Sang Traveler cilik, dengan penuh kenikmatan berangkat pergi menuju Pencipta Nya, melenggang lenggok bernyanyi riang menjumpai para bidadari cilik lainnya tersenyum menebar wangi surgawi dan ia pergi kelemari - lemari mewah di Surga sana memilih juga memilah piala - piala emas untuk mempersiapkan minuman segar bagi sang Ayah dan Bunda kelak pada masanya dan itu takkan lama. Hanya sekejap saja !!
Wahai Bidadari cilik kecintaan Ayah Bundamu . . . bersenang - senanglah engkau di alam sana, melepas kesakitan dunia dan ada di bawah pengasuhan Nabi Ibrahim As.
Dahayu Hadiya Raji yang imut
kita pernah berjumpa di Bandung ya . . . dua tahun yang lalu.
kamu ramah, tebar senyum dan sangat bersahaja sebagai mana Ayah dan Ibumu.
Dahayu
memandang sekeliling ruangan, oiya jika Bunda tidak salah ingat baju nya berwarna biru donker.
dari mata beningmu terpandang berbagai tanda tanya.
Baiklah Dahayu,
kamu waktu itu ada di Ciburial bersama Ibunda mu yang energik Wardah Fajri
Ibunda mu saat berjalan menyusuri Tebing Kraton
berceritera bahwa Dayu ada di penginapan bersama Ayahandamu Satto Raji
kalian bertiga sangat kompak.
saling mendukung dan saling tebar aura positif,
Dahayu kamu menyaksikan
ada beberapa kompasianer diantaranya Teteh Susanti Hara dan Bang Aswi juga FX Muchtar
Ah . . . kamu memang sumringah !!
Dahayu,
waktu itu kita sempat saling bercekrama dan Ibumu berjanji akan ke Bandung lagi.
oiya Dayupun sempat berkenalan dengan beberapa Teteh dan Kakak Santri.
Saat waktu menjelang sore kalian bertiga kembali ke Jakarta.
Sebelum Ramadan 1437 H yang baru lalu
Mbak Wawa sudah chit chat mengabarkan akan menjumpai Bunda di Bandung
Rupanya ketentuan Allah menakjubkan kita semua . . .
Dahayu mudik ke Malang bersama kecintaanmu Ayah Satto Raji dan Ibumu Wardah Fajri.
Ogh . . . . rupanya Dahayu mo pamitan dulu sama orang sekampung.
Subhanallah . . . . Masya Allah !!
![13055508-10205884388849632-8047343300443682026-n-57a5ab259297739f1538de3c.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/06/13055508-10205884388849632-8047343300443682026-n-57a5ab259297739f1538de3c.jpg?t=o&v=770)
Memang Dahayu . . . kamu adalah Pelayan Surga yang dikirim menjenguk sementara Ayah dan Ibumu.
Baik Dahayu,
Tidak membuat Bunda sedih akhirnya kamu tidak jadi ke Bandung
karena Bunda rupanya harus berziarah ke makam suami dan ini penting juga tidak dapat di Pending.
Kemudian . . .
Selama empat hari Dahayu, kami saling memantau kondisi dirimu dari kejauhan . . .
Meski dari kejauhan betapa terasa dekatnya jasad kami bersama Ibumu.
Dahayu,
Selamat jalan anak ku menuju pangkuan Pemilik mu
Teriring Salam kepada Sang Nabi Agung, dan khusus untukmu Bunda kirim Alfatihah
untuk Ayahmu Satto Raji dan Ibunda mu yang tangguh Wardah Fajri ini do'anya :
اَللّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِوَالِدَيْهِ وَذُخْرًا وَشَفِيعًا مُجَابًا اَللّهُمَّ ثَقِّلْ بِهَا مَوَازِيْنَهُمَا وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُورَهُمَا وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ سَلَفِ اْلمُؤْمِنِينَ وَاجْعَلْهُ فيِ كَفَالَةِ إِبْرَاهِيْمَ وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ جَهَنَّمَ
“Ya Allah, jadikan dia mendahului (yang menunggu) kedua orang tuanya, simpanan dan pemberi syafaat yang dikabulkan. Ya Allah, beratkanlah timbangan pahala keduanya dengan ( wafat ) nya dan besarkanlah pahala keduanya dengan ( wafat ) nya. ikutkan dia dengan orang shalih generasi terdahulu orang-orang yang beriman. Jadikanlah dia dalam jaminan Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmat-Mu dari siksa Jahanam.”
Dahayu,
Salam bunda untuk cucu - cucu kami,
ada Nurhasanah ia wafat saat mau lahir ke dunia
demikian Ibrahim baru beberapa hari Bunda antar ke makam keluarga
ah . . . . banyak teman bermain mu disana.
Salam cinta kami untukmu ya anakku,
Untuk Wanita Tangguh Wardah Fajri dan Mas Satto ;
mari kita terpekur sejenak dari hiruk pikuk dunia . . . . dua tahun ini Bunda belum berhasil menghapus air mata duka, tapi baiklah kita berusaha menjangkau tangan Nya.
![2-286-57a5ad80a3afbd5317356518.png](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/06/2-286-57a5ad80a3afbd5317356518.png?t=o&v=770)
[2:286] Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
http://www.dudung.net/quran-online/indonesia/2
![13892115-10154340407019519-7587626974996279159-n-57a5d507c923bd6b1609eb9d.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/06/13892115-10154340407019519-7587626974996279159-n-57a5d507c923bd6b1609eb9d.jpg?t=o&v=770)
Status FB terakhir Mbak Wawa :
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Telah kembali kepada pemilikNya,
ananda Dahayu Hadiya Raji putri dari Santo Rachmawan dan Wardah Fajri
pada Sabtu 6 Agustus 2016 pukul 08.25 di RS Sari Asih Ciledug
setelah dirawat 4 hari di ICU. Mohon doanya.
Ikhlas menerima ketentuan Allah yg terbaik untuk Dahayu.
Terima kasih seluruh perhatian dan doanya.
Tidak ada doa yang sia sia.
Doa utk Dahayu menguatkan dia dan kami orangtuanya.(wawa satto).
Rumah duka:
Jl Wahid Hasyim No 4 RT 02 RW 08 Kreo Selatan Larangan Tangerang Banten - 900mtr dr Giant Kreo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI