Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KH Hasyim Asy'ari dan Fatwanya Muncul di Indonesia Community Day

14 Agustus 2018   17:41 Diperbarui: 15 Agustus 2018   09:02 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reenactor - Malang ( pict dok : pribadi )

Usai para pengunjung mendaftar maka mereka dan kamipun mendapat lembaran yang harus diisi dengan dua metode yaitu mengggunakan lembaran ular tangga atau menggunakan lembaran baliknya dengan cara acak saja berburu stempel, jika lembaran sudah terpenuhi sebanyak sepuluh maka kita diharuskan setor ke booth Kompasiana pas gerbang utama yang menjadi salah satu spot untuk tamu - tamu dari luar daerah atau bahkan mungkin penduduk kota Malang juga.

Sekitar jam 10 05 usai Emil Dardak berkeliling meninjau seluruh booth komunitas yang berada dalam gedung, barulah di panggung utama beliau membuka acara ICD yang didampingi COO Kompasiana Mas Nurullah, sedikit cuplikan dari sambutan Wagub Jatim ini adalah: "Kita sebagai makhluk bumi tidak mungkin hidup sendirian, harus punya kawan atau teman, bergabung dalam satu kembaranomunitas untuk saling berbagi gagasan dan berkolaborasi mewujudkan harapan dan cita - cita, pada kenyataannya tidak mungkin sendiri."

Emil Dardak sangat mendukung acara Indonesia Community Day dengan harapan individu dan masyarakat Indonesia ke depan semakin maju dan berkualitas. Usai pembukaan penulis berusaha mengeksplorasi berbagai komunitas untuk kemudian meminta stempel, beberapa booth hanya meminta agar kita sebagai pengunjung nge_add akun instagram mereka diantaranya hoka - hoka bento, campina ice cream dan komunitas beatbox, sedang yang lainnya cukup dengan bincang - bincang.

Adalah komunitas Reenactor yang terunik berdasar penelusuran lapangan, para relawan tidak semudah pada booth lain memberikan stempel sehingga kami para pengunjung harus menjawab dahulu beberapa pertanyaan yang diajukan.

Penulis merasa penasaran saat diantara relawan booth menunjuk salah satu foto jadul yang sangat akrab dengan keseharian kami yang sedikit memahami trah keluarga besar NU.

"Ibu . . . siapakah yang terpampang disitu . . ." sambil menunjuk kearah dinding.

"KH. Hasyim Asy'ari Mas . . . "

"Ibu . . . fatwa Kiyai banyak sekali sebutkan salah satunya," deuk . . . dalam hati apakah gerangan yang minta jawabannya 

Sepulang ke Bandung penulis merasa harus menggali lagi sedikit demi sedikit tentang beberapa fatwa Kiyai Hasyim Asy 'ari utama yang bisa dipaparka kali ini adalah sedikit tentang sejarah kelahirannya.

 KH. Hasyim Asy'ari  l ahir di Kabupaten Jombang Jawa -- Timur  14 Februari 1871 ; meninggal di Jombang Jawa -- Timur 21 Juli 1947 pada umur 76 tahun - 24 Dzulqoidah 1287 H  - 3 Ramadhan1366 H,  di makamkan di Tebu Ireng Jombang

Fatwa yang dimaksudkan oleh Mas - mas adalah fatwa Jihad Fii Sabilillah tentang penyerangan 10 Nopember...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun