Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2 HambaNya yang Memaknai Malam Lailatul Qadar dalam Keseharian Mereka

22 Juni 2016   05:50 Diperbarui: 22 Juni 2016   07:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.iberita.com


al Qadar (44):3
al Qadar (44):3
innaa anzalnaahu fii laylatin mubaraakatin innaa kunnaa mundziriina

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang di berkahi dan sesungguhnya Kami – lah yang di beri peringatan”.QS. Ad Dukhon (44) : 3

Bulan Ramadhan menjadi rahmatan lil ‘alamiin tentu saja kita semua merasakannya wabil khusus kaum muslimin dan muslimat di seluruh penjuru tanah air Indonesia, tahun ini masuk pada Ramadhan 1437 H dengan berbagai kenikmatan beribadah shaum, maka pemeluk ajaran Islam tidak akan melupakan dan melewatkan malam turunnya al Qur’an dikenal teramat populer dengan sebutan malam lailatul qadar.

Malam lailatul Qadar adalah suatu malam yang penuh kemuliaan dan kebesaran, malam yang lebih baik dari seribu bulan berdasar beberapa kisah dan riwayat yang diungkap baik dalam al Qur’an maupun sunnah Rasulullah Saw.

Ayat al Qadr (97) : 1- 3

Malam yang diistimewakan Allah

Malam turunnya al Qur’an, pada malam itu turun para Malaikat dan Ruh (Jibril) dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan dan membawa ketetapan Allah SWT. beberapa yang penting diantaranya :

  • Ampunan dari segala dosa

Bukan hanya hamba biasa (masyarakat awam) yang beristighfar pada Nya bahkan mohon ampunan dilakukan oleh semua makhluk di bumi termasuk pada Nabi dan Rasul memohon diampunkan segala dosanya.

Malam Lailatul Qadar salah satu momen utama dalam menghantar do’a – do’a pada Nya, sedemikian penting dan utama malam tsb. ditandai juga dengan mahalnya cost ibadah umrah dan orangpun mafhum, bahkan tidak menyurutkan bagi perindu dan pecinta untuk melakukan persiapa prosesi umrah malam Lailatul Qadr.

  • Ketentuan rezeki

Pemaknaan rezeki sedemikian luas, terkadang ‘rezeki’ yang di maksud hanya sebatas materi karena jika kita mencoba menggali do’a – do’a Rasul Allah yang dimaknai oleh kata rezeki termasuk ilmu, kesehatan, nilai – nilai ketha’atan kepada Allah termasuk puncak rezeki para irfan adalah “LIQA” yaitu perjumpaan dengan zat Yang Maha Agung Allah SWT

  • Ketentuan dan ketetapan ajal/ wafat makhluk – makhlukNya

Ketetapan saat datangnya ajal kematian ditentukan pada malam Lailatul Qadr, selayaknya sebagai makhluk yang mohon keridhaan dari Nya kita mohon ketetapan kematian akhirnya adalah “khusnul khotimah”.

Sejarah turunnya Al Qur’an menjelaskan di kota suci Mekkah al Mukarramah 17 Ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran sang Nabi Muhammad Saw hingga awal bulan Rabi’ul Awwal tahun ke 54 sejak kelahirannya (p. 51).

Salah satu keterangan yang melatari turunnya surat al Qadr, penjelasannya dari :

Diriwayatkan Ibnu Jarir dari Mujahid bahwasanya dahulu ada seorang Yahudi yang selalu beribadah pada malam hari hingga pagi. Kemudian dia berjihad melawan musuh pada siang hari hingga petang. Dia melakukan itu selama seribu bulan (hampir 34 – 35 tahun !). Allah lalu menurunkan surah al Qadar yang mengandung perbuatan yang lebih baik daripada perbuatan orang tersebut (Lubabun Nuqũl : 215)

p.1194

  • Bagaimana hal itu terjadi . . .

Makna Lailatur Qadr Bagi Umat Manusia

Tentunya banyak versi mensikapi kejadian maha dahsyat ini, akan tetapi sederhana pemahaman bisa dilakukan sederhana amalan.

Baru saja dirilis beberapa media online tentang Mbah Ro yang lugu di usianya yang ke 90 tahun beliau memiliki budaya tadarus al Qur’an hari – harinya dilewati dengan rutin membaca kitab suci ini, keyakinan membaca al Furqan (sebagai salah satu nama Qur’an) adalah investasi untuk kebaikan dunia dan akhiratnya. Mbah Ro telah memaknai malam lailatul Qadar dengan lugu tanpa ribet, terbukti efeknya viral pada Ramadhan 1437 H.

Pada level intelektual ada salah seorang manajer telkom Nizar Hamid, ia berjuang memaknai malam lailatul Qadr dengan menghafal 30 juz kita bisa menyimak betapa perjuangan Nizar Hamid menghafal juz demi juz di sela – sela kesibukan seorang manajer dan penting sekali kita garis bawahi ucapannya :

“Jangan gunakan kata ‘tapi’ dalam membangun motivasi. Saya ingin menghafal Al Quran, tapi kan saya sibuk! Tapi kan saya sudah 60 th, tapi kan saya harus berinteraksi intensif dengan anak, tapi kan …, tapi kan …, tapi kan … . Hilangkan ‘tapi’ ganti dengan YAKIN, YAKIN, dan YAKIN,” papar Nizar.

Bandung,  17 Ramadhan 1437 H / 22 Juni 2016 M

Reference :

Abu Abdullah Az Zanjani. Wawasan Baru Tarikh Al Qur’an. Bandung : Penerbit Mizan, Cet. II. 1991

Kementerian Agama RI. Syaamil Al-Qur’an Miracle The Reference 22 Keunggulan Yang Mudah Dalam Satu Al Qur’an

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun