Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2 HambaNya yang Memaknai Malam Lailatul Qadar dalam Keseharian Mereka

22 Juni 2016   05:50 Diperbarui: 22 Juni 2016   07:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketetapan saat datangnya ajal kematian ditentukan pada malam Lailatul Qadr, selayaknya sebagai makhluk yang mohon keridhaan dari Nya kita mohon ketetapan kematian akhirnya adalah “khusnul khotimah”.

Sejarah turunnya Al Qur’an menjelaskan di kota suci Mekkah al Mukarramah 17 Ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran sang Nabi Muhammad Saw hingga awal bulan Rabi’ul Awwal tahun ke 54 sejak kelahirannya (p. 51).

Salah satu keterangan yang melatari turunnya surat al Qadr, penjelasannya dari :

Diriwayatkan Ibnu Jarir dari Mujahid bahwasanya dahulu ada seorang Yahudi yang selalu beribadah pada malam hari hingga pagi. Kemudian dia berjihad melawan musuh pada siang hari hingga petang. Dia melakukan itu selama seribu bulan (hampir 34 – 35 tahun !). Allah lalu menurunkan surah al Qadar yang mengandung perbuatan yang lebih baik daripada perbuatan orang tersebut (Lubabun Nuqũl : 215)

p.1194

  • Bagaimana hal itu terjadi . . .

Makna Lailatur Qadr Bagi Umat Manusia

Tentunya banyak versi mensikapi kejadian maha dahsyat ini, akan tetapi sederhana pemahaman bisa dilakukan sederhana amalan.

Baru saja dirilis beberapa media online tentang Mbah Ro yang lugu di usianya yang ke 90 tahun beliau memiliki budaya tadarus al Qur’an hari – harinya dilewati dengan rutin membaca kitab suci ini, keyakinan membaca al Furqan (sebagai salah satu nama Qur’an) adalah investasi untuk kebaikan dunia dan akhiratnya. Mbah Ro telah memaknai malam lailatul Qadar dengan lugu tanpa ribet, terbukti efeknya viral pada Ramadhan 1437 H.

Pada level intelektual ada salah seorang manajer telkom Nizar Hamid, ia berjuang memaknai malam lailatul Qadr dengan menghafal 30 juz kita bisa menyimak betapa perjuangan Nizar Hamid menghafal juz demi juz di sela – sela kesibukan seorang manajer dan penting sekali kita garis bawahi ucapannya :

“Jangan gunakan kata ‘tapi’ dalam membangun motivasi. Saya ingin menghafal Al Quran, tapi kan saya sibuk! Tapi kan saya sudah 60 th, tapi kan saya harus berinteraksi intensif dengan anak, tapi kan …, tapi kan …, tapi kan … . Hilangkan ‘tapi’ ganti dengan YAKIN, YAKIN, dan YAKIN,” papar Nizar.

Bandung,  17 Ramadhan 1437 H / 22 Juni 2016 M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun