Minimal kita akan menyimak bahwa lembaga ini terdiri dariÂ
PUSAIR -- PUSAT LITBANG (Sumber Daya Air)
Sesungguhnya hasil kerja nyata PUSAIR secara terinci disadari atau tidak telah sama-sama kita nikmati dengan kualitas air yang ada disekeliling masyarakat terjaga dari berbagai racun dsb.Akan tetapi kiprah yang paling anyar adalah air hujan yang di tampung dan di olah sedemikian sehingga dapat dimanfaatkan menjadi air wudhu.Â
Masyarakat bisa dengan mudah menelusuri flyers Ini :Â
Terbayang bahwa hasil -- hasil penelitian yang dilakukan oleh para pengabdi negara terkait jalan dan jembatan disamping untuk pengembangan dan inovasi hal ini terasa cukup meyakinkan disaat penulis berjumpa Bapak Heri Vaza Set Balitbang PUPR beliau menjelaskan diantaranya tentang penelitian limbah plastik (kresek) ternyata dapat dijadikan salah satu bahan untuk menguat dan menstabilkan jalan dengan mengolahnya terlebih dahulu kemudian campuran aspal dapat di mixing dengan limbah plastik kresek setelah diolah dengan teknologi, secara apa yang dapat kita baca pada flyers berikut ini penting kita maknai bersama yaitu :
Teknologi Campuran Beraspal Menggunakan Limbah Plastik
Pemanfaatan limbah plastik (kresek) tipe LDPE dengan metode kering (dry process) Â untuk meningkatkan kinerja campuran beraspal.
LATAR BELAKANG :
- Diperkirakan  3.32 juta metrik ton limbah plastik di Indonesia belum terkelola dengan baik dimana sejumlah 0,48 -- 1,29  juta metrik ton merupakan limbah plastik yang dibuang ke laut (Jambeck : 2017)
- Campuran beraspal umumnya di modifikasi dengan polimer akan tetapi plastik sebagai salah satu jenis polimer masih minim penggunaannya dalam konstruksi jalan
- Pemanfaatan limbah plastik dalam rangka mendukung aksi nasional pengendalian sampah di laut.
(referensi, mengutip dari flyers balitbang pu.)
Informasi tentang pemanfaatan limbah plastik (kresek)  menjadi salah satu bahan untuk jalan kami peroleh  saat menghadiri hari bakti PU ke -- 72  yang diselenggarakan di jalan Ir. H. Juanda 84