Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

[MPC] Nasi Bakar Sumsum Kambing

13 Oktober 2015   22:54 Diperbarui: 16 Oktober 2015   09:15 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kepiting Bumbu Asam Manis, guriiiih . . . pic:dok.pribadi"]

[/caption] 

Cumi – cumi bumbu Padang, beberapa keistimewaan rasanya adalah manis dari serat cumi – cumi yang kami gigit perlahan adalah cumi fresh;  bukan cumi – cumi kemaren dulu, pedas beserta rempah – rempah Padangnya kena banget. Tentu saja ‘lado’ nya cabe orang Minang bisa dikategorikan level 9 atau level 10 dan . . . aroma lengkuas, daun kunyit juga daun jeruk limau muncul selewatan namun kena banget kalau itu di beri label dengan cumi – cumi bumbu Padang kendati kami yang menikmati ada di Serang – Banten.

[caption caption="menyantap nasi bakar sumsum kambing, cumi dan kepiting asam manis pic: dok.pribadi"]

[/caption]

Nasi bakar sumsum kambing yang kami nikmati, memang cukup terkenal di daerah Serang Banten; sekiranya para  penikmat kuliner ingin membayangkan rasa sumsum kambing yang ditempel pada nasi terkesannya bagai asesoris . . . namun bisa penulis gambarkan bahwa kira – kiranya sumsum kambing itu seperti ada rasa gurih bayangan rasa  keju, ada rasa sedikit kenyal bagai agar – agar dan sekilasan ada rasa aroma – aroma menteganya, jika toh menyantapnya diharmoniskan dengan kepiting bumbu asam manis kenikmatan paripurna itu memang dilukiskan secara ringkas saja sebagai surga dunianya rasa.

Sudahlah rasa special nasi bakar sumsum kambing, mencicip cumi – cumi bumbu Padang dan memang ini pesanan mantu, yang penulis habis tuntaskan adalah kepiting bumbu asam manis.

Kepiting segar itu ibarat makan ayam kampung yang masih muda, lembut, gurih manis hidangan khas lautan akan tetapi bukan manis gula putih atau gula jawa, pastilah protein nya sangat tinggi.

Alhamdulillah asal tidak keseringan, cukup lah satu tahun satu kali saja menikmatinya tidak bahaya di peningkatan kolesterol tidak bahaya juga  di urusan kantong, berhemat jika memungkinkan akan lebih bijaksana.

Rabu, 1 Muharam 1437 H / 13 Oktober 2015 M

Happy New Year . . .

Salam Nikmat

Dan akan menjadi sensasi tersendiri bahwa apa yang kita tulis kemudian picture yang kita tampil kendati tidak masuk dalam standar kualifasi jika itu di publish dengan perasaan senang, Insya Allah pembaca akan suka juga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun