Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Tertipu Oleh Kehidupan Dunia

6 Mei 2016   08:39 Diperbarui: 6 Mei 2016   08:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah – megahan antara kamu serta berbanggan- banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam – tanamannya mengakumkan para petani ; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan diakhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan – Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. QS. Al Hadiid (57) : 20

Lumayan agak panjang akan tetapi kita bisa mencoba merenungkannya kemudian lihat juga realitas disekeliling di kehidupan nyata, memang tidak semua memiliki karakter pamer harta benda yang ia miliki, banyak juga mereka yang terpinggir akan tetapi benang merah yang musti lebih kita

fahami adalah sikap mereka yang membudayakan pamer (saat ini media terasa sangat mendukung) sangat di kecam secara halus oleh pemilik kekayaan bumi dan isinya. DIA membuka pernyataan NYA.

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah – megahan antara kamu serta berbanggan- banggaan tentang banyaknya harta dan anak, . . . .”

Kata “Permainan . . . “ padanan saat ini permainan sama dengan games ; kecenderungan orang bermain games hanya sekedar iseng – iseng saja jika butuh hiburan akan tetapi jika telah keasyikan akan melalaikan dan tidak akan bisa membedakan mana yang prioritas dan mana yang tidak penting.

Diantara yang ‘melalaikan’ :

  • Perhiasan ; berfikir tentang
  • Bermegah megahan baik tentang harta atau banyaknya anak (SDM)

Fenomena pamer harta memang yang terasa saat ini adalah di media elektronik khususnya tipi tipi swasta dan kecenderungannya sah - sah saja.

“ . . . seperti hujan yang tanam – tanamannya mengagumkan para petani ; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. . . “

Perumpaan yang Allah gambarkan dalam ayat ini adalah seorang petani dengan hasil karya pertaniannya, pastinya petani dan hasil taninya lebih dekatlah dengan kehidupan masyarakat kita di seluruh alam ini, di bandingkan dengan kelautan atau pertambangan.

“ . . . Dan diakhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan – Nya . . . “

Pemaparan di ujung ayat ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa mereka yang suka pamer dan tertipu oleh kehidupan dunia yang melalaikan jelas tempatnya adzab yang keras dan pedih kemudian bagi mereka yang berusaha dan berjuang menahan diri untuk tidak bersikap over dalam hal yang diuraikan dalam catatan ini akan mendapat bonus ampunan plus keridhaan Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun