[caption caption="Mesjid Salman ITB Asri, nyaman dan bersih pict:dok.pribadi"][/caption]
Seperti perca – perca kertas mungil berwarna putih diselingi beberapa berwarna ungu sepulas saja berserakan dan berhamburan, #makhluk_udik Bandung coret menyusuri sobekan itu.
Selangkah demi selangkah semakin banyak berhamburan, terfikir “ada acara apakah para mahasiswa ini ?” terkesan ada pesta tabur kertas.
Tentu saja semakin jauh melangkah ternyata itu bukan perca – perca kertas dan bukan pula dari olah kegiatan mahasiswa yang bermukin di sekitar mesjid.
Ketika mendongak kepala dan berusaha membuktikan pertanyaan demi pertanyaan yang muncul seketika, ow . . . itu adalah guguran bungan yang menebar disekitar gerbang menuju Mesjid Salman ITB.
Subhanallah . . .
Saat kemarau sedemikian teriknya Mesjid ini masih memantulkan aura asri, dingin, sejuk dan tertata rapi juga indah bahkan banyak hal berubah secara penglihatan luar cukup signifikan.
Paling tidak penulis bangga jikapun tamu dari luar singgah di sini akan merasa nyaman dan betah sekali, bukan semata keunikan arsitekturnya akan tetapi banyak hal yang memikat dari Mesjid ini.
Arsitektur bangunan ini tidak seperti umumnya mesjid – mesjid di Nusantara berkubah bundar tinggi dan megah; berbeda memang suhunan atau atap justru tanpa kubah sepertinya gunung yang dijungkirkan arsiteknya Pak Noe’man, jika dalam perspektif kekinian tampak jelas arsiteknya Achmad Noeman anti mainstrem.
Banyak umat dan mahasiswa yang memiliki kenangan spiritual di Mesjid ini demikian penulis dengan rentang panjang keberadaan di kota Bandung.
Mesjid Mencerahkan