Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Selamatkan Tenunan Daerah, Jangan Biarkan Hanya Tinggal Kisah

10 Maret 2016   22:51 Diperbarui: 10 Maret 2016   22:57 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan ia mengungkapkan, secara pribadi alat – alat tenunpun sudah susah bagi dirinya untuk menghimpun kembali.

[caption caption="Songket Masyarakat Suku Sasak di Desa Sade, Mbak Pelangi cantik dengan pakaian daerah , pict : Ikbal Kautsar"]

[/caption]

Hal yang paling mendasar baik bagi Ibu Ngai maupun Ibu Mari, persoalan tenun adalah persoalan waktu produksi  yang cukup lama bagi dirinya dan beberapa Ibu, satu kain sarung paling cepat bisa tujuh hari dengan tanpa jeda,  termasuk  susahnya pemasaran sedang jika ia menanam rumput laut disamping hasilnya lebih dapat di mengerti juga cepat dan ada saat istirahat bagi dirinya.

Sehingga menenun sudah kami tinggalkan,  kami memilih jadi penanam rumput laut. 

Dari hasil obrolan tersebut paling tidak ada tujuh model tenunan yang diingat Ibu Ngai dan Ibu Mari, dimana ketujuh – tujuhnya hanya tinggal dalam ingatan mereka, tidak ada dokumentasi sedikitpun yang mereka miliki.

Jadi memang untuk kasus  Dusun Bone Kute Desa Kertasari,  masyarakat setempat sudah tidak mungkin lagi melanjutkan dan melestarikan budaya menenun ini,  jika Pemda  setempat tidak bersegera memikirkannya.

Dalam hal ini memang penulis tidak memiliki dokumen hingga bisa croschek ke aparat setempat dan secara logika memang dilingkar tambang kiprah PT. NNT cukup dominan dan saya sungguh – sungguh  sangat mengapresiasi baik apa yang kami dengar,  melihat dan juga merasakan kiprah perusahaan tambang ini.

Meskipun begitu memang ada catatan yang penulis garis merah (penting di amati bersama) apa yang telah diuraikan juga  dituliskan dengan polos dan lugas oleh Diah Setiawaty salah seorang peserta bootcamp batch – II di halaman 138 buku BBDT /  Buka - Bukaan Dunia Tambang

Alangkah baiknya jika kedepan NNT terus melakukan inovasi dan menggiatkan sosialisasi dan peran serta masyarakat dalam upaya – nya menegakan kerjasama publik dan swasta atau biasa di sebut dengan PPP  ( Public Private Partnership ).  Selain itu penting untuk terus membuat CSR organik dalam artian seluruh aktivitas pemangku kepentingan,   instrumen dan strategi tercipta secara organik bukan hasil rekayasa dan manipulasi atas dasar kepentingan beberapa fihak.

Kalimat yang penulis kutip ini berumur hampir empat tahun yang lalu, namun inti dari pemikiran Mbak Diah,  terasa masih sedemikian sangat segar . . .  fresh dan gress. 

[caption caption="Menenun di kolong rumah adat daerah Selayar, pict : Iqbal Kautsar"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun