[caption caption="Tampak luar romantic picture : dok.pribadi"][/caption]
Baru sekali ini mengikuti Kompasianival 2015 itupun dorongan terbesarnya karena ada undangan untuk hadir menjadi salah satu pembicara di Komunitas Keluarga Kompasiana ( K-3 ) yang menggabungkan antara K–3 dengan Ladiesiana, rasa seperti aras – arasan, sungkan dan berat hati disingkirkan segera. mengingat perjalanan Bandung–Jakarta bagi #Makhluk_Udik Bandung coret lumayan menguras tenaga di usia yang menjelang sepuuuh.
Munculnya perasaan aras – arasan (mungkin mendekati malaskah, atau ragu ragu ) diantaranya dipengaruhi beberapa pemikiran yang agak kurang logis juga, seperti :
“Memangnya ada kompasianer yang membutuhkan uraian kami ?”
“Benarkah ada yang perlu energy dan inspirasi yang akan kami share nanti ?”
Atas kegigihan Fawwaz Ibrahim menghubungi Bundanya sejak masih di Aceh di kuatkanlah hati, jiwa dan raga untuk hadir di Kompasianival 2015, dengan banyak harapan disimpulkan saja dalam satu kalimah
“Semoga Barokah untuk semua . . . “
Saat telah hadir di Arena Kompasianival 2015 , pada awalnya agak terasa serba asing dengan wajah – wajah yang belum dan kurang begitu care, akan tetapi akhirnya Alhamdulillah cair juga diawali perjumpaan dengan beberapa orang kompasianer senior Pak Syaifuddin Sayuti, Pak Thamrin Sonata, Maria Etha, Fie Andini plus Wardah Fajri di booth Komunitas.
[caption caption="pencahayaan yang sangat diperhitungkan, pic : dok.pribadi"]
Setting acara pagi itu masih dipersiapkan, termasuk keberangkatan 100 orang Kompasianers menuju Istana, #Makhluk_Udik Bandung coret mengisi waktu di booth Kutu Buku, K-Tiga plus Ladiesiana dan . . . di booth KPK yang selalu dipenuhi dengan kerumunan massa hehehe . . . .
Kemudian haripun segera beranjak siang pada sabtu 12 Desember 2015 itu penulis mencari mushalla untuk menunaikan shalat, Fie Andini menitipkan kedua putera dan puterinya juga untuk shalat, kami pun bersegera mencari mushalla dan berusaha bertanya kepada beberapa orang petugas dimana posisi dan letak tempat shalat yang kami maksudkan.
Putera Fie Andini yang terbesar, dengan sigap dan terampil membantu penulis dan adiknya mencari Mushalla, Alhamdulillah letaknya tidak terlalu sulit di lantai dua, samping ruangan mewah pepsodent heathly.
Hati berteriak girang menyaksikan mushalla relatif asri, bersih dan berwibawa, tentu saja untuk penulis hal ini sangat surprise mengingat berbagai pengalaman khususnya di kota Bandung. Tidak saja di mall mewah bahkan di hotel – hotel kelas Internasional, posisi Mushalla nyaris bukan perhatian pengelola, empat hotel Internasional di Bandung yang sempat penulis lewati untuk sekedar beribadah rating nya nol koma nol persen bahkan mall – pun belum dan tidak memahami cara berfikir kurang “bermartabat” !
[caption caption="Saat emaknya shalat si kecil di sudut ruang pun khusus bergawai ( gadget ) ria, pic : dok.pribadi"]
Maka tidak lah heran jika penulis sangat mengapresiasi seluruh panitia dan jajaran admin atas pemilihan Gandaria City sebagai ajang #Kompasianival 2015 untuk hal yang satu ini.
Mungkin mushalla tidaklah jadi pertimbangan oleh panitia, akan tetapi penulis merasa hati membumbung tinggi ke awan dapat melaksanakan ibadah di tempat yang diposisikan dan di perhitungkan dengan sedemikian detail.
Mari kita rasakan bersama jika jamaah muslim dan muslimah dapat melaksanakan kewajibannya dengan tempat, seperti ini :
Yakin Mushalla Mall ini dipersiapkan dengan serius sebagai pelayanan optimal kepada jamaah atau pengunjung muslim yang datang ke Mall, kesungguhan itu terasa dari
- Ukuran yang cukup representatif bagi pengunjung mall, khusus jamaah perempuan sekitar 50 jamaah dalam waktu yang serempak bisa shalat disini.
- Pelayanan penjaga gate utama, ada loker terkunci dan dijaga dengan desai yang indah berwarna krem agak tua berkunci
- Interior Desain :
- Tampak Depan aura mengundang hadir di mushalla dengan pintu kaca yang full dan sebagian transparan berornamen sederhana terkesan mewah.
[caption caption="Cermin - cermin ukuran jumbo , satu aspek membahagiakan kaum perempuan, pic : dok.pribadi"]
- Masuk dan Keluar terasa sangat di perhitungkan, saat masuk jamaah langsung dapat menuju ruang bersuci ( wudhu ) lantai tidak licin berwarna abu – abu tua mendekati hitam dan menyatu tanpa hijab kaku dengan mushalla sebagai pembatas antara keduanya adalah berkoridor pendek.
- Koridor dimanfaatkan sebagai penyimpan rukuh / mukena / telekung, dengan rak dan hanger, desainnya demikian ramah dan bersahabat al Qur’an dipersiapkan juga disana.
- Saat keluar usai melaksanakan shalat para jamaah diarahkan ke pintu atau gerbang semi luas dan leluasa untuk keluar, tidak akan berdesak – desakan.
- Pencahayaan disetting terkesan romantic, mungkin mendukung untuk kekhusyu’an beribadah. Sebhanallah, jikapun ingin lebih terang stop kontak bisa kita optimalkan jika segera di butuhkan.
- Pendingin sangat mendukung di udara kota Jakarta yang cukup panas, bahkan jika jamaah selesai berbelanja ingin mencari keademan tampaknya di mushalla ini tempat yang paling bersahabat
- Hari pertama karena masih lengang belum ada jamaah mukena tampak berjejer rapih menggunakan henger tidak perlu khawatit peralatan ini terasa sangat dijaga kebersihannya plus harum.
- Cermin cermin rias yang besar di dua lokasi, satu di samping kanan koridor saat masuk satunya lagi di bagian area ketika jamaah menuju kea rah keluar . . . . meskipun agak mengganggu bagi jamaah yang selesai shalat dan hendak keluar, namun semua tampak saling bertoleransi
[caption caption="Ornamen - ornamen cantik diposisikan di beberapa lokasi dengan tampak sederhana terkesan mewah dan indah, pic : dok. pribadi"]
- Ada colokan untuk charge handphone, hehehe . . .. di letakan agak jauh dan kurang aman namunjika emeregensi bisa kita melakukannya disini sampil mengawasi dengan cermat.
Dan dimushalla ini para Ibu, Teteh dan Mbak sangat terjaga privasinya karena ada HIJAB – Pembatas . . . Dinding yang rapat dana man kendati hanya dirancang dari kain gordyn yang cukup tebal berwarna cream agak kecoklatan.
Penulis, merasa sangat bersyukur dan berbahagia atas ini semua tidak . . . . tidak . . . sama sekali bermaksud diluar rasa syukur pada – Nya ; semoga kedepan Kompasianival berikutnya aspek kebersihan mushalla menjadi perhitungan penting disamping semua yang dianggap penting.
Salam Jumuah Mubarokan
Bandung, Ciburial 6 Rabi’ul Awwal 1437 H / 18 Desember 2015
Picture Logo K – Tiga dan Ladiesiana, dari sini :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H