Cover buku Buka - Bukaan Dunia Tambang, pict : dok.pribadi
Buku : Buka – Bukaan Dunia Tambang
Penulis : Peserta Sustainable Mining Bootcamp Newmont
Penyunting : Diha dan Andika Budiman
Desain Isi : Kulniya Sally
Penerbit : Kaifa – Mizan Pustaka
Tahun : Rabi’ul Tsani 1437 / Februari 2016
Jumlah Halaman : 190 halaman
Adegan kerumunan para pengabdi di lingkar tambang dengan kostum kuning spotligh celana panjang jeans biru strip abu – abu muda horizontal berbaur hijau rerumputan di hutan Tongoloka berkombinasi vest berwarna orange bootcampers batch V kontras beradu bersama teriknya sembilan Matahari di Batu Hijau.
Sembilan Matahari muncul di Batu Hijau sebagai imajinasi para pengabdi di lingkar tambang yang sehari – hari merasakan garangnya terik sang Surya khususnya di open pit diantara bebatuan kuning kecoklatan dengan kandungan mineral yang tersembunyi bahkan hijau tosca dan hitam semu oranye ditingkahi suara keteplak ketepluk boot hitam keras dan berat tak senyaman sendal jepit dan udara sejuk pegunungan.
Mereka yang terbiasa di Open Pit berkata seperti demikian, lalu kami yang baru faham menuju lapangan dengan safety gears lengkap ternyata ada sembilan Matahari disana terbuktikan seakan – akan setiap pori – pori di tubuh kami seperti bolong besar mengeluarkan butiran – butiran keringat menetes tiada henti butuh tissue berlembar – lembar untuk menyekanya.
Ibarat slide dengan gerakan lamban memunculkan gambar demi gambar warna – warni yang terekam kuat dalam ingatan penulis melintas berhamburan indah saat cover berwarna hijau spotligh kekuningan tersaksikan dengan judul sedikit seronok “Buka – Bukaan Dunia Tambang” penulis tersenyum ringan berbisik dalam hati “ogh . . seksi penuh sensasi dunia tambang.”
Buka – bukaan Dunia Tambang (BBDT), menyimpulkan ada hal yang secret di balik itu semua terkait dunia pertambangan di Indonesia sehingga khusus bagi PT. Newmont NT sedemikian berniat bersikap transparan kepada khalayak khususnya bangsa Indonesia dengan salah satu cara menerbitkan buku bersampul dominan hijau terkesan kuning spotligh dengan latar transparan black and white aktifitas para pengabdi di lingkar tambang.
Seeing Is Believing hingga Deep Sea Tailing
Terbitnya buku bersampul hijau spotligh tentu punya kisah tersendiri (2016) diawali gonjang ganjing PT. NMR dikenal dengan kasus Teluk Buyat yang tuduhan secara umum adanya logam berbahaya dan sangat merugikan masyarakat sehingga muncul tuntutan sejumlah uang dengan dalih untuk memulihkan perekonomian masyarakat.
Tidak hanya sampai disini rupanya berita – berita miring muncul silih berganti baik tentang nasionaliasi para pengabdi di wilayah tambang, tentang pengrusakan lingkungan termasuk masalah penempatan tailingdi laut dalam bahkan sampai pada ketidak patuhan perusahan terhadap aturan – aturan pemerintah.
Berbagai masalah tersebut coba diatasi diantaranya dengan melaksanakan transparansi pengelolaan perusahaan kemudian sebagai mana di paparkan bahwa :
“PT. NNT mengundang masyarakat umum untuk mengunjungi lokasi tambang Batu Hijau dan melihat secara langsung praktik – praktik penambangan terbaik yang telah dilakukan “. (BBDT, p. 8)
Artinya bahwa PT.NNT memiliki itikad baik demi menjelaskan kiprah perusahan dimulai dari proses batu – batu yang memiliki kandungan mineral bernilai tinggi dengan berbagai peralatan super jumbo, filterplant hingga menjelaskan salah satu departemen yang juga strategis yaitu departemen Environment demikianpun para tamu undangan diantaranya bootcampers diajak melihat langsung pemanfaatan dana CSR plus wisata gunung, pantai dan kuliner
Kesimpulan dari gambaran umum buku BBDT ditulis dengan cukup mengalir oleh Eko budi W pada awal kisah Sustainable Mining Bootcamp yaitu Mining Experience Social Experience dan Natural Eksperience.
Mining Experience
Kegiatan inti dari para bootcamp adalah Mining Experience maka para peserta sebelum menuju lokasi akan menyimak presentasi dari para pengabdi tambang, usai penjelasan dalam ruangan baru terjun menuju open pit yang merupakan lokasi penambangan ibarat baskom raksasa yang di dasarnya ada genangan air terkadang berwarna hijau kadang biru toska.
M. Zacky S. menulis proses pengolah batu yang jelas memiliki kandungan mineral berharga sejak dari open pit dengan judul “Wisata Tambang (Ndas’mu Mlocot)” hingga penempatan tailing dan mengulas agak panjang kali lebar prinsip program pengembangan masyarakat PT. NNT berikut lima nilai utama dalam pengembangan masyarakat di sekitar tambang, rasanya memang penting diketahui khalayak bahwa apa yang di kerjakan PT. NNT ada landasan konsepnya, blogger yang satu ini membumbui tulisannya dengan humor – humor ringan tentu saja memberikan kenyaman pembaca agar menuntaskan membaca reviewnya.
Indonesia’s Mining Industry Trough Young Eyes dalam BBDT ditulis oleh Andhtya Firselly Utami, adalah satu – satunya tulisan berbahasa Inggris, dan Rahmasari Noor Hidayah dengan antusias menceriterakan besi raksasa dan bergerak lamban bernama Haul Truck walaupun agak menyesal tdak sempat berjumpa dengan para operator perempuan, akan tetapi dalam tulisannya ia menyampaikan salam takdzimnya.
Haul Truck dalam pandangan penulis ibarat binatang purba yang penampakannya memang cukup asing, namun beda pandangan dengan Kadek Dwika salah seorang peserta bootcamp batch V memandang Haul Truck sebagai benda imajinasi yang sangat keren.
Sustainable Mining Bootcamp di tulis secara lebih komprehensif oleh Juwairiyah gaya menulis diary yang ia tuturkan mengantarkan pembaca seakan merasa dekat dengan kegiatan di Batu Hijau.
Social Experience
Bahwa Batu Hijau menjadi pusat income bagi masyarakat di lingkar tambang, maka di ungkap oleh I Putu Adi Artana,
blogger satu ini dengan padat data ia tuturkan pada khalayak :
Berdasarkan kajian LPEM UI pada tahun 2013, 95% PDRB Kabupaten Sumbawa Barat berasal dari tambang Batu Hijau di tahun 2015 saja, dana yang digelontorkan untuk program CSR sebesar Rp. 115 Milyar (USD 9 juta) dalam berbagai bidang.
Jumlah uang sebanyak 115 milyar kemana saja larinya, para bootcamp diajak untuk melihat sejumlah kegiatan sosial diantaranya telah di tulis oleh : Daniel Mashudi “Menjalin Asa Serabut Kelapa” dan Alfonsiul Billy J. “Menengok Proses Produksi Pupuk Kompos”.
Tentu saja para blogger kawakan ini sedemikian cakap menuliskan apa yang mereka lihat dalam perjalanan menuju wilayah sekitar lingkar tambang, pembaca akan penasaran jika sempat mengikuti kata demi kata yang mereka rangkai.
Natural Eksperience
Bukan hanya kisah indahnya pantai – pantai di sekitar lingkar tambang Batu Hijau, salah seorang peserta bootcamp 2015 dengan cukup bijak menatap nilai – nilai agamis yang muncul dan tumbuh dalam diri para pengabdi di wilayah tambang, ada rasa haru dalam tulisan ini :
“saya tersenyum kecut, ketika beberapa orang menyebut para pekerja tambang laksana zombie – zombie hidup. Hidup sepertinya lurus – lurus saja dan tidak ada gairah sama sekali. Namun, kita tidak pernah tahu hati seseorang. Kita tidak tahu kebahagiaan seseorang jika hanya dilihat dari penampilannya saja”.
(BBDT, p.55 )
Apa – apa yang telah di tangkap Dzulfikar Al ‘Ala dalam tulisannya adalah salah satu nilai kemanusiaan yang senyatanya ada di ruang – ruang dan sekeliling kita.
Harris Maulana : Cita – cita, Tabungan dan Ombak Pantai Maluk tentu saja apa yang diungkapnya seperti :
“ombak di Pantai Maluk seakan melambai – lambai mengajak berenang. Tanpa komando, kami semua ramai – ramai menceburkan diri ke laut jernih”. (BBDT, p : 66)
Ah . . . Pantai Maluk memang menyimpan sekian banyak kenikmatan mata menyaksikan potongan surga ini., bahkan ada sensasi khusus tentang Maluk dengan pelepasan tukik hijau disaat jeda kegiatan di perkampungan juga rumah Ibu beserta Bapak Arifin.
Apresiasi Konkrit PT. NNT kepada Para Blogger
Dihimpun dan diterbitkannya kumpulan artikel para blogger selama masa Sustainable Mining sehingga terwujudlah buku BBDT adalah penghargaan yang patut disyukuri oleh semua peserta yang masuk dan terpilih, dalam kisah yang di kategorikan sebagai novel apapun itu minimal pembaca ingin mengetahui sosok penulis, hal ini sudah menjadi semacam investasi awal bagi yang belum memiliki buku mandiri.
Jika saja Newmont Bootcamp berlanjut hingga batch VI dan seterusnya, maka BBDT akan menjadi panduan yang cukup memadai dan sesungguhnya tidak terlalu tebal jika dibaca satu hingga dua hari oleh calon – calon peserta bootcamper masa yang akan datang bahkan BBDT bisa di turunkan kepada siapapun yang berminat mengikutinya sehingga buku ini bisa untuk amal jariah.
Benarkah Ini Novel ?
- Kategori Novel
Jika BBDT di masukan sebagai kategori novel dalam pandangan penulis kisah Sustainable Mining Bootcamp sebagai klimak adalah tulisan Unggul Sagena dengan judul “Merenung Tambang, Memahami harga Kehidupan dan Nilai Penghidupan” sedang anti klimasnya adalah tulisan Dzulfikar Al’Ala Para Pencari Tuhan di Area Tambang.
Tentu saja para pembaca akan merasa kebingungan karena masing – masing tulisan tidak membahas adanya tokoh sentral dengan konflik dan setting termasuk ending sebagaimana konflik Dilan dan Millea dalam tulisan Novel Pidi Baiq atau tokoh sentral Robert Langdon tokoh utama dalam novel Inferno yang di gambarkan dengan tubuh yang tinggi 180 cm (Inferno Neraka, p.466)
Format buku cukup sempit, terasa berdesak – desak khususnya pada lembaran paling awal ada tampilan ilustrasi fliers yang melayang, picture full colour di halaman 129 dan 134 terkesan kurang matang dalam aspek perencanaan tentu saja layout seperti ini sedikit mengganggu meskipun tidak fatal, penting dirancang ulang agar betah membacanya.
- Kertas koran
Penulis sangat yakin DarMizan salah satu penerbit yang cukup punya kompetensi di bidang penerbitan, sehingga perhitungan menggunakan jenis kertas koran dibanding dengan lainnya tentu akan berdampak pada harga, jika mengingat kenyamanan dan keawetan sepertinya menggunakan kertas koran perlu di pertimbangkan ulang sekiranya ada kemungkinan untuk cetak ulang.
- kesalahan pengetikan
Sama dengan layout BBDT, kesalahan pengetikan tidak terlalu fatal akan tetapi penting di berbaiki pada halaman 20 seharusnya pemegang saham, tertulis pemegam penulis menduga bahwa BBDT dicetak sedikit tergesa – gesa sehingga ada typo juga atau ada hal lain yang diluar prediksi. Entahlah . . .
- Artikel berbahasa Inggris
Satu tulisan berbahasa Inggris (Indonesia’s Mining Industry Trough Young Eyes – Andhtya Firselly Utami) jika dibagi dua kolom dengan terjemahan bahasa Indonesia akan membantu masyarakat awam yang tidak mengenal bahasa Inggris bahkan masyarakat terpelajar membaca patah – patah meraba – raba akan meninggalkan artikel ini tentu akan mubazir.
- Istilah Asing Dunia Pertambangan
Di daratan lingkar tambang cukup banyak istilah asing yang membuat orang keningnya berkerut atau diam tanda tidak tahu diantara yang agak populer sering di ucapkan adalah open pit mining, haul truck, shovel, excavator look out pondok, konsentrat tailing, grinding dan banyak lagi istilah yang juga muncul ketika para bootcamp akan menyelam ke Teluk Senunu.
Tentunya banyak diantara pembaca yang bukan pengabdi di wilayah tambang, memang tidak akrab mungkin catatan kaki atau daftar istilah sehingga BBDT mencerahkan mereka yang berminat untuk mempelajarinya, syukur jika mendalami hingga kemudian memberi manfaat secara individual dan sosial.
Menyadarkan Masyarakat Butuh Kerja Bareng
Buku ini cukup membantu bagi pembaca pemula yang awam tentang dunia tambang meskipun sebagaimana yang dialami penulis banyak istilah – istilah biasa di dunia tambang bagi yang belum pernah sama sekali akan berfikir mencari jawab, kalau memang ada itikad dari fihak penerbit untuk mengurangi kebingungan pembaca apakah menggunakan catatan kaki ataukan ada lembaran khusus untuk menjelaskan.
Karena tampilannya relatif sangat sederhana dengan kualitas kertas koran yang tentunya berbeda dengan sejenis kertas hvs yang lebih cling sepintas sesungguhnya orang tidak akan begitu tertarik meskipun judul buku cukup mengundang keinginan tahu, akan tetapi mengingat DarMizan salah satu Pastel Books (imprint) milik Penerbit Mizan, memiliki jaringan pemasaran dan nama di dunia perbukuan rasanya kekhawatiran ini bisa di patahkan.
Para blogger peserta Sustainable Mining Bootcamp memang menjadi daya tarik tersendiri untuk meraup lebih banyak pembaca dengan tujuan memberikan pemahaman kepada khalayak apapun yang terkait
di dunia pertambangan khususnya Indonesia wabil khusus lagi PT. NNT yang akhirnya akan membangun kesadaran dan kepedulian betapa kita itu butuh akan berbagai mineral – mineral di dalam bumi yang penting di eksplorasi dengan cara yang sangat bertanggung jawab.
Sembilan Matahari di Batu Hijau belum meredup, percaya atau tidak percaya dapat kita buktikan di tahun 2017 kelak jika Allah mengijin minimalnya ada 500 calon Bootcamper yang akan mengejar Matahari menuju Open Pit Mining atau bahkan ada sekitar 1500 calon BC berlarian bergaya di bawah drone dan menyambut garangnya panas salah satu wilayah bergengsi di Kabupaten Sumbawa Barat.
Referensi :
Perjalanan Panjang Sang Konduktor Mengenal Lebih Dekat Proses Tambang Di Batu Hijau
Salahkah Bila Tailing Disimpan Di Simpan Di Dasar Laut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H