Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

7 Cara Mengisi Liburan Murah dan Bersahaja

30 Desember 2015   22:23 Diperbarui: 30 Desember 2015   23:19 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="si kecil sang pembelajar ; antusias melatih ketrampilan memanah. pict : dok.pribadi"][/caption]Liburan akhir tahun sesungguhnya bagi seluruh keluarga sangat dinanti – nantikan, sehingga ada yang mempersiapkan sedemikian rupa akhirnya muncul kalimat sepertinya keren sich ‘quality time’.

Quality time yang di persiapkan jelasnya adalah wisata ke alam bebas dengan biaya sesuai kemampuan keuangan keluarga, tidak sedikit yang mengeluarkan dana wach . . . dan berlimpah.

Bagi #Makhluk_Udik Bandung Coret liburan tidak pernah memiliki anggaran khusus nyaris sama dengan hari – hari biasa, perbedaannya adalah berkumpul dan berhimpunnya para anak cucu yang menyebar di beberapa kota.

Utamakan berkumpul . . . . !

Berkumpul, berhimpun saling berkisah dan merencanakan masakan yang kira – kira bisa di santap semua usia, plus penting menggugah selera.

Saat berhimpun tidak semua memiliki masa panjang, mengingat tugas dan kewajiban masing – masing.

Putera penulis yang ke dua hanya bisa lima hari di Bandung, yang ke tujuh dan ke lima memang nyaris sebulan, kami coba mensiasati dan mengisinya dengan cost yang relative super murah.

Tanpa rencana makhluk kecil kami ( sang cucu ) bisa melaksanakan quality time dengan Aunty – aunty serta Unclenya diantara kegiatan liburan, adalah

1. Berkumpul Shilah Ar Rahiim

Membangun cinta dan kasih sayang, semua berkumpul indoor saling berkisah, share wawasan dan saling bully secara spontan hahaha . . . hihihi

Saat tiba waktu shalat kami berusaha untuk melaksanakan dengan berjamaah.

Demikianpun berkunjung pada keluarga yang paling akrab disempatkan dan dirasa perlu, pada perjumpaan ini pun muncul kebahagiaan yang spontan.

[caption caption="Mbah Kakung membacakan buku ceritera bagi kedua cucunya, pict : dokumen pribadi"]

[/caption]

2. Membacakan Buku Bagi Si KeciL

Adalah almarhum suami tercinta sempat membacakan buku cerita bagi kedua cucunya yang sempat berkunjung satu tahun yang lampau, mereka bertiga sedemikian menikmati.

Dan berkesan khususnya bagi Fairuz karena ia sudah lebih besar di banding Aqeela adik sepupunya.

Liburan kali ini Aunty Caca dan Aunty Faren bergantian membacakan buku bagi adik ponakannya, sungguh sang cucu demikian tertarik dan minta di bacakan lagi dan dibacakan lagi.

[caption caption="si kecil sang pembelajar ; belajar ngulek bumbu mie kocok, pict : dok.pribadi"]

[/caption]

3. Memasak Bareng

Ketujuh puteri kami berembuk dan memutuskan kali ini memasak mie kocok, sepagi hari Senin 28 Desember 2015 keseluruhan sibuk ada yang bertugas belanja semua bahan yang di butuhkan.

Satu bertugas membeli isi tabung gas . . . membetulkan air, dan menyiapkan panci besar untuk 60 porsi.

Saat belanjaan sudah tiba, di bongkar dan disini . . . . . acara serius dan santai, entah apa daya tarik mengulek bumbu, makhluk kecil cucu kami berkeras ia yang harus melakukannya.

Para Aunty maklum, dan diajari lah secara teknis mengulek bumbu yang diantaranya adalah bawang putih, garam dan merinca bakal bumbu dasar mie kocok, kendatipun sangat tidak sempurna cukuplah sebagai pengalaman berharga dan menyenangkan cucu dan ponakan.

[caption caption="Aunty dan adik ponakan bersama belajar semaphore, pict : dok.pribadi"]

[/caption]

4. Latihan Semaphore

Karena di pondok terkeletak sepasang bendera semaphore milik Afaren puteri bungsu kami, mungkin warna yang menjadi daya Tarik Fairuz.

Cucu kecil kami segera mengambil dan ingin menggunakannya.

Demikian dengan memainkan bendera semaphore, si Mbah Putri terheran – heran menyaksikan sedemikian berminatnya Fairuz cucu kecil kami mengibarkan isyarat – isyarat bendera segi empat warna kuning merah.

Hampir seharian ia mempelajarinya, mulai isyarat A – B – C dan D dengan perlahan dibantu Auntynya Afaren.

Disaat 2 bendera mungil yang dipegang dengan tangan kanan juga tangan kiri di gerak – gerakkan menghasilkan efek bunyi kelebat kelebet, kemungkinan efek suara ini juga yang menarik perhatian dan memikat sulung – nya Dzulfikar Al ‘Ala.

5. Latihan Memanah

Gara – gara latihan memanah inilah si kecil tidak ingin segera pulang menyertai Mommy sama Daddynya ke Pamulang, ia masih ingin tetap tinggal di Bandung.

Memang permainan ini butuh konsentrasi dan peralatan yang aman bagi si kecil, busur ukuran bagi balita, anak panah yang aman, ujung karet dan papan target dengan ukuran tinggi yang seimbang.

Walaupun si kecil Fairuz merengek ingin stay di Bandung, untuk ketenangan fikiran Ibu – nya, akhirnya pun ia kembali ke Tang Sel menggunakan kereta api menuju Jakarta, Alhamdulillah lancar dan selamat.

Karena saat menuju Bandung, putera – mantu dan kedua cucu terjebak macet hingga 12 jam.

Macet yang menimbulkan trauma berat bagi banyak pengendara dan penumpang yang mudik di sekitar wilayah Bandung Jakarta juga sebaliknya.

Dan kita fahami sehingga Dirjen Hub Dar mengundurkan diri beberapa jam setelah kejadian.

6. Berjalan Kaki Mengenal dan Mencintai Alam

Sangat menyegarkan jika kita dapat berusaha sekeluarga melakukan perjalanan di alam bebas, satu atau dua jam selain akan membebaskan fikiran dari jebakan rutinitas kegiatan ini melahirkan suasana cinta akan keindahan dan keasrian alam semesta.

Menanamkan kecintaan pada alam dan memberikan pemahaman juga pengertian begitu pentingnya menjaga kelestarian alam dimana kita tinggal atau seluruh alam perlakukan dengan adil.

Persiapkan berkelatan utaman minuman baik air putih, the panas atau juice sayur dan buah – buahan yang bisa persiapkan beberapa jam sebelumnya.

 7. Mengunjungi Wot Batu

Beruntung kami tinggal tidak jauh dari Selasar Sunaryo, Tebing Kraton, Taman Hutan Raya Ir Haji Juanda, Bukit Bintang juga Lembang.

Tujuan wisata teranyar adalah Wot Batu bagai alternative mengasah kecintaan pada produk alam semesta dengan kreasi yang keindahannya sulit di bantah bahkan sekedar batupun akhirnya menjadi keindahan yang menakjubkan.

Bahkan jika difikir lebih mendasar dengan adanya tren batu akik, rasa – rasanya batu menjadi berhala nyata dan kebanggaan yang sia – sia.

Bukan tidak tertarik pada jenis batu – batu cantik itu, secara logika semoga kita tidak berlebihan saja saat mengagumi sepotong atau sebongkah batu.

 

Selamat Berlibur Keluarga Indonesia . . .

Rabu, 18 Rabi’ul Awwal 1437 H /  

30 Desember 2015 M

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun