Komunitas One Day One Post ( #ODOPfor99days ) salah satu grup facebook yang penulis ikuti dengan tujuan memotivasi diri agar bisa menghimpun kata. Harapan berikutnya tentang  rutinitas  menulis  menambah wawasan tentang dunia kepenulisan  dan saling berbagi membangun kebiasaan positif.
Shanti Dewi Arifin yang cerdas dan energik  adalah penggerak di komunitas One Day One Post  menampung  salah satu program edukatif yaitu Mini Work Shop Flash Fiction dengan nara sumber pilihan.
Mini Work Shop Flash Fiction yang diselenggarakan Sabtu,  22 Juli 2017 /  28 Syawwal 1438 H  pukul  11.00 -- 12.30 diikuti oleh 16 orang peserta dari berbagai daerah dan diikuti secara daring (on line). Â
Seperti saling berbalas pantun diantara kami ganti berganti datang dan pergi melempar  pertanyaan,  kemudian semua peserta menanti jawaban balasan  beberapa waktu maka posting jawaban demikian seru rasanya  jika tidak di stop hingga 12.30  masing -- masing kami  sedemikian berenergi untuk terus bertanya pada nara sumber yang memang kompeten di bidang tulis menulis terkait flash fiction.
Adalah Carolina Ratri  yang dengan sabar mengalirkan sebutir, dua butir dan berlimpah butiran ilmu yang ia tumpahkan disiang itu,  bahkan diantara member ODOpers  pada penghujung acara dengan sigap meresume kuliah WA yang hangat dan meninggalkan kepenasaran mendalam agar dapat segera bereksperimen praktek menulis flash fiction - #FF  kembali.
Carolina Ratri Nara Sumber Flash Fiction Â
Secara ringkas Carolina Ratri yang didaulat sebagai nara sumber pada siang itu  menjelaskan beberapa poin penting,  diantara  kami  member ODOpers ada juga  yang memanggil dengan sebutan akrab Mbak Carra,  bahkan di twitter nama ini yang  dipakai sang mastah.
Mbak Carra lahir di Yogyakarta 25 November,  secara generik kita bisa ngintip lengkap di carolinaratri.com  Â
ia seorang  Blogger.  Doodler.  Flashfictioner.  Bibliophile.  Visual and Marketing Communicator. Melancholic Sagitarius Part of Stilleto Book.
Lengkap ya . . .Â
Mbak yang satu ini memang idolanya blogger imut -- imut para remaja puteri dan mahmud alias mamah muda diseantero Indonesia.
Siang itu . . .  Mbak Carra membuka Mini Work Shop  pada grup WA,   hidangan #FF  dengan cantiknya  :
flash fiction adalah jenis tulisan yang berbentuk prosa super pendek dengan panjang kurang dari 1000 kata. Tapi, biasanya tulisan flash fiction tidak lebih dari 500 kata. Karena apabila lebih dari 500 kata, kemungkinan untuk loss focus  (kehilangan fokus pada inti cerita) semakin besar.
Dalam kuliah daring kali ini sang mastah melanjutkan penjelasannya bahwa  flash fiction itu harus fokus pada beberapa hal, yaitu penting ada :
Adegan
Gerak laku langkah dan diam tokoh juga  para pelakon dalam bingkai kisah baik novel cerpen film drama teater yang masing -- masing kasat mata secara ril atau imajinasi.
 Tapi, kadang, kita perlu menyebutkan satu adegan yang terjadi beberapa lama yang lalu atau ke depan yang ada kaitanya dengan plot. Nah, itu ada teknis penulisan tersendiri.
Seperti juga bentuk prosa lain, ff memiliki unsur yang sama yaitu
*tema, setting, alur, dan karakter*
Konflik
Pertentangan kisah dalam kehidupan nyata demikian dalam cerpen, novel film drama bahkan tampilan telenovela atau sinetron asli keren termasuk yang picisan, jika tidak ada konflik bakalan tidak menarik.
Setting waktu
Pakem yang kemudian kami dapatkan dari catatan Mbak Carra :
Tulisan yang saya beri garis tebal adalah aturan baku ff. Â Jadi, minimal aturan ini harus ada. Misalkan kita menulis cerita dengan dua rentang waktu, itu tidak bisa disebut sebagai ff.
Contoh
"..lima belas tahun kemudian..."
Maka itu tidak termasuk kategori ff, Â meskipun jumlah katanya kurang dari 1000 kata.
Bagaimanapun rentang waktu adalah kejadian adanya adegan, konflik, senang, bahagia dan suka kapan waktunya apakah saat ini, jaman dahulu kala atau masa yang akan datang tentu saja kendati tidak tercover setting tempat terkadang akan muncul bayangan terkait setting waktu
Tentu saja penulis yang super awam ini,  merasa semakin  bertambahlah kagum tentang dunia fiktif  sehingga merasakan sekali banyak pengetahuan baru dan didapatkan secara cuma -- cuma ( ikh . . . gretongan ya )  memunculkan kepenasaran yang menggebu  tentang berbagai hal terkait flash fiction.
Melalui Kuliah WA siang itu penulis baru saja mendapat hal yang  gress bingits  tentang apa saja yang disebut Flash Fiction - #FF  meskipun pasti ketinggalan kereta dibanding penulis -- penulis beken lainnya  namun  Alhamdulillah  masih  tersisa dalam ingatan bahwa membuat kisah di #FF prinsipnya ada adegan, konflik, setting waktu  dan twist (plintiran) -- Sesungguhnya ini tidak mudah !!!
 Satu hal  menantang dari #FF adanya twist (plintiran) yang unik, tidak terduga dimana  kondisi dan situasi di ending menjadikan pembaca  'kecele' saat mengakhiri bacaan.
Tentu saja sangat berbeda dengan cerpen -- cerpen biasa yang sempat terekam dalam tulisan keseharian.
Boleh penulis angkat dua cerpen lama yang masih layak dijajal . . .
Fiksi Kuliner Coto Makasar Dari Kepulauan Selayar    Â
Mbak Carra memang menekankan tentang plintiran ini, Â ia tuliskan :
Ciri lain ff adalah adanya plintiran cerita, atau *twist ending*. Twist ending adalah pembelokan arah jalan cerita, misalkan yang ada di cerita LDR, seharusnya vidiocall itu dilakukan ke sesama yang ada di dunia, tapi ini vidio call ke surga.
Jadi, jangan karena singkatnya tulisan, kita  lalu menghilangkan salah satu atau beberapa unsur tersebut. Yang kita harus lakukan adalah menjelaskan karakter tokoh, dengan sekian kata.
Aturan lain adalah, *show dont tell*. Misalkan nih, ketika kita ingin menceritakan bunda intan sebagai seorang dosen.
Indah sekali bermini workshop flash fiction bersama Mbak Carra. Segar difikiran dan semangaat menulis kendati salah,konyoldan menggelikan.
Penulis  merasa ff yang dibuat kali ini masih banyak mengandung kesalahan  karena belum ada penjelasan dari Mbak Carra mengingat masa kami sebagai member ODOpers  sangat di batasi waktu sehingga karya yang akan di tampilkan pada catatan ini adalah tampilan nekad dan konyol yang pada akhirnya menjadi bahan candaan -- silahkan tertawa geli..... !!!
Biarkan berasa apapun, maka jreng . . . jreng tampilan latihan menulis hasil berwork mini  shop #FF  adalah :
 Resiko Hidup Satu Atap
Hidup berdampingan dengan damai adalah sesuatu yang indah dan membahagiakan dengan tidak saling mengganggu baik secara lahiriah maupun bathiniah.
Pada awalnya kami memang bersama -- sama satu atap menjalankan roda kehidupan dengan kesibukan dalam konteks waktu yang cukup  dinamis.
Saya lebih memilih segala sesuatu dilakukan siang hari dan dirampungkan menjelang ashar biasanya antara maghrib dan isya adalah saat - Â saat kritis menjemput kantuk menyapa malam dengan sigap dan tertidur lelap.
Sedang yang seatap dengan kami lebih memilih sekitar jam 09.00 malam menjemput malam dan mulai berikhtiar melakukan prosesi kehidupan bersama sudah menjadi habit puluhan tahun baginya melakukan rutinitas yang demikian, Â maklum dan lazim saja dalam rentang sekitar 30 tahun ini.Â
Seisi rumah menyikapinya biasa -- biasa saja, Â tidak ada yang protes ataupun komplain dengan situasi ini.
