Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"KoAksi", Saatnya Energi Muda Beraksi Menjaga Bumi

2 Desember 2018   23:47 Diperbarui: 2 Desember 2018   23:55 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merasa sangat tercerahkan setelah menghadiri acara talk show inspiratif yang dilaksanakan pada hari Sabtu (1/12/2018)  dengan empat orang narasumber yang keempatnya cukup inspiratif kami simak dari awal hingga usai acara. 

Mereka ber-empat adalah aktifis yang keren  mengkampanyekan keselamatan lingkungan dengan koordinator acara Juris Bramantyo        ( Communication and Campaign Specialist KoAksi Indonesia ),  kalimat -- kalimat yang digunakan Mas Juris  memang sasarannya generasi muda sehingga meluncur ringan dan mudah difahami mustami'nya.

Salah satu narasumber  yang menjadi terasa ooow . . .   bingits  mengenai sampah   plastik   itu jumlahnya 68 (enam puluh)  juta ton !  / tahun di Indonesia.  Seram sekali . . . tidak perlu dibayangkan sudah viral video tumpukan sampah yang menjijikan itu.

Satu hal bahwa  kesadaran menjaga keselamatan lingkungan dari sampah plastik  sesungguhnya dalam skala kecil sudah cukup banyak yang peduli melakukan hal seperti  berbekal air minum menggunakan tumbler,   belanja ke pasar membawa keranjang atau jinjing  keresek yang disimpan sebelumnya sebagai memanfaatkan ulang bahkan demi penghematan listrik negara,    kami membiasakan diri mematikan saklar  listrik di rumah,  kantor dan toilet umum.

Namun jika menyimak ucapan   Annisa Paramita  ( Head Of Communication  Outreach,  Waste4Change )  bahwa kita memang dalam skala lokal  sudah berbuat semaksimal mungkin mengurangi sampah plastik  namun   jumlah 'produksi'   sampah plastik  di Indonesia setiap tahunnya  itu benar -- benar berton -- ton dan sungguh mengerikan.

Jadi harus ada kesadaran massal yang ajeg ndak hanya musim -- musiman,  sehingga kampanye merawat lingkungan harus kompak dan ini butuh waktu agar semua fihak peduli.

Annisa sempat menyebutkan angka produksi sampah di Indonesia  pertahunnya,  akan tetapi mencoba rujukan dari sini https://megapolitan.kompas.com

Penulis sorot ungkapan salah seorang  pejabat yaitu sebagaimana diungkapkan oleh  Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih menyebutkan total sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton  dan sampah plastik   diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton  atau 14 persen dari total sampah yang ada.

Lalu data ini terbayangnya Indonesia itu neraka yang isinya sampah berjibun sungguh mengerikan sebagaimana diungkapkan oleh Annisa pada mukaddimah.

Manfaatkan Medsos Untuk Kampanye Lingkungan

Penulis agak melorot juga rasanya saat Mas Juris katakan : 

"Iya kita sudah bertahun -- tahun tidak menggunakan botol kemasan dan jarang membeli minuman botol plastic  itu benar oke,  tapi sudah mengajak -- ngajak keluarga, teman kerja dan pernah narsis di sosmed bahwa kamu kemana -- mana bawa botol minuman dari rumah ?"

Lebih lanjut lagi Mas Juris berkampanye pada semua hadirin  yang berjumlah sekitar 50 orang bahwa penting sekali kita mengajak masyarakat  lewat medsos berbagai perilaku positif termasuk misalnya pasang status kebiasaan mematikan listrik saat tidak di gunakan, kabel handphone cabut jika tidak dipergunakan karena kabel yang masih terpasang masih  menyedot 25%  energy listrik.

Penulis cukup mengamini apa yang telah disampaikannya yang penting ada perubahan perilaku dalam hal pasan status lebih banyak lagi mengajak masyarakat bersikap dan bertindak hemat dalam penggunaan energy,   harapannya menjadi gerakan yang massif.

Berpolitiklah Sehingga Kamu Dapat Berkiprah Lebih dan Lebih Lagi

Kesadaran itupun baru tiba lagi,  mungkin bagi anak -- anak muda sangat tidak terlambat bisa diraih dan dirintis sejak hari ini dengan cara masuk ke dunia politik dengan salah satu cara menjadi anggota dewan.  

Khalisah Khalid (Kepala Departemen Kampanye Dan Perluasan Jaringan,  Walhi Nasional) salah satu narasumber yang member semangat untuk meraih kedudukan di dunia politik dengan beberapa alasan seperti apa yang telah disampaikannya.

Segencar -- gencarnya kita berbicara ( berkampanye ) tentang berbagai permasalahan lingkungan  jika tidak ada kebijakan politik maka kekuatannya seperti tidak ada,  bukan mengatakan kampanye kita nantinya tidak berarti akan tetapi jika ada anggota dewan yang peduli tentang  berbagai permasalahan lingkungan apalagi menjadi perda atau undang -- undang maka kekuatan daya dukungnya akan lebih nendang lagi.

Jangan anti terhadap politik,   karena jika kita berkuasa misalnya banyak anak -- anak muda yang peduli terhadap penyelamatan lingkungan dan mereka terpilih menjadi anggota dewan, jadi Bupati atau Gubernur maka posisi kita kuat untuk melakukan kebijakan penyelamatan lingkungan.

Saat ini suara anggota dewan yang peduli lingkungan jumlahnya sangat tidak  signifikan maka keselamatan lingkungan akan mengalami tantangan yang lumayan.

Rahyang Nusantara

Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik,  salah seorang anak muda yang menjadi narasumber yang gigih mengajak seluruh masyarakat diet kantong plastic.

Dalam paparannya bahwa salah satu cara diet kantong plastic adalah kita memberikan contoh yang nyata ketika belanja bawa kantong yang biasa digunakan ibu -- ibu belanja ke pasar sehingga pedagang tidak perlu membungkus dengan plastic lagi.

Data dari kementerian yang perlu kita simak dengan sedih . . .

"Lebih dari satu juta kantong plastic digunakan setiap menitnya,  dan 50% dari kantong plastic hanya digunakan sekali saja kemudian langsung dibuang.  Tercatat dari angka -- angka tersebut hanya 5%  saja yang daur ulang." 

Hitungan yang dipaparkan adalah setiap menit,  tentu saja jika hitungannya setiap jam, setiap hari, setiap bulan ini akan menjadi bencana global.

Oleh -- oleh dari talkshow inspiratif penting kita jadikan perilaku yaitu :

Muda dan peduli.  Aksi apa yang bisa kita lakukan :

  • Hemat energy,  matikan dan cabut peralatan elektronik yang tidak dipergunakan, di rumah,  sekolah dan kampus.
  • Cari tahu lebih dalam soal hemat dan inisiatif energy terbarukan di kota kita.
  • Ubah gaya hidup jadi lebih ramah lingkungan dan sebarkan aksi di media social

Penulis yakin jika banyak masyarakat yang tercerahkan, dan kita melakukan aksi bersama persoalan apapun bisa diatasi, namun yakin kita para yang telah lebih dahulu tercerahkan mau menjalani tantangan.

@coaction.id  #energimuda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun