Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Puteri Kami Mendadak Jamnas Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan 2015

30 Juli 2015   11:05 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:22 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kiri : kartun jamnas tengah dan kanan picture ; dok.pribadi

Berlayar Menuju Bumi Perkemahan Bantimurung,

Jambore Nasional adalah salah satu perhelatan akbar bagi kepanduan, dan diselenggarakan secara rutin setiap empat tahun atau lima tahun sekali dengan tujuan utamanya membangun dan memupuk persaudaraan.

Memang sejak beberapa bulan yang lalu ada selentingan puteri kami yang ke sembilan akan diikut sertakan sebagai salah satu peserta jamnas 2015 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan meskipun peluangnya relatif kecil.

Penulis sebagai Bundanya tidak terlalu berambisi untuk mengirim Kholillah yang saat ini berusia lima belas tahun, dengan beberapa alasan diantara yang paling mendasar adalah ketrampilan sang puteri yang baru saja ia peroleh dari kepanduan sebatas baris berbaris dasar saja, sedang yang lainnya sama sekali belum di kenalnya.

Untuk menjadi salah satu peserta Jamnas banyak sekali ketrampilan yang musti dikuasai oleh puteri kami dan seluruh pandu, diantaranya : tali temali, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), mendirikan tenda, menguasai semaphore, morse dan macam – macam ilmu praktis yang harus diperkenalkan semasa pelatihan.

Penulis memang tidak masuk di gerakan ke Panduan, akan tetapi sempat aktif di ke Pramukaan dan Alhamdulillah terpilih menjadi salah satu peserta Jambore Nasional di Sibolangit sekitar 1977 dengan rentang waktu pelatihan yang panjang dan pembekalan dengan mengikuti kegiatan perkemahan demi perkemahan lebih dari sepuluh kali, sisa – sisa ingatan diantaranya ada latihan mengukur deras air sungai, mengukur tinggi pohon, membuat tandu, menghidupkan api untuk masak air dan menanak nasi ( hal tersebut tidaklah mudah . . . masa itu ! ) jika dibandingkan dengan saat ini, maka banyak sekali kemudahan – kemudahan yang dapat kita tempuh dengan membawa kompor gas mini praktis juga aman, atau bahkan di lokasi perkemahan sudah di sediakan panitia

Oleh para Kakak pembina juga kami sebagai anggota pramuka penggalang ketika itu diperkenalkan pada aneka rempah – rempah mulai dari kencur, jahe, kunyit, lengkuas temu kunci, temu lawak semua rimpang di demonstrasikan kemudian seluruh anggota pramuka saat itu penulis menjadi anggota pramuka gugus depan (gudep) 104 ITB mata ditutup dengan sepotong kain yang telah dipersiapkan dan menebak rimpang apa yang mereka sodorkan ke hidung anggota pramuka !!

Maka dengan berbagai bekal ketrampilan yang sedemikian banyak dan diperoleh dengan rentang waktu yang cukup panjang sekitar tiga sampai empat tahun, rasanya tidak masuk akal jika puteri kami mendadak Jamnas . . . !

Namun saat ini Kholillah tengah berlayar menuju Makassar tujuan lokasi perkemahan adalah penangkaran kupu – kupu di Bantimurung kabupaten Maros Sulawesi – Selatan ; rombongan menempuh perjalanan darat dari Bandung menuju Surabaya, dari pantauan sms :

Ini lagi di jalan, minta do’a – nya dari Bunda biar selamet

( 27 Juli 2015 / 15 : 03 )

Dalam hati do’a Bunda untuknya di junjung menuju langit ke tujuh tidak saja untuk diri nya saat berangkat, bahkan sehari – haripun sang Bunda tak pernah lepas mendo’akan semua ananda, memang kali ini khusus untuk keselamatan dalam perjalanannya.

Nda Kholil sekarang udah sampai Jawa – Timur di daerah Tuban.  

( 28 Juli 2015 / 05 : 46 )  

Setelah menempuh sekitar lebih kurang empat belas jam mereka telah sampai wilayah Tuban, kemungkinan besar rombongan berhenti untuk melaksanakan shalat shubuh, dan Bunda siap menjawab sms agar puteri kami tenang.

Nda, Alhamdulillah .. . Kholil udah sampai di Surabaya

( 28 Juli 2015 / 11 : 04 )

Dari Tuban sekitar jam 05.46 rombongan sampailah di Surabaya sekitar jam 11 : 04 artinya lebih kurang lima jam jarak tempuh Tuban – Surabaya, syukur kami belum usai kendati etape ini melegakan juga.

Nda, do’a – in Kholil mau berlayar ke Makassar moga – moga selamat

( 28 Juli 2015 / 18 : 44 )

Saat akan berlayar inilah Bunda menganggap momen yang paling penting dan berharga agar diingat sang puteri tentang pentingnya konekting kepada Allah khususnya jika akan berlayar,  segera menghubunginya by phone dan membimbing do’a untuk berlayar sebagaimana Nabi Nuh As berdo’a; terdapat dalan QS. Dzukhruf (43) : 13 – 14

 

 

 

Bunda diktekan satu kata demi satu kata do’a tersebut dan ia ikuti dengan takrim dan haru biru saat ia pertama kali dapat menumpang sebuah kapal . . .

Adalah anugerah Allah saat akhirnya puteri ke sembilan kami jadi berangkat ke Makassar meskipun dengan ketrampilan minim, jikapun sampai arena perkemahan Bantimurung sepertinya kelompok puteri kami ini semacam tim penggembira atau peninjau atau semacam tim hore agar lapangan luas yang ada semakin semarak dengan adanya rombongan peserta dari Bandung ( hm . . . jauhnya pelayaran anak kami ! )  

( kiri : Logo Jamnas GKHW 2015 tengah dan kanan picture dok.pribadi )

Packing Barang yang Hingar Bingar     

Kholillah berangkat dengan pengetahuan minim tentang perkemahan, sejak sabtu 25 juli Kakak ke empatnya bertanya berbagai hal tentang perbekalan yang akan ia persiapkan dan planning dirinya tentang keselamatan, ia gagap dan seakan tidak memperoleh info apapun, maka kami berinisiatif cepat ; terutama yang perlu Bunda persiapkan :

  1. Perbekalan Bandung – Surabaya ( alat shalat, alat mandi, makanan dan minuman ) ini disimpan di luar saja.
  2. Perbekalan di Pelayaran Surabaya – Makassar ( disamping poin satu, bunda tambah sambel terasi instan, sambal pedas instan, cream creackers )
  3. Perbekalan selama di Bumi Perkemahan ( poin satu, poin dua plus beberapa makanan kaleng, garam !! ) Bunda jelaskan garam sedemikian penting tabur saja disekeliling tenda, jaga – jaga.

Tentu saja poin tiga letakkan paling bawah, packing – packing ini membutuhkan waktu hingga empat jam . . . karena saling bersikukuh bahwa packing barang akan dilakukan oleh pembina putera ( amphuuun habis ni puteri Bunda !! )

Kakaknya, ceramahlah . . . packing barang itu urusan masing – masing individu bukan urusan Kakak Pembina , apalagi Kakak Pembina putera sampai sang Kakak emosi : “kamu itu anak perempuan, lalu akan packing Kakak Pembina Putera, apa kamu tidak malu seluruh pakaian dalam dirapihkan Kakak Pembina putera ikh !! malu Kholil . . . lalu jika semua anggota kepanduan yang melaksanakan pengepakan barang Kakak Pembina – nya, ngapain kerja kalian ?”   Bunda melerai kedua-nya dan menasihati Kakak perempuannya ; “sudah – sudah kamu juga ngga perlu emosi, adik kamu itu bingung, tidak faham dan kurang wawasan ya udah kita saja yang mengepak barangnya sampil juga memberikan beberapa instruksi”.

Sambil mengepak barang – barang puteri ke sembilan, Bunda sedikit berkisah padanya ;

“Kholillah . . . kamu harus bersyukur, bisa berangkat jambore dengan peralatan dan perlengkapan yang memadai sampai mengepak barang dilalukan Bunda dengan Tetehnya, dulu Bunda tidak memiliki sleeping bag sebagus yang kamu bawa saat ini, Bunda menjahit sendiri dari selimut bekas dilapis plastik putih transparan dengan jahit tangan, ransel yang Bunda pakai dipinjami Kakak Pembina ke teman – temannya sesama pramuka, bahkan tas tenteng terbuat dari karung tepung terigu” kisah nyata itu Bunda sampaikan agar ia faham bahwa hidup kami dahulu tidak lah mudah.

Pesan Keselamatan bagi Sang Puteri

Saat Kholillah akan berangkat, Bunda panggil ia ke kamar secara khusus untuk pembekalan keselamatan bagi dirinya :

Pertama

Jaga diri kamu, saat tidur gunakan topi kupluk kedua telinga agar ditutup, pakai kaos kakinya dobel khawatir saat tidur di alam terbuka ada binatang – binatang kecil seperti ulat, lipan, lintah dan sebagainya dan jangan lupa selalu berdo’a.   

Kedua

Jurus – jurus wushu yang kamu kuasai sepanjang perjalanan kamu ingat – ingat, jika emeregensi . . . gunakan !!! semua keluarga kamu termasuk Bunda ngga bisa melindungi kamu kecuali diri kamu sendiri, inget ya . . . jaga hijab.

Jaga Hijab, yang dimaksudkan Bunda adalah hubungan fisik, sentuhan, pandangan mata kepada lawan jenis, sejak kecil memang kami selalu menanamkan kepada putera dan puteri agar bisa menjaga hijab, dalam perjalanan dengan jarak tempuh yang sedemikian panjang peluang – peluang untuk melenceng sungguh terbuka.

Harapan Bunda kepada Kholillah puteri ke sembilan kami dengan sabuk orangenya meskipun usianya yang masih sangat muda, semoga itu menjadi salah satu alat keselamatan bagi dirinya. Amiin

ketiga

Menempuh perjalanan panjang lebih kurang lima belas hari, semua teman – teman seperjalanan itu akan menguji kesabaran kamu ingat, hati – hati bicara, jaga emosi semua hal yang remeh temeh dalam perjalanan akan menjadi masalah, kuncinya sabar, jaga emosi dan munajat selalu pada Allah. 

Ketika sang puteri tercinta kami akan berangkat, Bunda peluk dan ciumi dirinya dengan taburan do’a – do’a keselamatan, pasti ia akan mendapat ilmu yang banyak sekali dari perjalanannya kali ini tanpa disertai keluarga, Ayah ( Alm ) dan Bunda, “Selalu berdo’a dan baik – baik di jalan, tuliskan semua kisah kamu untuk oleh – oleh Bunda ya . . .”  

kiri : jamnaske3hw2015 atas bawah picture: dok. pribadi

 

sepotong beritanya baru saja diperoleh :

Maros- Jambore Nasional (Jamnas) III Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) yang akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, 2-6 Agustus 2015, diperkirakan bakal dihadiri sekitar 4.000 pandu dari seluruh Indonesia dan pandu atau scouts dari mancanegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun