Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sepuluh Menit Menuju Indowisata Permata

14 Agustus 2016   09:57 Diperbarui: 14 Agustus 2016   10:09 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict:dok.pribadi - ruang presentasi dan mesin pemecah

Menyaksikan kerlap – kerlip batu permata pilihan dengan aneka desain menggiurkan, lalu apa yang hendak penulis lakukan ? Ingin memmbelinya ? Tentu . . . . gemas dan merinding hahaha . . . panas dingin.

Berfikir mengelilingi bumi disaat menanyakan harga termurah dan termahal masing – masing permata yang telah di pasang tersusun indah, dengan para pelayan cantik kostum batik putih hitam plus aroma semerbak yang menebar sekitar ruangan.

Dengan suara lembut dan ramah salah seorang pelayan menjawab pertanyaan penulis bahwa harga termurah ada yang 2 juta dan ada juga yang tiga juta sedang yang termahal sekitar ratusan juta keatas.

Dunia penulis adalah dunia pendidikan, maka otomatis saja mendengar penjelasan seperti itu, bukan kaget biasa saja akan tetapi yang utamanya ya kaget sekali.

Beberapa ruang educ permata (pict:dok.pribadi)
Beberapa ruang educ permata (pict:dok.pribadi)
Lupakan . . . lupakan keinginan untuk memilikinya, mari sebagai hamba Allah yang diberi kemewahan kesehatan dan kemewahan bisa hidup sederhana bersyukur bisa pelesir dengan judul :

Wisata Edukasi Berlian

Indo Wisata Permata, baru soft launching pada bulan Februari 2016 beberapa bulan yang lalu konon belum melaksanakan Grand Opening (berharap dapat undangan lagi !). Karena dengan mendapat undangan special kami di beri kebebasan mengambil gambar diseluruh ruangan tanpa batasan apalagi untuk mereview, tersanjung bagi para #bloggerpermata yang memperoleh undangan untuk meliput.

Penulis hadir pada kesempatan makan siang bersama 20 orang blogger Bandung pada hari Kamis 11 Agustus 2016, kurang memahami bahwa sesungguhnya menghadiri review Skylight Cafe and Resto satu paket dengan wisata Educ Diamond.

bahagia mendapat kesempatan wisata permata (pict:dok.pribadi)
bahagia mendapat kesempatan wisata permata (pict:dok.pribadi)
Lebih hebatnya lagi alamat Citra Green Dago Blok N1 – 10 Bandung hanya sepuluh menit saja perjalanan yang perlu di tempuh oleh penulis dari daerah Ciburial tempat mukim kami sekeluarga sejak 1980.

Rasa sensasi berkepanjangan bagi penulis karena ternyata Utara Kota Bandung tidak semata – mata memiliki Hutan Wisata Ir. H. Juanda yang semakin seksi dan Tebing Kraton yang eksotis atau Bukit Bintang nan keren ternyata wow pakai banged ada wisata diamondnya !

Bagi yang jauh semisal dari luar kota, patokan utamanya adalah terminal Dago dari lokasi ini tinggal mengambil arah menuju ke Punclut dan letaknya bersebelahan dengan Stanford School Internasional.

Tidak perlu lama, pengunjung akan menyaksikan gedung megah dengan suasana hijau disekitarnya yakin banyak Pak Satpam yang berjaga, mereka pastinya bukan sekedar menjaga gedung dengan sarana dan prasarananya akan tetapi utama sekali menjaga diamond dengan aset milyaran.

Prosedur Wisata Edukasi Berlian

Siang itu usai mencicipi aneka hidangan di lokasi super indah dengan pemandangan 360 derajat rombongan di bagi dua, kami bertahap untuk menuju lantai tiga dengan memakai lift tampilan tangga naik turun ini cukup mewah dominan cat berwarna kuning emas guidenya wanita cantik, muda dan berkebaya, oiya sebelum masuk

  • Pengunjung mendaftarkan diri, resminya mengisi buku tamu langsung menuju pintu detektor dan di dampingi oleh petugas yang juga berfungsi sebagai pemandu.
  • Menyaksikan tayangan presentasi sekitar sepuluh menit tentang awal mulanya berlian dan bagaimana penggalian batu mulia tsb, berdasar beberapa penjelasan pemandu Indo Wisata memilih dan mengambil logam dari tambang khususnya Martapura Kalimantan.

Usai menyaksikan tayangan rombongan di arahkan ke pintu berikutnya ada ruang dingin, sepi dan senyap dengan sekat – sekat kaca dimana – mana layaknya pengunjung menyaksikan aquarium super jumbo.

Dan disana pengunjung akan menyaksikan mesin – mesin canggih pengolah berlian serta beberapa petugas berwajah hindustan.

Menurut Teh Dian guide yang membantu kami memahami beberapa alat dan proses si cantik ini memaparkan bahwa proses selanjutnya adalah :

pict:dok.pribadi - ruang presentasi dan mesin pemecah
pict:dok.pribadi - ruang presentasi dan mesin pemecah
  • Bongkahan berkualitas dipotong dan dipilih juga dipilah dengan menggunakan mesin pemotong canggih yang bekerja sesuai program, programmernya duduk sabar membelakangi kaca – kaca yang menghalangi dan berfungsi sebagai dinding. Mereka duduk khusyu’ tanpa suara dan seakan tidak terlalu peduli terhadap para pengunjung (sepertinya asik terhadap berlian – berlian yang tengah mereka hadapi)
  • Pemeriksaan atau Desain, para ahli pilihan secara teliti akan mendesaian dan mengolah sang batu mulia dengan bantuan alat canggih hasil kreasi mereka langsung akan pengunjung saksikan di ruang berikutnya yang terang dan nyaman monggo.  
  • Display Berlian. Wach . . . beberapa lemari display tertutup kaca memikat mata dengan para penjaga yang siap membantu memberikan penjelasan. Penulis hampir tidak sadar bahwa lokasi ini di kota Bandung, bukan di India atau di belahan bumi mana yang terkenal produk olahan permatanya.
  • Out, ruang terakhir keluar pintu diantar satpam.

Memang ada perasaan ganjil yang menyelinap dalam diri penulis.  Wisata edukasi permata yang baru saja lewat adalah satu lagi pembuktian bahwa bangsa Indonesia ini memang kaya atau bahkan tidak berlebihan di katakan super kaya, beberapa waktu kedepan 17 Agustus telah tiba, kita semua ingat bahwa Belanda menjajah Indonesia cukup lama 350 tahun lalu berapa banyak kekayaan bangsa ini yang diangkut oleh mereka mulai dari rempah - rempah bernama pala, cengkeh kayu manis dan jahe. Mungkin mereka juga tidak sedikit mengangkut batu mulia ada yang tahu ?

Penulis tidak tahu . . . .

Salam Merdeka . . .

Ciburial - Bandung 11 Dzulkaidah 1437 H / 14 Agustus 2016 M    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun