[caption id="attachment_348550" align="alignleft" width="236" caption="Brooke Shield (googling.media-cache-ec0)"][/caption]
Pertemuan dengan Kang Dindin di hari selasa, 14 oktober 2014 beberapa hari yang lalu sungguh di luar dugaan dan semua emak – emak para perias pengantin pemula di kota Bandung berasa surprise saja dan merasa sangat beruntung, bahkan boleh dikata beruntung sekali.
Nama Dindin sebagai perias pengantin di kota Bandung cukup berkilau HL gitu . . . . . emak – emak perias riuh selalu hingga si Akang berkali – kali menyindir agar apa yang ia katakan bisa di simak dengan baik sehingga menjadi sesuatu yang berguna untuk kelangsungan karir keperiasan pada masa yang akan datang.
Kang Dindin dengan senyum dan lancar mengalir menyampaikan petuah berdasar pengalaman dalam kariernya :
Menjadi Perias Pengantin harus beretika, cara berpakaian perhatikan, cara berkata – kata, sopan dan santun, hindari banyak bicara saat merias . . . perbanyak diam ( maksudnya dzikir ya . . Kang ? )
Menjadi Perias Pengantin harus super ramah, jangan jutek., bangun komunikasi yang harmonis dengan calon pengantin serta keluarganya, ngga cukup sekali ketemu lalu esoknya merias . . . duh, ngga banget katanya.
Menjadi perias Pengantin harus higienis, jangan sampai deh . . . setelah merias klien yang berjerawat penuh . . . spongesnya dipake lagi buang . . . buang . . . supaya tidak menular dan mewabah kepada klien lain – nya.
Di keriuhan emak – emak para perias pengantin yang tergabung dalam organisasi IKARIP Sekar Tanjung, setelah berdialog membahas secara teknis cara menata rias pengantin yang di peragakan oleh salah satu asisten Kang dindin beserta model, prinsipnya sebaiknya merias itu sederhana atau dikenal dengan kata simple dan yang simple itu kalau perias sudah terlatih itu yang mewah.
Penulis sempat di beri waktu untuk bertanya tentang konsep sederhana ; bagi Kang Dindin mudahnya menjadi perias pengantin jangan ingin nya semua asessories di tempel dikepala, leher, dada, lengan dan sebagai nya . . . kembali pada hal bangunan komunikasi dengan calon pengantin sehingga mencapai titik temu dan kesepakatan saat merias.
Dalam rangkaian perjumpaan hari itu Kang dindin sempet melontarkan bahwa tren alis saat ini adalah tebal ‘ngajepat’( Bahasa sunda ni. )
[caption id="attachment_348551" align="aligncenter" width="240" caption="Alis Ngajepat (googling.data2.whicdn.com)"]
Kata ngajepat lebih mudah penulis deskripsikan pada alisnya Brooke Shield (BS), karena kalau membayangkan artis Indonesia pada umum nya entah siapa ya . . yang alisnya ngajepat alamiah tanpa di oprak – oprek.
Ngajepat, sebagai mana alis BS tebal, hitam dan terkesan berantakan ngga di kerok bulu – bulu berhamburan di sekitar pertemuan dua alis yang membentuk seperti rumput – rumput di sekitar pohon – pohon rindang.
Kita semua bisa mengamati alis para artis yang trending itu saat ini adalah yang dilukis, di kerok dan ditata sedemikian rupa sehingga ke ujung paling luar menimbulkan efek halus dan tipis seperti ujung panah. Nah . . . yang seperti itu didunia tata rias pengantin mulai ditinggalkan katanya sii udah out of date bukan ekspire ya . . . ( kadaluarsa he . . . he . . . )
Semoga saja penerjemahanalis ngajepat pada alisnya BS mendekati ucapan Kang Dindin di pertemuan hari itu, karena wajah BS dengan alisnya terekam kuat dalam memori penulis ya . . . mungkin sebagian yang mengalami era ‘80 ingat BS ingat The Blue Lagoon yang sempet tenar di dunia perfilm kala itu.
Bagi ambo sii ngga perlu latah ya, mau sebagus apa alis – nya Brooke Shield, lalu kalau kita berpredikat sebagai perias pengantin pengen hasilan nya oke dan kemudian berfikir serta merta melukis alis ngajepatnya BS di pasangkan kepada calon pengantin yang tulang pipi, tulang rahang dan bentukan wajah nya berbeda banget dengan si Mbak BS. .. pasti bakalan keliatan aneh alias ganjil.
Maka seorang perias pengantin mengikuti tren alis, tren warna, tren kostum atau tren asessories itu semua selayaknya memperhatikan kepantasan dan kecocokan bagi kepribadian sang calon pengantin siapapun mereka.
Jangan sampai latah . . . !
Salam Cerah Ceria di ahad, 19 Oktober 2014 / 24 Dzulhijjah 1435 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H