Tiga puluh lima tahun satu atap masa panjang kami bersama dan inilah pada akhirnya menjadi puncak perang dingin yang terjadi.
Di kubu saya pada awalnya bersepakat dengan anak -- anak mengusirnya saja dengan satu cara dan tanpa ampun !
Kesepakatan mengusir membuat teman satu atap memberontak dan melakukan serangan balik yang sangat tidak kami duga.
Salah satu yang membuat kemarahan meningkat saat note book di temukan hancur dan disitu data juga kepentingan terpusat.
Puncak kejengkelan kami seisi rumah bersepakat untuk membunuhnya dengan tanpa ampun sehingga berharap rumah kembali tenteram, Â karena dengan mengusir secara brutalpun tidak mempan.
Dengan perlahan saya mengaduk -- ngaduk racun khusus pesanan dari seseorang yang kami kenal trampil membunuh dengan rapih dan tidak di ketahui oleh lawan.
Dalam tiga hari racun itu berharap bereaksi dan sukses tujuan kami membunuhnya dengan diam -- diam.
Tiga hari, Â empat hari dan lima hari teman seatap masih tenang -- tenang sibuk berkegiatan malam.
Hari kesepuluh telah kami temukan beberapa bangkai tikus membusuk dengan jijik kamipun membuangnya.
 Ingin Berpisah
Dahulu saya sama sekali tidak mengenalnya, Â terkait apapun tentang dia.
Yang paling saya rasakan akhir -- akhir ini bahwa sesungguhnya dia adalah penggonda ulung yang sulit dibendung rayuannya
Sebenarnya jika boleh memilih yang terbaik bagi kepentinggan saya dalam berbagai hal  saat ini termasuk juga  demi ketenangan berfikir berharap sama sekali  tidak mengenal dia sejak awal meskipun ada berbagai resiko yang harus di tanggungkan.
Saya akui dengan sejujur -- jujurnya bagaimanapun dia berjasa dalam kelangsungan dan kelancaran kehidupan bertetangga atau apapun yang terkait dengan kemudahan pasti dia  tak akan menolak untuk membantu.
Saya biasa berhubungan dengan lingkungan guru, Â ibu -- ibu tetangga sekitar rumah kadang jumpa sebulan sekali saat mereka lewat di halaman, Â dan ibu -- ibu sesama orang tua murid di madrasah mengaji iqra pada sore hari dan yang lebih luas ada berbagai komunitas yang lancar jaya bersama dia.
Tetapi sekarang saya mencoba memisahkan diri untuk tidak berdekatan dan minta pertolongannya ingin rasanya berpisah selama -- lamanya, Â menyepi tanpa dia.
Kegiatan -- kegiatan rutin yang saya lakukan sama sekali tidak pernah direcoki sama dia yang merasa paling beda.
Tampilan dia memang berbeda tidak seperti yang kebanyakan tapi biarlah perlahan mencoba beradaptasi untuk saling mengenal lebih.
Baiklah kita berpisah dengan cara bertahap untuk saling berjauhan mulai saat ini, Â dengan membujuk hati dan menguatkan jiwa kita . . . Â end.
End ya . . . Â end.
Bada shubuh hingga dzuhur
Bada dzuhur sehabis shalat dan melaksanakan berbagai amalan tergoda lagi membukanya sang gawai dengan berbagai aplikasinya.
Tulisan ke #2 latihan flash fiction bersama Carolina Ratri
Â
Bahwa muncul perasaan konyol dalam melatih diri menulis tentang #FF kedua kisah fiksi diatas hasil pemikiran satu #FF berfikir tujuh hari tujuh malam tanpa mandi kembang.
Biarkan saya memelihara kekonyolan ini untuk kembali berfikir satu pekan atau dua pekan kedepan kembali menulis #FF sekitar 500 kata itu sudah bisa launching dan posting.
Salam Flash Fiction. Â
Bagi yang membutuhkan informasi lebih sedikit tentang Mbak Carra
Penyihir - penyihir di Manik Mataku
Blogging Have Fun And Get The Money
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H