Penyelamatan satwa langka khususnya di pantai – pantai lingkar tambang menjadi komitmen PT.NNT yang di jabarkan dalam Renstra tahun 2009 – 2013
Sekedar mengutip dari halaman 12 tentang :
Landasan Isu Strategis dan Bidang Utama (Ruang Lingkup) :
4. Pertanian, Kelautan dan Parawisata. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan dan masyarakat di sekitar lokasi parawisata melalui beberapa program antara lain : bantuan peralatan dan sarana produksi pertanian dan nelayan peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi pengelolaan pariwisata dan promosi pasar.
Jika saja penulis mencoba mengkaji butir renstra ini khusus nelayan terkait dengan penyelamatan penyu, sebagaimana obrolan dengan Pak Arifin, beliau menyaksikan bahwa komitmen PT. NNT tersebut dijabarkan setiap tahunnya dengan melepas 5000 – 10 000 tukik pertahunnya, dengan asumsi jika dari 100 yang di lepas hanya satu yang selamat dan menjadi induk, maka sekitar 100 penyu terselamatkan, kontribusi ini bekerja sama dengan masyarakat sekitar yang membangun komunitas pengumpul telur penyu.
Dari komunitas pengumpul telur penyu inilah terjadi perputaran ekonomi masyarakat khususnya di wilayah Talonang cukup signifikan dan dengan demikian apa yang di jabarkan dalam renstra secara bertahap tujuan pemberdayaan nelayan akan tercapai.
[caption caption="Menanti saat melepas tukik di Pantai Maluk, pict : dok pribadi"]
Sedangkan Pak Arifin sebagai salah satu mitra dan mantan pegawai PT.NNT bangga dengan kegiatan sehari – hari memelihara tukik sehingga bisa di lepas ke laut bebas.
Diseberang telpun Pak Arifin berteriak, girang mengajak penulis dengan ringan :
“Hai . . . Intan, Bapak tunggu kapan – kapan kamu ke Maluk kita menyaksikan pergerakan para penyu itu di malam hari menuju pantai pantai sekitar Talonang”
Ah . . . Pak Arifin ajakan yang sungguh bersahaja dan menggetarkan.