Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengendalikan Perasaan Berduka, Agar Tetap FresH Selama Ramadhan

1 Juli 2015   18:21 Diperbarui: 9 Juli 2017   08:25 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengendalikan Perasaan Duka itu, penulis lakukan dengan beberapa cara, diataranya : 

A.  IBADAH  SARANA  AMPUH MENANGGULANGI DUKA

Melaksanakan ibadah sebagaimana perintah Nya, sesungguhnya kemanfaatan yang dirasakan akan berdampak instan kepada jasad dan jiwa kita, meskipun selama inipun ibadah tidak ditinggalkan, saat mushibah ibadah justru harus lebih ditingkatkan dengan harapan bisa pulih kepedihan yang kami rasakan, dengan beberapa jalan, diantaranya :

1.  Pada prisipnya berusaha melaksanakan shalat tepat waktu, meskipun

terkadang ada kendala yang tidak terhindarkan, penulis sadari sedalam – dalamnya hal ini dilakukan agar bisa lebih menenangkan dan menentramkan jiwa sebagaimana apa yang telah dicontohkan oleh para pendahulu – pendahulu kita yang soleh dan sholehah.

  1. Merutinkan membaca al Qur’an apakah tadarus atau tadabbur, mencoba dan selalu berusaha mengkoneksikan diri kepada Allah, dengan kedua kegiatan itu agar segera bisa menetralisasi diri dari keduka – laraan yang panjang.
  • Tadabbur Al Qur’an lebih bersifat pada penggalian makna di balik apa yang telah di terjemahkan, dengan bantuan tafsir atau pendukung lainnya semisal bertanya kepada seseorang yang kita anggap kompeten atau searching saja di Pak Ustadz Google alias googling.
  • Tadarus, membaca tanpa memperhatikan makna atau terjemahan dengan menentukan target misal satu hari satu juz, maka secara teknis penulis membedakan antara al Qur’an untuk tadarus dengan al Qur’an untuk tadabur.
  1. Shilah Ar Rahiim

Penting sekali melakukan shilah ar rahim kepada keluarga, tetangga, karib – kerabat atau jaringan pengajian, komunitas seperti KBandung atau acara – acara seperti Nangkring yang secara terprogram diagendakan oleh Kompasiana, sungguh dahsyat teraphy shilah ar rahiim ini, dari sharing dan connecting akan terdeteksi bahwa sesungguhnya penderitaan yang kita alami tidak seberapa di banding dengan si A atau si B dan itu telah di buktikan oleh penulis, dari mulai Nangkring PUPR ke Cimanggung Sumedang, Nangkring Sabuga Kompas Kampus bersama Rosiana Silalahi, Munggahan KBandung Berjalan menuju jalur alternatif Tebing Kraton, meskipun di sela – sela ‘wisata edukasi spiritual’ yang diikhtiarkan sering terselip kenangan – kenangan indah saat selalu didampingi kemanapun penulis pergi, dan kini . . . harus mengkader diri melepaskan ketergantungan dan menegakkan kemandirian. Insya Allah. 

B.  MENJAGA POLA MAKAN DAN MINUM, ISTIRAHAT

Jasad kita butuh asupan yang bervariasi, untuk mengokohkan spiritual dan akal juga fikiran agar seimbang dan harmonis saat menyusuri taqdir kita dialam dunia ini, sedih ya . . . sedih diusahakan dan dipaksakan sebagai perjuangan melannjutkan warisan puteri –puteri almarhum yang penting penulis jaga, diantara yang prioritas pada saat Ramadhan :

  1. Air Putih dan Kurma

Pembuka shaum atau ifthar penulis meminum air putih hangat ( perjuangkan . . . ! jangan minum es, agar lambung tidak kaget ; kata ‘perjuangan’ memang perlu di sematkan disini karena bisa dibayangkan nikmatnya buka shaum dengan es buah ) dan disertai 1 – 3 butir kurma, jeda sejenak dan diusahakan laksanakan shalat maghrib, dzikir istighfar dan surat pilihan lebih kurang 5 – 10 menit baru makan berat itupun di jaga jangan sampai kamerkaan (bah. Sunda, berlebih - lebihan); jika kelewat full melaksanakan ibadah tarawih akan terkendala perasaan wegah dan ngantuk.

 

 2.  Madu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun