Berkurban dalam makna sehari - hari tentu saja akan disesuaikan dengan konteks kalimat yang diucapkan atau dituliskan misal : "Ayah dan Bunda akan siap berkurban demi kelangsungan hidup putra dan putrinya." Tentu saja maknanya akan berbeda ketika : "Ayah dan Bunda pada tahun ini akan berkurban tiga ekor sapi."
Makna pada kalimat pertama konotasinya menyiapkan baik tenaga, waktu dan biaya bahkan nyawa untuk kesuksesan pendidikan, akhlak dan moral atau apapun yang melekat bagi kepentingan kehidupan putera / puteri di dunia demikianpun di akhirat, sehingga layak bagi kedua orang tua berjuang semaksimal mungkin.
Pada kalimat kedua mudah saja Kita tebak bahwa Ayah dan Bunda akan melaksanakan ritual dalam ajaran Islam yaitu memotong tiga ekor sapi pada bulan Dzulhijjah baik tanggal 10, 11 atau 12 saat para jamaah hajji melaksanankan Nafar Awal atau bahkan Nafar Tsani.
Maka penulis yakin para pembaca telah memahami kedua konteks kalimat tersebut, sehingga bisa beranjak pada makna qurban sesuai ajaran Islam yang bersumber pada al Quran. Dan sesungguhnya dalam asumsi penulis saat ini terkesan menjadi budaya lokal setiap bulan Dzulhijjah pasti shalat Iedhul Adha dan berkurban menyembelih kambing, sapi atau kerbau jika di tanah suci sudah lajim menyembelih unta.
Jelas ini bukan budaya Nusantara atau bahkan Indonesia akan tetapi salah satu nilai aqidah umat Islam yang bersumber pada salah satu surat dalam al Quran :
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh."
Umat manusia seluruh dunia faham bahwa perintah berhaji adalah syi'arnya Nabi Ibrahim As yang di belakang beliau sebagai motivator dan menebar spirit handal yaitu puteranya Nabi Ismail As, demikianpun istrinya Ibunda Siti Hajar yang mulia.
Pada kenyataan masa kini berangkat haji adalah prestasi dan prestise dengan berbagai latar belakang dan perjuangan sehingga bisa melaksanakan Wukuf di Arafah, Jumrah Aqobah, Wustha dan Ula kemudian Thawaf Ifadhah.
Dalam rangkaian ibadah haji tercantum ketentuan untuk hadyu (menyembelih) sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim As. , ribuan tahun yang lalu ketika Allah Swt mengujinya dengan ujian yang maha berat agar beliau menyembelih putranya Ismail As. Tentu saja jika ujian itu ditimpakan pada Kita hamba Allah yang lahir pada abad kini, sangat mustahil kita akan menurutinya. Allah Akbar !
Qurban berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat (قربان). Kurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.