirian kita menuju hanya pada Allah,  Dia tempat bergantung dan tempat kembalinya kita sebagai Makhluk Bumi.Â
Memang ada perdebatan tentang siapa Iskandar Dzulkarnain, namun  yang bisa dijadikan catatan pentingnya adalah sehebat apa seseorang dalam kiprahnya butuh Allah,  butuh penyerahan diri pada - Nya butuh berdoa untuk mengokohkan jiwa.
Paling tidak secara sepintas penulis sempat menelusuri sejarah saat masih duduk di bangku SMP  bahwa Iskandar Dzulkarnain itu dari Macedonia, berikut adalah penelusuran masa kini  . . .
Menurut sejarawan Muslim, Dzulkarnain adalah julukan dari Abu Karb al-Himyari atau Abu Bakar bin Ifraiqisy dari daulah al- JumairiyahÂ
(115-552 SM).   Kerajaannya disebut at-Tababi’ah. Dijuluki Dzulkarnain (pemilik dua tanduk) karena kekuasaannya yang sangat luas, mulai ujung tanduk matahari di barat sampai timur. republika.co.id
Doa adalah nafasnya ibadah, sehingga orang yang tidak mau berdo'a kepada Allah dikategorikan sebagai orang yang sombong, angkuh dan ingkar pada - Nya.
"Bagaimana engkau menginginkan sesuatu yang luar biasa, padahal engkau sendiri tak mengubah dirimu dari kebiasaanmu? Kita banyak meminta dan berharap pada Allah, tetapi sibuknya meminta kadang membuat kita tak sempat menilai diri sendiri. Padahal, kalau kita meminta (doa) sembari berusaha untuk mengubah diri (ikhtiar), Allah akan memberikan apa yang kita minta karena doa itu hakikatnya adalah pengiring agar kita bisa mengubah diri kita."Â republika.co.id
Ada berbagai macam syarat agar doa Kita diijabah oleh Allah Swt, Â salah satunya adalah terkait waktu dan tempat bahkan kondisi kejiwaan KIta sebagai yang menghantar doa pada Dia. Â
Waktu yang mustajab untuk berdoa disamping sepertiga malam terakhir juga bulan Ramadan adalah event mustajab doa.   untuk itu yuk . .  . .   sama - sama berjuang agar memiliki kesempatan yang lapan agar bisa  berdoa pada - Nya sebagai mana yang penulis himpun dari banyak petujuk dari media digital.Â
Doa Hari Kedelapan
Ya Allah anugerahkan padaku di bulan ini  untuk mengasihani anak – anak yatim,  memberi makan, menebarkan salam,  dan bersahabat dengan orang – orang mulia.    Dengan Keutamaan – Mu Wahai tempat bernaung orang – orang yang berharap ( Agar amalnya diangkat sperti amalnya seribu orang – orang shiddiqiin ).
Mengasihani anak – anak yatim  dengan salah satu caranya adalah  memberi makan kepada mereka.  Rasulullah adalah anak yatim yang mendapat limpahan cinta dan kasih sayang dari Kakeknya dan kemudian pamannya kemudian istrinya Ibunda Siti Khadijah.  Takdirnya beliau sebagai yatim plus piatu menjadikan sang Nabi Agung ini  sebagai simbol yang sangat ideal memberikan contoh dan suri tauladan dalam implementaasi mengasihi anak yatim,  karena beliau yatim beliau merasakan perih dan pedihnya tanpa Ayah dan Bunda.
Menebarkan salam, dalam realitas makna salam di sini adalah ucapan :  "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"  ( Keselamatan, kasih sayang dan keberkahan bagimu ) ucapan tersebut adalah kalimat terindah yang sesungguhnya mudah Kita viralkan dengan cara membiasakan mengucapkannya lewat dunia digital secara luring ataupun daring.
Menerbar salam dalam konteks kehidupan tentunya maknanya lebih dalam lagi, Â apakah dalam bentuk saling ingat dan memberi hadiah yang mampu kita berikan pada anak - anak, Â kerabat terdekat seperti tetangga misalnya atau best friend. Â Jadi memberikan hadiah itu akan berdampak pada perasaan dicintai, disyangi atau bahkan dihormati, Â sekiranya terjadi dalam kelompok kecil kemudian meluas maka ini akan berdampak sangat positif bagi perwujudan Rahmatan Lil 'Alamiin.
Bersahabat dengan orang – orang mulia.  Tentu saja secara alamiah masing - masing dari masyarakat kita ada tokoh yang dihormati dan dicintai karena kemuliaan akhlaknya,  tutur kata, tindak - tanduk dan kebijakannya menebar energi dan aura positif,  bahkan orang - orang mulia di sekitar kita adalah orang pilihan - Nya yang insha Allah do'anya maakbul,  tidak akan rugi sama sekali jika kita berkesempatan bersahabat dengan mereka.
Ya,  Allah . . . limpahkanlah kepadaku di bulan ini sebagian dari rahmat – Mu yang luas,  tunjukkanlah aku di bulan ini kepada tanda –  tanda Mu yang terang,  dan tuntunlah aku kepada rida Mu  yang Maha luas dengan cinta Mu.  Wahai harapan orang – orang rindu.
Limpahkanlah  kepada - ku  di bulan ini sebagian dari rahmat – Mu yang luas,  bulan Ramadan adalah bulan yang strategis  untuk kita memohon apapun juga pada - Nya.   Yakin  rahmat Allah itu berlimpah  sebanyak isi Langit dan Bumi, sehingga permohonan dalam doa ini bisa bermakna sebgian kecil ataau sebagian besar,  tentunya rahmat Allah yang paling utama dalam  masa pandemic COVID - 19 pada masa - masa ini adalah Kita semua terhindar dari penyakit tersebut.  Sungguh menakutkan menyaksikan tayangan demi tayangan para tenaga medis yang menggunakan APD adalah sesuatu yang sangat di luar dugaan.
Tunjukkanlah aku di bulan ini kepada tanda –  tanda Mu yang terang,  kehidupan saat ini kita semua butuh petunjuk apakah lewat rekan yang berprofesi sebagai tenaga medis,  apakah lewat konsultan atau bahkan lewat para Ustadz dan Kiyai.  Jika WFH berlanjut hingga Mei, Juni, Juli bahkan Desember entah yaa . . .  berharap segera berakhir,  sebagai guru kasihan para santri dan orang tua,  pada kenyataaannya belajar daring itu Kita belum siap,  ada handphone tidak ada kuota,  ada pendidikan lewat TVRI orang tua tidak punya televisi.  Bingung menentukan sikap khususnya di dunia pendidikan.  Yakin para pedagang, dokter bahkan politisi juga agak sulit  berdaya - guna jika Sosial Distancing akan berlanjut hingga Desembur.
Tuntunlah aku kepada rida Mu  yang Maha luas dengan cinta Mu.  Wahai harapan orang – orang rindu. Kridaan Allah bisa jadi kepatuhan Kita dalam usaha dan ikhtiar,  tidak hanya diam membisu bingung dan hanya berpangku tangan saja.
Ya Allah. . .  jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang orang yang bertawakal kepada - Mu,  jadikanlah aku di bulan ini  dari golongan orang - orang yang beruntung di sisi - Mu.  Dan jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang - orang yang telah dekat kepada - Mu.  Dengan kebaikan - Mu,  Wahai . . . tujuan orang - orang yang berharap.
Doa Hari Kesebelas   Â
Ya Allah,  cintakanlah padaku di bulan ini perbuatan baik,  bencikanlah padaku di bulan  ini kefasikan dan maksiat dan cegahlah dariku  di bulan ini kemurkaan  dan neraka (Mu).  Dengan pertolongan – Mu,  wahai Penolong para peminta pertolongan.
 Doa Hari Keduabelas
Ya Allah . . .  hiasilah diriku di bulan ini dengan menutupi (segala kesahanku)  dan rasa malu kenakan kepadaku di bulan ini pakaian qanaah dan mencegah diri ;  tuntunlah aku di bulan ini  untuk berbuat adil dan kesadaran,  dan jagalah aku di bulan ini dari setiap yang kutakuti.  Dengan penjagaan – Mu  wahai,  Penjaga orang – orang yang ketakutan  [agar diampuni dosa yang telah lalu dan yang akan datang,  dan agar Allah menggantikan segala keburukan dengan kebaikan]
Doa Hari Ketigabelas   Â
Ya Allah,  sucikanlah aku dibulan ini dari segala jenis kotoran,  jadikanlan aku dibulan ini sabar menerima setiap ketentuan – Mu  dan anugerahkan taufik kepadaku dibulan ini untuk  meraih taqwa dan bersahabat dengan orang – orang bijak.  Dengan pertolongan – Mu,  wahai ketenteraman hati orang – orang miskin.  ( agar diberikan kebaikan  dan derajat yang tinggi di Surga )
Doa Hari Keempat belasÂ
Ya Allah,  jangan Kau siksa aku dibulan ini  karena kesalahan – kesalahanku,  selamatkanlah aku dibulan ini dari kesalahan – kesalahan dan jangan Kau jadikan aku di bulan ini tempat persinggahan malapetaka dan bala.  Dengan kemulian -  Mu,  wahai Kemuliaan kaum Muslim.
Butuh kekuatan yang berbeda dibanding dengan hari - hari lain selain Ramadan,  bisa jadi dengan adanya musibah virus COVID - 19 adalah kesempatan  yang paling sempurna untuk mendekat pada - Nya dengan tidak ada kegiatan apapun juga di luar rumah  di mana - mana di seluruh Indonesia.
Meskipun banyak dari kaum muslimin merasa kurang nyaman dengan pemberlakuan penutupan Masjid, Â shalat tarawih di pondok masing - masing membatasi kegiatan bukber, Â nyaris hilang dan mengurangi kegiatan out door.
Bersabar adalah kalimat yang kita sambat sehari - hari, Â dan inilah saatnya bersabar berdiam diri . . . munajat pada - Nya lebih khusyuk, lebih fokus bahkan mungkin lebih berjuang menahan diri untuk tidak melanggar aturan pemerintah agar pandemik segera usia.