Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tahu Bacem di Kaki Gunung Singgalang

4 Desember 2018   23:25 Diperbarui: 5 Desember 2018   16:08 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahu putih (pict.dok.pribadi)

Namanya juga tahu bacem maka bahan utamanya adalah  tahu putih ukuran sedang  20 potong,  adapun bumbu -- bumbunya  gula merah satu setengah ons (khawatir terlalu manis),  garam secukupnya   serai  2 batang,  daun salam 3 lembar.

Yang membuat tahu bacem itu rasanya  sangat berbeda jika air untuk merebus tahu berasal dari air kelapa yang tuanya sedang ukurannya sekitar 1,5 -- 2 liter,   kalau pakai  feeling  sehingga tahu beserta bumbu terendam air kelapa.

Cara membuatnya pakai teori "cemplungin saja"  akan tetapi secara urutan -- urutannya,  adalah :

  •  Ulek bumbunya garam,  ketumbar,  sedikit lengkuas dan sedikit kemiri.
  • Susun tahu putih dalah panci  yang ukuran sedang ( cukup untuk 20 potong tahu.
  • Masukkan air kelapa,  dan taburkan gula merah di atas tahu sehingga nanti akan menyebar setelah air mendidih.
  • Setelah air mendidih kecilkan kompor
  • Kira -- kira air telah sedikit mongering,  matikan kompor. Tunggu hingga tahu dingin.
  • Setelah layak digoreng,  segera digoreng pada api yang cukup panasnya.

Saat penulis memasak santri -- santri yang satu pondok mereka mengikuti tahan -- demi tahap hingga semua tahu digoreng dan langsung habis.

Bagi mereka tahu bacem itu asing saja,  kebiasaan orang Minang memasak  tahu kadang di goreng berbumbu garam dan bawang putih,  atau dibumbu lado sehingga bisa kuat beberapa hari,  terkadang juga dimasukkan dalam bumbu kaleo.

Setiap kami memasak di dapur umum dengan tungku yang berjejer sekitar sepuluh tungku dengan berbahan kayu bakar ( asap adalah kenangan yang pedih . . . ke mata ! )  

Indahnya kami memiliki dapur umum bertungku sepuluh dengan model yang tradisional bingit, 1977 adalah belum tren kompor gas, belum muncul handphone bahkan telephone umum saja itu masih merupakan kemewahan satu wilayah.

Wilayah tempat kami biasa memasak setiap hari jum'at selalu di saksikan oleh gunung Singgalang yang tak pernah bosan menampilkan kegagahan dank abut demi kabut yang berkisah tentang negeri penuh misteri.

Memang Singgalang menjadi saksi seorang perempuan remaja menebar sedikit pengetahuan tentang cara membuat tahu bacem.

Rasanya itu baru saja terjadi Jum'at kemaren, padahal kejadiannya adalah empat puluh satu tahun yang lalu.

Ciburial, Dago - Bandung  

Selasa 26 Rabiul Awwal 1440 H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun