Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kereta Api Masa Kini Vs Sepur Primitif Masa Lalu

12 Agustus 2015   00:18 Diperbarui: 30 April 2019   16:58 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

3. Faktor kedisiplinan

Jam berangkat tepat waktu

Jam datang Alhamdulillah tidak terlalu meleset

 

4. Fasilitas Tambahan 

Yang berasa merupakan fasilitas penting di dalam gerbong, yaitu dengan adanya colokan untuk mencharge handphone, powerbang, notebook atau laptop dengan demikian berasa keren saja ya meskipun menggunakan kereta api kelas ekonomi seharga sekitar seratus enampuluh ribu rupiah.

Perbedaan Mendasar Antara Kelas Eksekutif dan Ekonomi

Bagi masyarakat kelas menengah dan bawah merasa cukup mewah dengan pelayanan saat ini, tentu saja perlu kita sama – sama syukuri dan jikapun ingin lebih eksklusif dengan kenyamanan yang berbeda harga akan mengikuti dan mengimbangi saprasnya (sarana dan prasarana).

Sebagai pengalaman di bulan april 2015 sempat menggunakan kereta api dengan harga eksekutif, yaitu : empat ratus enampuluh lima ribu rupiah, beda pasti beda.

Maka dapat penulis bandingkan beberapa perbedaan yang cukup mendasar :

  • Kursi penumpang lebih lebar dan luas dengan warna dinding, lorong dan toilet terasa lebih gress tidak kusam sebagaimana di kelas ekonomi.
  • Di toilet air berlimpah, tissue tidak pernah kosong, sabun cair juga disipkan
  • Jarak antara kursi dengan kursi yang saling berhadapan cukup leluasa tidak ngepas, karena kursi dikelas ekonomi itu lutut dengan lutut saling beradu ya kita mah maklum saja mau apa lagi kecuali berani nekat duduk di lorong.
  • Sirkulasi udara sangat tidak nyaman, memang ac terpasang tetapi entah kenapa, saat penulis menggunakan kelas eksekutif tidak merasa pusing dan mual - mual
  • Ada faslitas selimut dan bantal
  • Aroma lorong dan ruangan berasa harum
  • Fasilitas tv
  • Colokan dengan kualitas yang lebih bagus tentunya

Terkait sirkulasi udara di kelas ekonomi, ada beberapa penumpang yang mabuk, bukan karena beliau sudah sepuh penulis kira memang masalah ac agak kurang mendapat perhatian lebih, entahlah.

Karena hal yang sama dirasakan oleh penulis, beruntung kereta arah Malang ini berjalan malam sehingga rasa pusing dan mual bisa diupayakan untuk menghibur diri memejamkan mata.

Akan tetapi Bapak sepuh yang mabuk kereta semalaman penuh, dalam dialog – dialog yang penulis tangkap, konon beliau salah arah duduk. Seharusnya menghadap ke arah timur sehingga pandangan tidak berlawanan arus dengan derasnya pandang ke jendela yang menyeret rasa mual. Tentu saja dengan kondisi penulis yang sejak semula duduk menhadap ke timur toch mabuk pusing dan mual. Yang penting apapun kenyataan dalam kereta Alhamdulillah selamat di station Kota Lama dan Kota Baru.

Fenomena Ignasius Jonan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun