Pasti petunjuk – petunjuk Nya telah nyata bagi kita semua kaum yang beriman pada kitab Nya sehingga secara syareat Alhamdulillah tunai sudah shaum kita hingga hari kedua puluh, hari ini kita menjejaki shaum ke dua puluh satu
Mari kita menghujamkan do’a ini dan sama – sama kita panjatkan pada – Nya :
“Ya Allah, berikanlah kepadaku di bulan ini sebuah petunjuk untuk mencapai keridhaan Mu, jangan Kau beri kesemptan kepada Syetan di bulan ini untuk menggodaku, dan jadikanlah Syurga sebagai tempat tinggal dan bernaungku, Wahai Pemberi Segala Kebutuhan orang – orang yang meminta.”
Do’a – do’a indah selama Ramadhan, adalah kebutuhan atau asupan yang sangat urgen bagi ruang – ruang spiritual hamba Allah yang mencita, mari sejenak menyusuri poin – poin do’a ini :
- Berikanlah kepadaku di bulan ini sebuah petunjuk untuk mencapai keridhaan Mu ;
Petunjuk Nya telah nyata dalam lembaran kitab suci Al Qur’an. Maka bentuk keridhaa Allah kepada kita seperti apa dan bagaimana, Allah yang memberikan acuan hebat bagi kepentingan masyarakat dunia, jika kita mau memikirkannya :
Allah ridha karena keridhaan hambanya, diimplentasikan dalam sikap nyata dan sangat nyata . . . ;
- Hamba Nya beriman kepada Sang Pencipta.
- Jiwa hamba tercerahkan karena petunjuk Nya (AlQur’an)
- Membenarkan kenabian Muhammad Saw dan segala apa yang di bawanya (Al Qur’an, plus suri tauladan suci dalam hidup Sang Nabi demikian pun keluarganya)
- Mengamalkan petunjuk Nya, dengan mengorban jiwa – raga, harta – benda dan apa yang ada pada dirinya dengan kerelaan tingkat maha dewa.
- Membangun jaringan hablum min an naas (hubungan harmonis dengan seluruh manusia ) yang mumtaz jiddan.
Sungguh, jika kita berharap kepada apapun yang kita puja – pujikan di hari dan malam – malam Ramadhan akan segera berlalu tidak ada yang lepas dari Allah tentang berbagai kebutuhan hamba – Nya di alam ini, demikianpun kisah pemuda – pemuda Ashabul Kahfi menjadi salah satu alternatif penyempurna do’a ini, yaitu :
Jika hamba ridha, Allahpun ridha :
- Jangan Kau beri kesempatan kepada Syetan di bulan ini untuk menggodaku
dan jadikanlah Syurga sebagai tempat tinggal dan bernaungku,
Wahai Pemberi Segala Kebutuhan orang – orang yang meminta.”
**Diktat Ramadhan. Rumah Al Qur’an dan Hadis Al Musthafa. Jakarta : 1432 H / 2011 M
*Universitas Islam Indonesia. Al Qur’aan dan Tafsirnya, Jilid. X juz. 28 – 29 – 30. Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf, 1990.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H