Menulis dan menulis kali ini ibarat membuka tumpukan – tumpukan file berdebu, di bersihkan satu lembar – demi satu lembar, maka jika ada tulisan penulis khususnya di Kompasiana yang kurang singkron dan tidak nyambung, yaa . . . inilah teraphy diri, semoga sehat dan pulih kembali seperti sedia kala khususnya Ramadhan ini dapat meraih kesuksesan kembali membangun sedikit saja kecerdasan spiritual sebagai salah satu barokah ramadhan yang banyak diharapkan oleh makhluk – makhluk bumi.
 D. BERDANDAN ALA KADARNYA ANGGAP SEBAGAI SARANA KONTEMPLASI
Prinsip berdandan atau menggunakan make – up bagi penulis saat masih ada suami segalanya dipersembahkan untuk dirinya, agar kita sebagai seorang istri tampak segar, sehat dan faham penampilan meskipun dilakukan secara sederhana dan tidak berlebihan.
Kali ini setelah suami tiada lagi, bermake – up alakadarnya demi menjaga kesehatan kulit wajah, tidak tampak kucel dan butek atau bahkan bermake – up anggap saja sebagai kontemplasi diri :
Cleasing cream membersihkan wajah, membersihkan jiwa dan raga yang berdebu ;
Moisturizer, penyegar kulit maknakan juga penyegar jiwa dan raga yang kering kerontang duka lara ;
Foundation, maknakan sebagai dasar menuju arah kepada kehidupan yang kokoh dan kuat, tidak cengeng, tangguh, tahan uji meskipun kenyataannya sempat tumbang juga . . . . ( Masya Allah, Gusti !! )
Bedak tabur . . .
Bedak padat . . .
Eye shadow . . .
Lips balm . . .