Jarak tempuh yang panjang akan dilakoni oleh sang perindu, jika kemudian teknologi dapat membantu ia berusaha menggunakan alat transportasi tercepat dan termudah juga ternyaman untuk menutupi hasrat yang membara menjumpai kedua orang tuanya.
Sebaliknya terasa penjalanan darurat dan emeregency sekiranya kita berjalan menyampaikan rindu dengan cara tertatih – tatih berdiri atau hanya bisa merangkak dan ngesod . . . Masya Allah, naudzubillahi min dzalik !
Maka terbang menuju Allah tanpa merangkak adalah pilihan saat ini yang bisa kita tempuh, apa yang Bunda uraikan adalah setitik debu saja sebagai permulaan ; apalagi di tingkat implementasi kita butuh bantuan seorang guru yang kompeten tidak bisa tidak.
Pentingnya sayap – sayap Ma’rifatullah cek QS. Almaidah (5) : 83
[5:83] Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad s.a.w.).
http://www.dudung.net/quran-online/indonesia/5
Sayap – sayap Ma’rifatullah
Menurut KH. Muctar Adam, yang di maksud sayap – sayap ma’rifatullah adalah aktifitas – aktifitas jiwa keimanan yang akan menerbangkan seseorang menuju Allah SWT
- Al Khauf - Takut pada Allah
Menurut Imam Al Ghazaly Rahimahullah “khauf” (rasa takut) dan “Raja” (rasa optimis) merupakan dua sayap yang keduanya merupakan kendaraan untuk melewati seberat apapun rintangan yang ia (hamba) temui dalam proses menuju akhirat.
Khauf inilah yang senantiasa mendorong dirinya lari menuju Allah tanpa istirahat.
- Al Raja – Penuh Harap kepada Allah
“Barang siapa yang berharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan oleh Allah itu pasti datang” QS. al – Ankabut (29) : 5
Dalam hal ini ‘raja’ bisa di bagi tiga harapan, yaitu :