[caption caption="Fiksiana Communiity"][/caption]
My Diary . . .
Muncul dalam ingatanku yang hampir usang di makan usia
Beberapa kisah masa lalu pahit getir bagi kami yang sempat menyaksikan runtuhnya satu kejayaan,
Kejayaan tentang jiwa yang merasa dirinya agung dan berbeda
Seakan satu sekte yang sering disebut darah biru
Birunya darah birunya nasib hampa
Jika saja jam waktu bisa kita putar seenak maunya manusia sesungguhnya mungkin tiada sesal dan derita . . .
Suatu ketika seorang Ibu darah biru paruh baya berambut sasak di puncak kepalanya, Â bergincu warna cabe merah kemewahan jaman baheula di tatar Pasundan . . .
Jujur kemudian merah itu menjadi patokan penganten Sunda buhun . .
Ibu Iis Tresnawati, Â (bukan nama sesungguhnya . . )