Di taman yang kering tadi bisa kita saksikan kabel – kabel yang terikat di pohon, amburadul centang perenang menusuk – nusuk mata, tentu saja penulis sangat awam ini sesungguhnya wilayah kerjanya siapa ? PLN kah atau dinas Pertamanan kah atau bagian umum. USREK . . .  itu bahasa pasar yang menandakan bahwa mata kita tidak
nyaman melihat wilayah kita seperti tanah dan taman tak bertuan.
Â
Â
[caption caption="tanda penunjung lokasi yang berantakan Jajaway Bandung, pic : dok.pribadi"]
Baliho yang acak – acakkan
Papan nama atau penunjuk lokasi, yaitu ; The MAJ Hotel and Residence, Calista Cafe juga Takigawa, penulis mah tidak ada kepentingan lah dengan ketiga – nya, biasa – biasa saja akan tetapi mungkin ya kembali ke Dinas Pertamanan, bagaimana caranya supaya macam - macam petunjuk itu rapih, indah, tampak jelas dan memudahkan untuk semua fihak.
Jadi untuk satu petak tanah yang tampak sudah dirancang bagi taman kota, kalau memang maksudnya itu ; kunaon ( kenapa ) dibiarkan berlimpah masalah, rumput kering, oreana beberapa batang mati, kabel acak – acakan dan petunjuk lokasi tidak nyaman dipandang yang entah siapa bisa merampungkannya dalam waktu dekat, atau mungkin kurang dana untuk merampungkannya.
Jika demikian tidak mungkinkan kami rakyat kecil yang harus berfikir karena kamipun tidak mengetahui sumber – sumber dana untuk menyelesaikan hanya sedikit masalah ini, untuk mereka yang punya kebijakan.
Tentu hal ini sangat terkait dengan aspek kinerja, juga pengawasan. Mangga tah urang bandung bagaimana bagusnya . . . .
Cenah Bandung Juara ! Tarik Mang ni masalah segera selesaikan . . .
Â