Kemegahan Perjamuan Ilahi; salah satunya adalah Allah anugerahkan kenikmatan bagi setiap hamba – Nya yang tidak sungkan melaksanakan seruan Allah dan Nabi Nya untuk hadir dalam perjamuan – Nya.
Satu bulan penuh adalah hari – hari yang istimewa, “setiap hembusan nafasmu adalah tashbih dan tidurmu adalah ibadah” demikian Rasulullah bersabda.
Maka perjamuan itu telah masuk pada hari ke 19 mari kita bersama hadir dengan do’a –doa indah yang masyhur di panjatkan :
“Ya Allah, sempurnakanlah bagianku di bulan ini dengan berkahnya, permudahlah jalanku untuk menempuh kebaikannya, dan janganlah Kau halangi diriku untuk menerima kebaikannya, Wahai penunjuk jalan kepada kebenaran yang nyata” (agar para Malaikat Bumi dan Langit memohon ampun dan berdo’a untuknya)**
- Sempurnakanlah bagianku di bulan ini dengan berkahnya ;
Allah Maha Adil masing – masing hamba Nya dipersilahkan menikmati perjamuan yang berlimpah karunia, hanya saja kita bisa memilih dan memilah hendak bersikap bagaimana dan dengan cara apa. Tentu saja dengan cara berdo’a adalah salah satu cara yang dikenal dengan istilah hablum min Allah – hubungan dengan Allah, salah satu firman – Nya :
dari kutipan QS. Asy Syuura (42) : 23 dan do’ a Ramadhan hari ke sembilan belas, kita bisa merenungkan pengalaman beribadah sekian tahun khususnya selama masa shaum dari tahun ke tahun melekat dalam kenangan kita tentang berbagai ritual ibadah yang sangat sakral ini :
Kebaikan – kebaikan ramadhan :
Shaum - Nya, dengan adanya ibadah shaum yang Allah perintahkan kepada semua orang yang beriman salah satu hikmahnya adalah kebahagian berkumpul dengan keluarga, karib, kerabat, yatim, dhua’fa dan orang miskin sehingga, berasa sekali di setiap bulan ramadhan umat sekuat daya melakukan amal kebaikan sesuai dengan situasi dan kondisi masing – masing.
Salah satu yang juga unik dengan adanya bulan Ramadhan lahir tradisi unik yaitu mudik ke kampung halaman para penduduk negeri yang menyebar ke seluruh wilayah khususnya Indonesia. Tradisi ini menggerakkan perekonomian bangsa, karena pemudik akan memoptimalkan dananya untuk biaya transportasi, oleh – oleh dan hadiah juga kenikmatan berbagi bahagia. Maka sibuklah pemerintahan kita khususnya kementerian Perhubungan seluruh moda transportasi baik udara, laut dan darat dengan aneka jenis kendaraan dikerahkan menuju dan ke berbagai arah menjemput Hari Raya Fitri.
Shalat Malam, aura malam Ramadhan aura alam Malakut yang terasa sentuhan – sentuhan Ilahiah dengan aroma kenikmatan ibadah dimana semua orang berusaha dan berjuang keras melaksanakan qiyam al lail.
Tadarus, dirumah – rumah, langgar dan mushalla apalagi masjid terdengar lantunan – lantunan ayat suci, saling semangat menyemangati, tidak ada rasa enggan bahkan semua berusaha khatam minimal satu kali dalam bulan Ramadhan.
Tadabur, kajian – kajian ayatpun menjadi tren setiap lembaga dakwah demikianpun lembaga pemerintahan bahkan perusahaan – perusahaanpun mengundang muballigh yang kompeten, media saling mencari cara untuk menarik perhatian umat hadir di kajian yang mereka selenggarakan.
Menyambut Malam Lailatul Qadar plus I’tiqaf ; kita akan selalu takjub dengan setiap peristiwa yang terjadi di malam Lail al Qadar dengan berbagai sumber keterangan, baik berdasar hadis bahkan penjelasan para ulama, dan kita bisa merujuk secara yakin dalam QS. Al Qadr (97) : 1- 5 dan QS. Ad Dukhon (44) : 4-8
Iedul Fitri plus Zakat, Shadaqah, Infaq, Fidyah, Hadiah,
- Permudahlah jalanku untuk menempuh kebaikannya,
- Janganlah Kau halangi diriku untuk menerima kebaikannya ;
Wahai penunjuk jalan kepada kebenaran yang nyata” (agar para Malaikat Bumi dan Langit memohon ampun dan berdo’a untuknya)
**Diktat Ramadhan. Rumah Al Qur’an dan Hadis Al Musthafa. Jakarta : 1432 H / 2011 M