Penulis melihat saat menuju gerbang The Lodge berjajar rapih saung – saung bambu yang telah disiapkan panitia dengan sederhana bermodel etnik Jawa – Barat, ini pun masih kosong baru di pasang tulisan “RW . . .”
Baru saat siang menjelang pulang rupanya saung – saung itu untuk bazaar penduduk setempat dalam rangka memeringati Hari Bumi. Sepintas banyak aneka sayur segar di jajakan.
Akhirnya sebanyak tujuh peserta perwakilan blogger Bandung yang akan turut serta apel . . . telah berkumpul, mereka masih pada muda dan penulis paling sepuh di bandingkan dengan ke tujuhnya.
Kami pun secara bertahap di angkut ke arena parkiran yang lebih luas, maka di lokasi tersebut berangsur juga dari menit kemenit peserta apel berdatangan diantara yang hadir ada unsur masyarakat dari masing – masing RW sebanyak sepuluh orang berdasarkan 17 RW sehingga total keseluruhan sebanyak seratus tujuh puluh orang plus blogger, para pejabat pemerintahan Kelurahan dan relawan – relawan dengan kostum oranye.
Mampu Kelola Bumdes Cibodas Bisa Jadi Desa Percontohan
Saat menunggu untuk memulai apel upacara Hari Bumi kamipun sempat berbincang – bincang dengan Owner The Lodge Escape to Nature.
Perempuan separuh baya dengan blus berwarna putih sederhana, celana jeans dan sepatu boot tampak energik ia memperkenalkan diri dengan nama Heni Smith lancar berbahasa Sunda, sedikit mengisahkan bahwa tanahnya sudah 12 tahunan tidak di optimalkan hanya di olah sebagai kebun sayuran.
Kemudian muncul idea untuk membangun camping ground kegiatan sudah di mulai secara bertahap sejak 2015, kami siapkan 13 tenda dengan pemandang sun rise dan 12 tenda dengan suasana sunset.
Konsepnya tenda di bangun secara permanen disiapkan selimut, Kasur dan sleeping bag, handuk shampoo juga sabun mandi ala hotel dan rumah makan hawu ala prasmanan.