Universitas Telkom Bandung pada kamis (29/09/2016) menyelenggarakan salah satu acara kece open library, konon ini sudah yang ketiga kali di selenggarakan dan mereka mengundang Dee ‘Supernova’ Lestari dengan Kang / Ayah Pidi Baiq juga Kang Undang Jack yang mendirikan TK gratis walaupun dia hanya seorang juru parkir di Universitas Pajajaran Bandung. (Kang Undang, pengennya khusus ni di tulis)
Tentu saja Mbak Dee menjadi perhatian para pengunjung untuk menyimak beberapa pemikirannya khusus pengalaman menulis dan bagaimana kiprahnya bergerak di dunia literacy.
Mereka (anak muda yang umumnya mahasiswa dan mahasiswi) memanggil Pidi Baiq dengan sebutan Ayah, memang terasa tidak berjarak antara dirinya dengan semua hadirin dari awal acar hingga di tutup dengan petikan gitarnya tidak satupun mereka pergi meninggalka Pidi Baiq.
Acara dimoderasi oleh seorang peremuan terdidik bernama Dini Djohan penampilannya terkesan amat sederhana akan tetapi saat ia berbicara terpancar nyata kecerdasan seorang perempuan dan iapun mengantar pemikiran hadiri dengan beberapa data yang ia paparkan :
“Urgensi Literasi Untuk Negeri, sudah menjadi PR bersama seluruh individu bangsa ini dan lembaga – lembaga terkait karena jika dahulu kita memiliki pemahaman bahwa literacy sangat terkait dengan kegiatan membaca, menulis dan memaknainya, akan tetapi kini yang dikatakan literacy adalah disamping kemampuan bisa membaca trampil menulis faham memaknai plus kemampuan memberdayakan diri sendiri sehingga bisa berkiprah dan memberikan sumbangan untuk bangsa ini, karena jika mengamati data bahwa didunia ini masih ada sekitar 774 juta jiwa yang buta hurup belum bisa membaca bahkan memegang bukupun terbalik sedang di Indonesia masih ada 493 juta jiwa yang merana tertinggal jaman yang serba digital tak pandai membaca dan 8.5 juta jiwa tidak pandai menulis”
Dini Djohan memang cukup prihatin dengan kondisi hari ini karena katanya lagi kehebatan suatu bangsa di tentukan oleh karya – karya literaturnya.
Siswa Jerman rata – rata dalam satu tahun membaca 32 buku
Belanda 30 buku ; Jepang 15 buku; Singapore 6 buku Malaysia 6 buku Brunai 7 buku dan Indonesia bisa kita sebut dengan suara rendah dari 1000 siswa SMA, rata – rata mereka dalam satu tahun membaca 1 buku, maka menurut Taufik Ismail inilah Tragedi Literacy dimana rata – rata generasi muda kita sebagi generasi rabun membaca dan lumpuh menulis.
Dee Supernova Lestari
Posturnya cukup jangkung, saat berjejer dengan penulis ya begitu degh saya Cuma sebahunya sang penyanyi yang dikenal dengan Rida Sita dan Dee sempat populer dan kini tampaknya mereka bertiga sudah jarang manggung.