Saat kegiatan dilaksanakan barista Hans menggunakan biji kopi asli Garut yang mengeluarkan rasa buah anggur dan kopi Bali yang menghasilkan rasa citrun.
Konon rasa citrun ini, bisa dari buah jeruk, juga dari daun bahkan kulitnya.
Rasanya Ajaib saja saat kopi telah selesai diolah jadi cairan berwarna agak kemerah coklat ( bukan hitam ! ) ; dan diicip – icip menghasilkan rasa buah – buah, bukan rasa kopi fiktif ala sachet . . . kacau ni lidah terbiasa minum kopi Fiktif     Â
Strelisisasi
Barista Hans sangat menekankan aspek kebersihan , dan kesterilan peralatan keseluruhannya karna menurutnya akan mempengaruhi rasa . . . . segala sesuatu olehnya ditunjukkan cara membersihkannya.
Seperti, ketika akan menggiling kopi asal Bali, barista Hans mencontohkan agar aroma kopi tidak terkontaminasi maka ia menggambil setengah genggam kopi Bali dan menggilingnya di grinder yang telah digunakan kopi asal Garut.
Langkah – langkah sederhananya :
- Mengukur biji kopi
Barista Hans saat itu tampak menyiapkan setengah gelas belimbing kecil biji kopi asal Garut, menurutnya sekitar 16 gr
- Menggiling, biji dengan ukuran 2.5 hasil bubuk kopi segera di tutup kertas fisiktea agar aromanya tidak kabur.
bubuk kopi tertutup rapat, kemudian memasak air.
- Memasak air hingga mendidih
Penggunaan air juga menentukan rasa kopi yang dihasilkan, antara satu merk air mineral dengan brand lainnya akan sangat berbeda. Berdasarkan pengalaman Hans yang paling mantap menggunakan air zamzam
- Menyeduh dengan cara menyaring
Perlengkapan Brewing; saat menyeduh harus konstan airnya disarankan tidak putus – putus . . . caranya menekan ujung tutup teko.
- Meminum dengan cara di sruput saja.