Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menara Gardu Pandang Nang Kaliurang

24 Oktober 2019   21:59 Diperbarui: 24 Oktober 2019   22:14 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Gardu Pandang Kaliurang (pict:dok.pribadi)

Suatu kemewahan yang luar biasa ketika Kami bisa menaiki satu demi satu tangga hingga sampai ke puncak Gardu Pandang Kaliurang dan menyaksikan hijau, biru juga abu -- abu pohon demi pohon sekeliling kaki Merapi yang mendung tertutup kabut yang issue santernya akan "meletus" (sungguh mengerikan j, semoga tidak akan terjadi)

Sejak 05.25  Ahad pagi 20 Oktober 2019 kami para Alumni Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 1977 -- 1982, meskipun hanya diwakili  satu orang satu angkatan berusaha quality time dan berjalan santai dari penginapan yang jaraknya hanya sekitaran dua kilometer sehingga  jika dihitung pp hanya empat kilometer pada udara segar hutan Kaliurang yang kaya aneka jenis tetumbuhan.

Gardu Pandang (pict:dok.Ashma bInti Awang)
Gardu Pandang (pict:dok.Ashma bInti Awang)
Penulis dan Rekan Menuju Gardu Pandang (pict:dok.Ashma Binti Awang)
Penulis dan Rekan Menuju Gardu Pandang (pict:dok.Ashma Binti Awang)
Kami berjalan sesuai irama masing -- masing,  mantan mahasiswa dan mahasiswi yang sebagian rambut sudah pada memutih,  jalanpun tidak secepat anak muda edisi millenials toh jika keletihan duduk sejenak di pinggir jalan ada batu, ada kios yang masih tutup atau apapun yang bisa kami  pergunakan singgah sejenak agar bisa sedikit menarik nafas sebagai jeda kemudian lanjut menuju kaki Merapi.  

Daerah Istimewa Yogyakarta,   memang selalu istimewa bagi kami para alumni IAIN  dan setelah melewati waktu sekian puluh tahun merambah Desa Hargobinangun,  kecamatan Pakem Kabupaten Sleman dengan spot utama menara gardu pandang yang sesungguhnya bisa kita rambah dengan sabar, tanpa tergesa -- gesa mengingat usia.

Sesungguhnya masih banyak spot menarik seperti  Goa Jepang, Telogo Putri, air terjun Tlogo Muncar, museum Ullen Sentalu, akan tetapi waktu yang tersedia hanya kami sediakan satu malam saja.

Pintu Unik Gardu Pandang (pict:dok.pribadi)
Pintu Unik Gardu Pandang (pict:dok.pribadi)
Pintu Gardu Pandang Kaliurang (pict:dok.pribadi)
Pintu Gardu Pandang Kaliurang (pict:dok.pribadi)
Menuju Gardu Pandang di Kaliurang (pict:dok.pribadi)
Menuju Gardu Pandang di Kaliurang (pict:dok.pribadi)
Gardu Pandang adalah salah satu  tujuan kami semua berdasar pilihan kordinator pertemuan yaitu Mas Hanani Naseh dan Mas Nawari Ismail,  penulis sepakat dan merasa bahagia bisa berjalan bareng, tertawa, berkisah bahkan berlari -- lari kecil saat tertinggal karena harus mengambil gambar beberapa situasi atau obyek yang menari dibidik.

Kebahagiaan itu memang kami prioritaskan untuk  bernostalgia berkisah tentang apapun mengingat -- ingat nama dosen mata kuliah apa, mengingat rekan seangkatan yang telah wafat atau bahkan menanyakan alamat siapa dan kenapa . . . semua tumpah ruah menjadi perbincangan yang tiada berkesudahan.

Gardu Menara Pandang (pict:dok.pribadi)
Gardu Menara Pandang (pict:dok.pribadi)
Pagi itu kami semua berusaha naik menuju gardu pandang yang berlantai dua dengan pintu besi tempa berwajah unik dengan setangkai bunga indah

Di kawasan gardu pandang terhampar aneka jenis tumbuhan memikat                           

 diantara yang dominan adalah oleina si daun merah.

Si Pucuk Merah Oleina Kering Di Sepanjang Jalan Protokol Kota Bandung Juara

Gardu Pandang berlantai dua di Kaliurang Yogyakarta memang berfungsi untuk memandang keindahan Sang Gunung Merapi . . .  dan hijaunya Bukit Turgo.

Apa kabar Merapi ia berkabut isue saat menuju Kaliurang berseliwerang tentang dirinya  akan meletus.

Alhamdulillah Kami semua selamat sampai kampung masing -- masing baik Bandung, Bogor, Serang Banteng hingga yang Singapore Semarang dan Bantul.

Ciburial,  24 Oktober 2019 M /  25 Safar 1441 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun