Jika ia bertalbiyah atau membaca Al-Qur'an maka itu juga baik.
Talbiyah bacaan pertama para jamaah haji yang dianjurkan secara terus menerus dilafazkan sesuai dengan kemampuan masing -- masing Jama'ah,  dimulai setelah berihram  dari miqat dan berhenti membaca Talbiyah apabila sudah mulai Thawaf untuk ibadah umrah atau sesudah tahallul awal bagi ibadah Haji. ( H.M. Iwan Gayo . Buku Pintar Haji & Umrah, p. 318 )
- Berada di Padang Arafah hingga terbenamnya matahari.
- Berbuat kebaikan pada sesama jamaah haji dengan memberikan minuman dan membagi makanan.
Persinggahan sejenak (wukuf) di Padang Arafah bagi Ali Shariati,  dimaknai secara filosofis  . . .
Dari Makkah pergilah ke Arafat (innalillahi = sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah) Â dan, Â setelah itu, Â dari Arafah kembalilah ke Ka'bah (wa inna ilaihi raji'un = dan kepada Nya kita akan kembali).
 (p.61)
Arafah  berarti "pengetahuan" dan "sains".
Masy'ar berarti  "kesadaran"  dan  "pengertian"
Mina  berarti  "cinta"  dan "keyakinan"
Ketetapan Allah Yang Maha Indah terkait dengan yaumul Arafah  dilaksanakan oleh Rasulullah beserta umatnya pada 10 Hijriah dan kemudian dilanjutkan oleh para sahabat hingga sampai pada manusia era global  ;  ketetapan ini agar manusia sebagai makhluk dunia memiliki kesadaran, wawasan, kemerdekaan, pengetahuan dan cinta di siang hari.
Ketika Matahari tenggelam gelapun tiba, disana tidak ada  perkenalan dan pengetahuan,  manusia terus bergerak menuju Masy'aril Haram dan dikenal juga dengan negeri "kesadaran".
Manusia mengira bahwa kesadaran yang terlebih dahulu baru pengetahuan akan tetapi Allah dan Padang Arafah  memberikan dan menampakkan pelajaran berarti dari perkenalan Nabi Adam As. Pada Ibunda Siti Hawa.